Jakarta – Beberapa negara Timur Tengah telah menormalisasi hubungan dengan negara Yahudi, Israel. Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain sudah melakukan normalisasi itu, sementara dua negara di Afrika Utara, Sudan dan Maroko kabarnya akan mengikutinya. Langkah negara-negara ini praktis mengkhianati perjuangan bangsa Palestina untuk lepas dari penjajahan Israel.
Menanggapi hal itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa Indonesia tidak akan menormalisasi hubungan dengan Israel. Penegasan bahkan disampaikan Jokowi saat menelepon langsung Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
“Meskipun banyak terjadi perubahan yang begitu cepat di Timur Tengah, Indonesia tidak akan mengambil langkah apa pun untuk normalisasi dengan Israel hingga terwujudnya perdamaian abadi dan komprehensif antara rakyat Palestina dan Israel,” demikian dilansir dari kantor berita Palestina WAFA, Kamis (17/12/2020).
“Indonesia sebagai negara muslim terbesar akan terus berupaya mendukung tercapainya perdamaian dan melakukan peran lebih besar dalam hal ini,” tegas Jokowi.
Presiden Jokowi mengatakan akan mengutus Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk bertemu dengan mitranya dari Palestina, Riyad Al-Maliki, sebagai bagian dari upaya Indonesia untuk mendukung perdamaian.
Sementara itu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyampaikan perkembangan terakhir masalah Palestina dan upaya-upaya pimpinan untuk melindungi hak-hak rakyat Palestina. Ia juga berterima kasih kepada Indonesia atas sikap yang mendukung hak-hak Palestina.
Abbas juga menyampaikan penghargaan atas posisi Indonesia yang menolak normalisasi dengan Israel dan komitmen Indonesia untuk mencapai perdamaian berdasarkan solusi dua negara sesuai dengan resolusi-resolusi hukum internasional.
Tak hanya itu, Abbas juga menghargai sikap Indonesia yang mendukung masalah Palestina di forum-forum internasional keanggotaannya di Dewan Keamanan PBB.