Asad Khan halal food
Asad Khan halal food

Muslim Asal Pakistan Sukses Berbisnis Makanan Halal di Pedalaman Kanada

Jakarta – Makanan halal merupakan masalah besar bagi umat Muslim yang menjadi minoritas di negara-negara barat. Karena itu, keberadaan makanan halal menjadi tantangan umat Muslim di perantauan, apalagi di daerah pedalaman.

Seperti di Distrik Fredericton,New Brunswick, Kanada. Di kota kecil ini makanan halal tersedia dengan baik dengan dipelopori keluarga Muslim asal Pakistan, Asad Khan dan Sadia. Mereka sudah menyediakan makanan halal sejak ke ibu kota Provinsi New Brunswick di Atlantik Kanada, tersebut.

“Entah bagaimana kami berjuang mendapatkan makanan halal,” kata Asad Khan kepada Telegraph Journal, dikutip dari AboutIslam.net, Kamis (25/6/2020).

Alih-alih menjadi masalah, mereka justru melihatnya sebagai peluang bisnis. Mereka meluncurkan bisnis makanan halal yang disebut Simply Fresh.

Ketika menyiapkan makanan halal buatan sendiri, mereka juga berhasil membangun jaringan pembeli hasil komentar dari banyak orang dan promosi di media sosial.

Setelah sukses menjalani bisnis makanan halal, mereka sekarang meluncurkan layanan belanja halal secara daring yang diharapkan akan berkembang di luar Distrik Fredericton, di seluruh New Brunswick, atau bahkan lebih jauh lagi.

“Ini bukan hanya tentang komunitas Muslim. Kami memanfaatkan komunitas Asia,” kata Asad.

Pasangan ini berharap bisnisnya dapat lebih berkembang pada masa depan hingga bisa membuka lowongan pekerjaan bagi warga lokal dan memberi sumbangan ke komunitas di Fredericton.

“Saya ingin menjadi bagian dari komunitas bisnis ini,” ungkap Asad.

Bagi Nichola Taylor, mualaf Muslim Inggris yang tinggal di Fredericton bersama keluarga, menemukan alternatif makanan halal merupakan tantangan tersendiri.

“Tidak ada berbagai pilihan makanan halal di Fredericton. Kami memiliki satu petani lokal yang menawarkan daging halal dan pilihan terbatas di beberapa supermarket besar,” katanya.

Oleh karena itu, Nichola Taylor menganggap bisnis makanan halal dari keluarga Asad Khan sebagai jalan keluar di sana.

“Jadi ini adalah tambahan selamat datang dan menambahkan lebih banyak variasi untuk Muslim yang tinggal di Fredericton. Saya belum memesan apa pun dari mereka secara pribadi, tetapi akan berusaha melakukannya di masa mendatang,” tambah Taylor.

Istilah halal umumnya digunakan untuk daging, tetapi juga berlaku untuk produk makanan lain, misalnya kosmetik, produk perawatan pribadi, dan obat-obatan yang tidak boleh berasal dari sumber non-halal seperti daging babi.

Halal juga berlaku untuk bahan-bahan lain yang dikonsumsi dan dimakan yang tidak boleh membahayakan kesehatan manusia. Contohnya, Islam menganggap anggur, minuman beralkohol, rokok, E-cigs, shisha, dan sejenisnya tidaklah sehat.

Menurut Fredericton Islamic Association (FIA), ada lebih dari 50 keluarga Muslim di sana dan sekitarnya. Ada juga rata-rata populasi sementara sekira 300–400 siswa Muslim.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

ketum pemuda muhammadiyah dzul fikar ahmad tawalla 169

Usai Putusan MK, Pemuda Muhammadiyah Serukan Persatuan Dan Hidup Rukun-Damai

Jakarta – Mahkamah Konstitusi (MK) telah memutuskan sengketa Perselisihan Hasil Pemilu (PHPU) 2024 pada Senin, …

Alissa Wahid ok

Semangat Emansipasi Kartini Bisa Pengaruhi Penafsiran Agama Modern Terhadap Posisi Perempuan

Jakarta – Kesetaraan gender dan penolakan terhadap diskriminasi perempuan merupakan nilai-nilai yang terus diperjuangkan dalam …