indonesia bersholawat
indonesia bersholawat

Munajat Dan Selawat Bersama ulama, Untuk Kemerdekaan Indonesia Dari Pandemi

Jakarta – Hingga hari ini pandemi Covid- 19 belum dapat dijinakkan di Indonesia bahkan didunia, pandemi telah mengubah segala perilaku manusia dan meruntuhkan sendi-sendi ekonomi masyarakat. Namun demikian, harapan untuk bangkit selalu ada karena Allah telah menegaskan dibalik kesusahan pasti ada kemudahan, tinggal manusia berusaha dan berdoa.

Bermunajat kepada Allah SWT merupakan bagian dari Ikhtiar untuk lepas dan merdeka dari Pandemi, berkenaan dengan itulah dalam rangka menyambut HUT ke-76 RI. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Majelis Ahlul Hidayah (AH) akan menggelar acara ‘Indonesia Bersholawat’ bersama Habib Syekh, para Habib, dan Kiai. Pimpinan Majelis AH, KH Nusron Wahid mengatakan kegiatan ini dimaksudkan untuk meminta doa agar Indonesia segera bebas dari pandemi COVID-19.

“Indonesia bersholawat ini dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia dan sekaligus tahun baru Islam 1443 Hijriyah. Kita bermunajat dan bermuhasabah, agar segera bisa merdeka dari pandemi COVID-19,” kata Nusron dalam keterangan tertulis yang dikutip dari laman detik.com, Sabtu (14/8/2021).

Pria yang juga anggota Komisi VI DPR RI itu menekankan esensi kemerdekaan pada dasarnya membebaskan Indonesia dari berbagai penderitaan, kesusahan dan kemiskinan. Untuk itu menurutnya seluruh elemen bangsa harus hijrah meninggalkan pandemi yang sudah mengubah berbagai struktur politik ekonomi bangsa Indonesia dan dunia. Apalagi di saat yang bersamaan, peringatan 76 tahun Indonesia merdeka hanya berselang beberapa hari dari Tahun Baru Islam.

“Sebagaimana kita ketahui esensi kemerdekaan membebaskan Indonesia dari segala penderitaan termasuk kemiskinan. Sekaligus hijrah meninggalkan COVID-19. Semoga hijrah menuju kebangkitan, menuju Indonesia yang sehat, dan menciptakan kesejahteraan,” tandasnya.

Lebih lanjut, Mantan Ketua Umum GO Ansor ini menjelaskan momentum Tahun Baru Islam adalah waktu yang tepat bagi umat Islam melakukan muhasabah secara kolektif. Wakil Rois Syuriah PWNU DKI Jakarta ini mengungkapkan, setiap umat Islam harus saling mengoreksi diri apakah selama ini sudah menjalani kehidupan berbangsa dan bermasyarakat dengan lebih baik dari masa sebelumnya. Dengan muhasabah, lanjut Nusron, Majelis AH ingin menyerukan kepada seluruh umat Islam di Indonesia bahwa perbaikan diri harus dilakukan secara kolektif.

“Apakah yang kita lakukan pada saat ini lebih baik atau tidak dengan masa sebelumnya, kita menginginkan saat ini harus lebih baik daripada masa lalu,” tuturnya.

Tak hanya itu, Nusron menilai pihaknya juga terus berupaya mengimplementasikan seluruh gagasan Airlangga Hartarto tentang visi keumatan. Secara khusus, Nusron menekankan tentang keberpihakannya terhadap umat Islam.

Adapun salah satu langkah yang dilakukan Majelis AH, yaitu mendekatkan sang Mustasyar Aam Majelis AH dengan para kiai dan ulama. Tujuannya untuk menyerap segala masukan, nasihat dan harapan dari simpul-simpul kemasyarakatan di akar rumput.

Terlebih, selain menjabat Menko Perekonomian, menurutnya Airlangga juga mengemban amanah sebagai Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN).

Nusron mengatakan, Ketua Umum Golkar itu menyadari masukan pihak lain seperti ulama sangat diperlukan. Sebab untuk menanggulangi pandemi tidak hanya bisa mengandalkan pemerintah saja.

“Visi keumatan itu harus diimplementasikan dengan mendekatkan Pak Airlangga dekat dengan kiai, ulama. Menyerap harapan kiai dan ulama, habib untuk mengatasi pandemi 19,” pungkasnya.

Ia mengatakan, acara tersebut juga menjadi wadah untuk meminta nasihat, doa dan masukan dari para kiai, ulama dan habib dalam rangka program pemulihan ekonomi nasional agar Indonesia bisa keluar dari pandemi COVID-19.

Diketahui, nantinya acara Indonesia Bersholawat akan diadakan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat di kediaman Habib Syech. Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Umum Partai Golkar yang juga Mustasyar Aam Majelis AH, Airlangga Hartarto, serta 16 kiai, habib, dan ulama, seperti Habib Hasan bin Anis bin alwi Al Habsyi, KH Agus Ali Masyhuri (Pengasuh Ponpes Bumi Sholawat, Tulangan Sidoarjo, KH Anwar Iskandar (Ponpes Al Amin Kediri, KH Abdul Karim (Solo). Sementara kiai se-Solo Raya akan ikut berpartisipasi secara virtual. Acara ini juga menyediakan ruang zoom bagi 10 ribu jemaah.

Sampai hari ini jemaah yang telah mengkonfirmasi hadir secara virtual berasal tidak hanya dari Indonesia, melainkan beberapa negara, di antaranya Korea, Belanda, Hong Kong, Malaysia, Singapura, Taiwan, Amerika Serikat. Acara ini juga akan dapat diikuti melalui YouTube secara live streaming.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

ketum pemuda muhammadiyah dzul fikar ahmad tawalla 169

Usai Putusan MK, Pemuda Muhammadiyah Serukan Persatuan Dan Hidup Rukun-Damai

Jakarta – Mahkamah Konstitusi (MK) telah memutuskan sengketa Perselisihan Hasil Pemilu (PHPU) 2024 pada Senin, …

Alissa Wahid ok

Semangat Emansipasi Kartini Bisa Pengaruhi Penafsiran Agama Modern Terhadap Posisi Perempuan

Jakarta – Kesetaraan gender dan penolakan terhadap diskriminasi perempuan merupakan nilai-nilai yang terus diperjuangkan dalam …