Sebagian besar dari kita tentu terbiasa dengan mengakhiri bulan Ramadhan dengan shalat Idul Fitri yang dilakukan di tempat terbuka dengan banyak jama’ah dalam situasi normal (halatul ikhtiyar). Namun, pandemi di tahun ini diprediksikan sampai lebaran Idul Fitri bahkan menurut perkiraan akan berlangsung lebih melampaui hari raya.
Dalam situasi darurat (halatud dharurah) seperti ini kita diharuskan mengikuti aturan pencegahan Covid-19 dengan cara menghindari kerumunan. Pelaksanaan shalat Idul Fitri pun menemui halangan (uzur) sehingga mendapatkan keringanan (rukhshah) dalam pelaksanaannya.
Meski tidak menjalankan shalat id sebagaimana tahun-tahun sebelumnya secara berjamaah di masjid dan lapangan, ada beberapa amalan yang tetap bisa dikerjakan meski dalam situasi tetap di rumah saja. Amalan yang tetap bisa dikerjakan di dalam rumah seperti mandi pada hari raya, mengenakan pakaian terbaik, menggunakan wewangian, mengucapkan selamat hari raya kepada sesama, dan bertakbir.
Perbanyak Takbir
Dalam QS. Al-Baqarah ayat 185 Allah memerintahkan agar kita memperbanyak takbir pada hari raya idul fitri dan idul adha.
“Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”
Dalam Majmu’ah Al- Fatawa, 24: 183 juga terkandung anjuran agar umat muslim memperbanyak takbir dan menyempurnakannya dengan shalat sunnah.
Menurut pendapat mayoritas ulama, bertakbir dengan melafalkan “Allahu Akbar” bisa dilakukan saat terlihatnya hilal Syawal atau dengan kata lain, bertakbir bisa terus dikumandangkan sejak malam idul fitri ditetapkan.
Ucapan Hari Raya tanpa Jabat Tangan
Meskipun tidak berjabat tangan dan terhalang jarak, mengucapkan selamat pada hari raya idul fitri tetap disayriatkan dalam Islam. Hal ini memiliki banyak dasar seperti dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abu Daud no. 5212/ Ibnu Majah no. 3703/ dan Tirmidzi no. 2727;
Dari Al-Bara’ bin ‘Azib, Rasulullah saw bersabda: “Tidaklah dua muslim itu bertemu lantas berjabat tangan melainkan akan diampuni dosa diantara keduanya sebelum berpisah.”
Ada beberapa cara di masa sahabat untuk memberikan ucapan selamat di hari raya seperti yang tertulis dalam Fath Al-Bari, 2: 446;
“Dari Jubair bin Nufair, ia berkata bahwa jika para sahabat rasulullah saw berjumpa dengan hari raya idul fitri maupun idul adha, satu sama lainnya saling mengucapkan “Taqobbalallahu minna wa minka” (semoga Allah menerima amalku dan amal kalian semua)”
Dalam Majmu’ah Al-Fatawa, Ibnu Taimiyah menjelaskan tentang ucapan selamat di hari raya idul fitri maupun idul adha dengan mengucapkan Taqobbalallahu minna wa minkum wa ahaalallahu ‘alaika’ telah diriwayatkan oleh banyak sahabat nabi.
Meski tidak dapat melaksanakan shalat idul fitri secara berjamaah di masjid dan tidak bisa berkunjung ke rumah sanak saudara nan jauh di sana, merayakan hari raya dengan tetap bersyukur dan melakukan amalan-amalan sunnah membuat kita menjadi muslim yang tidak hanya tawadhu’, melainkan juga melindungi sesama muslim bahkan seluruh umat dari kerusakan (madharat) yang semakin buruk.
Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah