muslim muda inggris  180322095420 806
muslim muda inggris 180322095420 806

Muslim Inggris Bentuk The Ayaan Institut Sebagai Wadah Pemikir

LONDON – Muslim Inggris membentuk sebuah wadah pemikir dengan tujuan menciptakan dunia muslim yang bersatu, mandiri, kuat, sejahtera, terbebas dari konflik dan mampu menyelesaikan permasalahan sendiri.

Organisasi pemikir muslim diberi nama The Ayaan Institut dan diluncurkan pada Selasa seperti dikutip dari laman republika (05/1).

Lembaga yang berbasis di London itu, mengatakan misinya adalah merangsang pemikiran di antara umat Islam untuk mengembangkan dan merumuskan ide-ide baru dan kreatif, serta usulan kebijakan untuk memecahkan masalah kompleks yang dihadapi umat Islam dan negara mereka secara global.

Menurut The Ayaan Institute, dunia Muslim berada dalam krisis. Sebanyak 53 negara-bangsa yang mayoritas berpenduduk Muslim, tampak tidak berdaya, secara ekonomi sangat terbelakang, bergantung pada Barat, Rusia, atau China, dalam situasi konflik dan menghadapi penindasan.

“Bagaimana Muslim dan negaranya sampai pada situasi ini dan bagaimana mereka bisa mengubahnya? Ini adalah pertanyaan sentral yang diangkat dalam makalah diskusi pendirian Ayaan Institute untuk Menciptakan Peradaban Baru Islam,” bunyi pernyataan lembaga itu.

Banyak negara dengan mayoritas Muslim yang terpecah-pecah itu tengah berjuang untuk memberikan stabilitas dan kemakmuran bagi rakyatnya. Kemiskinan, ras, etnis, dan perselisihan sektarian adalah masalah umum. 

Lembaga tersebut berpendapat, diperlukan perspektif dan wawasan baru tentang masalah global dan solusinya. Laporan tersebut juga menyerukan penyatuan yang lebih besar dari dunia Muslim untuk menciptakan kemerdekaan dan kemakmuran dan menawarkan pendekatan yang dapat mengarah pada hal itu.

“Persatuan Muslim adalah kewajiban Islam yang terlupakan. Praktisnya kita tidak melihat umat Muslim, persatuan atau persaudaraan. Secara ekonomi dan politik, kami lebih bersaudara dengan dunia non-Muslim daripada satu sama lain,” kata Direktur Pendiri Ayaan Institute, Jahangir Mohammed, dilansir dari 5 Pillars, Kamis (7/1).

“Muslim sekarang merupakan seperempat dari populasi dunia (1,8 miliar) dan menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk kelangsungan hidup ekonomi, politik dan militer. Tata kelola, organisasi dan penyatuan dunia Muslim pada dasarnya berbeda dengan zaman Nabi Muhammad SAW,” ujarnya. Saqib Sattar, salah satu pendiri Institut menambahkan, makalah dan Institut mewakili awal dari diskusi dan perjalanan di jalan yang panjang. “Kami mengundang orang-orang untuk bekerja bersama kami menuju visi kami tentang dunia Muslim yang bersatu, bebas dari penindasan, mandiri, sejahtera, dan mampu menyelesaikan masalah kami sendiri,” kata Sattar.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

ilustrasi masjid tempat ibadah umat

Khutbah Jumat: Menjaga Semangat Beribadah Ramadan di Bulan Syawwal

Khutbah I الحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ حَرَّمَ الصِّياَمَ أَيّاَمَ الأَعْياَدِ ضِيَافَةً لِعِباَدِهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلٰهَ …

lapar

Saya khawatir Apabila Perut Kenyang akan Lupa pada yang Kelaparan

Ramadan telah berlalu, tetapi ada nilai sangat penting yang harus disisakan. Selalu terus merawat keadaan …