Mengenal Kitab Barzanji: Pujian Indah untuk Mengembalikan Moral Umat

Di Indonesia terutama pada bulan Rabi ul Awwal seperti sekarang ini umat Islam marak dengan memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad yang diistilahkan dengan Maulid Nabi Peringatan maulid nabi berlangsung di setiap kota kota dan desa desa kampung bahkan di daerah tertentu maulid Nabi diperingati di setiap rumah penduduk Semangat memperingati hari kelahiran Rasulullah ini dimaksudkan untuk menambah kecintaan kepada baginda Nabi dan mengenang hari yang sangat bersejarah bagi alam semesta lahirnya manusia pilihan sebagai penyelamat manusia dan alam semesta Karena tanpa kehadiran baginda Nabi alam dan seisinya pasti telah hancur lebur sebab kemaksiatan akan merata dan merajalela di muka Bumi Sebagaimana semangat terutusnya Rasulullah ke Bumi sebagai penyelamat umat manusia dengan agama Islam yang menjadi rahmat semesta penduduk Bumi menjadi terbebas dari kungkungan ketidak adilan kedzaliman dan tindak angkara murka Wajar kalau kemudian dalam hadis qudsi Allah menyatakan Andaikata engkau tidak diutus ke dunia wahai Muhammad niscaya manusia tidak ubahnya binatang bahkan manusia lebih sesat dari binatang Dari sini menjadi maklum kalau kemudian peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad diperingati oleh segenap kaum muslimin di segenap penjuru dunia Pada setiap perayaan maulid Nabi yang dibaca adalah kitab Barzanji Kitab ini begitu popular dikalangan umat Islam terutama pada bulan Rabi ul Awwal bulan kelahiran Nabi Muhammad Kitab ini memuat sejarah perjalanan hidup Rasullulah pujian pujian kepadanya serta doa doa Khusus kalangan warga nahdiyin barzanji bukanlah sesuatu yang asing tidak hanya dibaca ketika perayaan hari lahir Nabi saja tetapi juga dijadikan rutinan setiap malam Jumat oleh sebagain besar umat nahdiyyin Dinamakan Al Barjanzy karena dinisbahkan kepada nama desa pengarang yang terletak di Barjanziyah kawasan Akrad kurdistan Walaupun masyhur dengan sebutan Barzanji sebenarnya kitab ini berjudul Iqd al Jawahir dalam Bahasa Indonesia berarti kalung permata Ada pula sekelompok ulama yang menyatakan bahwa judul kitab fenomenal yang sangat popular ini adalah I qdul Jawhar fi mawlid an Nabiyyil Azhar yang disusun pada saat perang salib perang besar dan paling dahsyat antara umat Islam dan pemeluk agama Kristen Adalah Salahuddin al Ayyubi sosok pejuang Islam ternama waktu itu yang menggagas supaya maulid Nabi diperingati setiap tahun pada bulan Rabi ul Awwal bulan kelahiran Nabi Muhammad untuk meningkatkan kecintaan kepada baginda Nabi Waktu itu umat Islam mengalami kekalahan dalam perang salib yang menyebabkan Yerussalem jatuh ke tangan orang orang Kristen Penyebab vital kekalahan ini karena umat Islam terkena wabah penyakit wahn cinta dunia Sehingga semangat juang umat Islam turun drastis Dalam pandangan Salahuddin tidak ada cara lain untuk mengembalikan moral dan semangat kaum muslimin selain menanamkan ulang kecintaan kepada Nabi Maka digelarlah peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad Salahuddin merayakan Maulid Nabi pertama waktu itu karena sebelumnya tidak pernah ada perayaan maulid Ia menggelar sayembara penulisan karya ilmiah yang mengisahkan perjalanan hidup Rasulullah puji pujian kepada beliau dan doa doa Sayembara tersebut dimenangkan oleh Syaikh Ja far al Barzanji dengan karyanya yang berjudul