Vandalisme di Masjid Agung Institut Al Ghazali Prancis
Vandalisme di Masjid Agung Institut Al Ghazali Prancis

Masjid Agung Institut Muslim di Prancis Dirusak Grafiti Rasialis dan Islamofobia

Paris – Aksi vandalisme untuk merusak citra agama Islam kembali terjadi. Kali ini Masjid Agung Institut Al Ghazali di kota Martigues dekat Marseilles, Prancis, dirusak dengan grafiti bertuliskan kata-kata rasialis dan islamofobia, Minggu (4/7/2021) pagi.

Pengelola Masjid Agung Paris dengan tegas menyatakan keprihatinan atas meningkatnya serangan islamofobia. Mereka mendesak pihak berwenang memperkuat sistem keamanan di tempat-tempat keagamaan.

“Tanda rasialis dan anti-Muslim ini ditujukan kepada para siswa yang akan menjadi imam Prancis di masa depan. Namun kami tidak akan menyerah untuk perdamaian dan kerukunan negara,” bunyi pernyataan pengelola masjid tersebut.

Dilansir Daily Sabah via laman republika.co.id, Senin (5/7/2021), Kepala Masjid Agung Paris Chems-Eddine Hafiz yang juga mengepalai Institut Ghazali, mengorganisir unjuk rasa pada 11 Juli mendatang di Martigues untuk menunjukkan solidaritas bersama para imam dan mahasiswa.

Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin mengutuk tindakan tersebut dan berjanji akan menemukan pelaku.

Ini merupakan serangan vandalisme keempat yang terjadi pada tahun ini di mana tempat-tempat budaya dan agama Islam dirusak oleh kata-kata yang penuh kebencian.

Pada April, Pusat Muslim Avicenna di kota Rennes dan Masjid Arrahma di Nantes diserang dengan grafiti islamofobia dan pembakaran menjelang bulan suci Ramadhan. Menyusul peristiwa itu, Darmanin menjanjikan keamanan tempat-tempat agama dan budaya Islam.

Selain itu, pada Februari, situs Masjid Sultan Eyyub yang sedang dibangun dan diharapkan menjadi tempat ibadah Islam terbesar di Eropa, diserang dengan tulisan rasialis. Jumlah insiden islamofobia di Prancis meningkat tajam di tengah kontroversi sikap pemerintah terhadap minoritas agama.

Menurut Kepala Observatorium Nasional Islamofobia Abdallah Zekri ada 235 serangan terhadap Muslim di Prancis pada 2020. Jumlah ini naik dari 154 tahun sebelumnya, melonjak 53 persen. Sebagian besar serangan terjadi di wilayah Ile-de-France (Paris Raya), Rhones-Alpes, dan Paca.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

ketum pemuda muhammadiyah dzul fikar ahmad tawalla 169

Usai Putusan MK, Pemuda Muhammadiyah Serukan Persatuan Dan Hidup Rukun-Damai

Jakarta – Mahkamah Konstitusi (MK) telah memutuskan sengketa Perselisihan Hasil Pemilu (PHPU) 2024 pada Senin, …

Alissa Wahid ok

Semangat Emansipasi Kartini Bisa Pengaruhi Penafsiran Agama Modern Terhadap Posisi Perempuan

Jakarta – Kesetaraan gender dan penolakan terhadap diskriminasi perempuan merupakan nilai-nilai yang terus diperjuangkan dalam …