Muslim Perempuan Kashmir Menderita Atas Pencabutan Otonomi Kashmir oleh India

Jakarta Setelah India mencabut status otonomi khusus bagi Kashmir dengan menganulir pasal 370 pada 5 Agustus lalu pemblokiran akses dan penjagaan militer mulai membatasi wilayah Kashmir Sejak itu berbagai fasilitas komunikasi dibatasi Hal ini membuat warga Kashmir yang mayoritas beragama Islam menderita Dalam hal ini perempuan Kashmir adalah pihak yang paling menderita akibat kebijakan India itu Terlebih komentar seksis yang dilontarkan politisi India terhadap perempuan Kashmir Bahkan seorang mahasiswi muslimah Uzma Javed 20 tak bisa kembali melanjutkan pendidikannya karena terisolasi di rumahnya Setiap jam Javed melihat keluar jendela dari lantai dua rumah orangtuanya yang bertempat di Ibu Kota Kashmir Srinagar Hanya tampak pada tentara berjaga pemandangan ini amat mengerikan Baca Juga India Cabut Otonomi Kashmir PM Pakistan Khawatir Bakal Ada Pembersihan Etnis MuslimJaved sehari hari menetap di Kerala Barat Daya India Namun menjelang Idul Adha dia dan kerabatnya pulang ke Kashmir Sayangnya alih alih merayakan hari besar Islam dengan kemeriahan dan kehangatan keluarga dirinya justru mendapati pasukan paramiliter India dengan senjata lengkap mengisi jalanan kota Beberapa warga sipil bernegosiasi dengan petugas agar diizinkan menyeberangi pagar kawat berduri Melihat angkatan bersenjata setiap hari diakui Javed membuatnya takut Saya bahkan tidak ingin saudara laki laki dan ayah saya pergi pergi tapi tidak ada pilihan lagi Mereka perlu pergi untuk mendapatkan roti dan kebutuhan sehari hari kata Javed dikutip dari laman Merdeka com Baru baru ini sebuah protes besar yang berubah menjadi kericuhan terjadi di Srinagar Ketika itu pengunjuk rasa yang menentang pemblokiran akses di Kashmir terlibat bentrok dengan pasukan keamanan India Javed bercerita para demonstran dan pasukan India yang bentrok melewati kediamannya Saat itu hanya ada dia dan ibunya di rumah Sementara saudara laki laki dan ayahnya ikut menjadi peserta demo Akibat kejadian itu Javed harus dilarikan ke rumah sakit karena tekanan darahnya meningkat Saat ini semua orang di Kashmir begitu dikekang Tetapi perempuan adalah korban terbesar dari pengepungan tidak manusiawi ini ungkapnya kepada Al Jazeera Baca Juga India Cabut Status Otonomi Umat Muslim Kashmir Terkekang Jelang Idul AdhaSesaat setelah pasal 370 tentang hak otonomi Kashmir dicabut oleh pemerintah India akses komunikasi di wilayah sengketa itu diputus Hal ini membuat lebih dari tujuh juta orang tidak dapat menghubungi dunia luar Pemerintah India mengatakan akses komunikasi akan kembali dipulihkan secara bertahap seiring dengan situasi keamanan di sana Pemerintah India beralasan hal tersebut dilakukan untuk mengarahkan kesetaraan gender dan emansipasi wanita di wilayah dengan mayoritas Muslim itu Tetapi beberapa waktu setelah keputusan tersebut politisi dari partai nasionalis Hindu yang juga memegang kuasa di India Partai Bharatiya Janata justru membuat komentar bernada seksis Umat Muslim harus berbahagia dengan ketentuan baru itu Mereka sekarang dapat menikahi wanita kulit putih Kashmir kata anggota Majelis Legislatif dari Partai Bharatiya Janata Vikram Saini Al Jazeera melaporkan menyusul setelah pemblokiran akses di wilayah Kashmir pencarian Google dipenuhi pertanyaan tentang Bagaimana cara menikahi wanita Kashmir Misbah Rehsi warga Srinagar mengaku tidak heran dengan komentar seksis yang dikemukakan politisi Partai Bharatiya Janata Dirinya mengatakan upaya partai tersebut untuk memposisikan diri sebagai penyelamat kaum wanita di Kashmir hanyalah sebuah kepalsuan Saya berharap orang orang India dapat memahami kebencian terhadap wanita dalam partai dan melihat bagaimana sebenarnya tidak ada niat untuk melindungi dan menyelamatkan perempuan Kashmir jelasnya

Bagikan Artikel ini:

About Islam Kaffah

Check Also

duduk di kuburan

Saat Ziarah, Bolehkah Duduk di Kuburan?

Meskipun arus puritanisasi  mengklaim ziarah kubur adalah ritual bid’ah, tapi tidak banyak muslim nusantara yang …

shalat ghaib korban bencana

Shalat Ghaib untuk Korban Bencana

Pada tanggal 4 Desember 2021 telah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik di gunung semeru. Hal itu …