Iqd al Jawahir atau I qdul Jawhar fi mawlid an Nabiyyil Azhar karya inilah yang kemudian lebih terkenal dengan sebutan Kitab Barzanji Baca juga Tradisi Manaqib Syekh Abdul Qadir JailaniKitab Maulid al Barzanji karangan beliau ini termasuk salah satu kitab maulid yang paling populer dan paling luas tersebar ke pelosok negeri Arab dan Islam baik Timur maupun Barat Bahkan banyak kalangan Arab dan non Arab yang menghafalnya dan mereka membacanya dalam acara acara keagamaan yang sesuai Kandungannya merupakan khulasah ringkasan Sirah Nabawiyah yang meliputi kisah kelahiran beliau pengutusannya sebagai rasul hijrah akhlak peperangan hingga wafatnya Untuk penamaan al Barzanji sendiri karena dinisbahkan kepada nama desa pengarang yang terletak di Barzanjiyah kawasan Akrad kurdistan Kitab Mawlid al Barzanji ini mendapat perhatian khusus dari kalangan ulama Untuk lebih menyempurnakan pemahaman terhadap kitab tersebut kegiatan mensyarahi dilakukan oleh beberapa ulama terkenal Hal ini menunjukkan betapa penting isi kitab ini untuk memahami sejarah Nabi Muhammad mulai lahir sampai wafatnya Di antara ulama yang mensyarahi adalah sosok ulama yang sangat alim dan ahli fikih Syaikh Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad yang terkenal dengan panggilan Ba ilisy wafat pada tahun 1299 H dengan satu syarah dengan penjelasan yang cukup memadai elok dan memiliki nilai manfaat yang tak diragukan lagi yang berjudul al Qawlu al Munji ala Mawlid al Barzanji yang telah berulang kali dicetak dan diterbitkan di Mesir Selain itu kitab Mawlid al Barzanji karangan Syaikh Ja far ini telah disyarahkan pula oleh para ulama kenamaan umat ini Antara lain Syaikh Muhammad bin Ahmad Ilyisy al Maaliki al Asy ari al Syadzili al Azhari dengan karya tulisnya al Qawlu al Munji ala Mawlid al Barzanji Beliau adalah seorang ulama terkenal yang keilmuannya tidak diragukan lagi alumni al Azhar al Syarif Mesir bermadhab Maliki lagi Asy ari dan penganut Thariqah al Syadziliyyah Lahir pada tahun 1217 H 1802 M dan wafat pada tahun 1299 H 1882 M Di samping kedua ulama kesohor yang telah tersebut ada pula ulama Indonesia kelahiran Banten Pulau Jawa yang juga ambil bagian mensyarahi kitab Barzanji Seorang ulama Nusantara yang terkenal produktif sebagai penulis karangannya banyak yakni Sayyidul Ulama al Hijaz al Nawawi al Tsani Syaikh Muhammad Nawawi al Bantani al Jawi Apa yang ditulis beliau sebagai syarah atau penjelasan kitab Barzanji sangat halus dan berkualitas Karya beliau ini diberi judul Madaarij al Shu uud ila Iktisaa al Buruud Tidak ketinggalan pula menantu Syaikh Ja far al Barzanji suami putri semata wayangnya Sayyid Ja far bin Sayyid Isma il juga menulis syarah bagi Mawlid al Barzanji karangan mertuanya tersebut Kitab syarah ini diberi judul al Kawkabul Anwar ala Iqdil Jawhar fi Mawlidin Nabiyil Azhar Perlu diketahui bahwa Sayyid Ja far adalah seorang ulama besar keluaran al Azhar al Syarif Dan beliau juga merupakan seorang Mufti Syafi iyyah

Bagikan Artikel ini:

About Islam Kaffah

Check Also

duduk di kuburan

Saat Ziarah, Bolehkah Duduk di Kuburan?

Meskipun arus puritanisasi  mengklaim ziarah kubur adalah ritual bid’ah, tapi tidak banyak muslim nusantara yang …

shalat ghaib korban bencana

Shalat Ghaib untuk Korban Bencana

Pada tanggal 4 Desember 2021 telah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik di gunung semeru. Hal itu …