Pontianak — Nilai-nilai moderasi dan toleransi kembali ditegaskan sebagai pilar utama dalam menjaga harmoni bangsa yang majemuk. Pesan itu mengemuka dalam kegiatan Dialog Kerukunan Umat Beragama dan Moderasi Beragama yang digelar oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Kalimantan Barat di Pontianak, baru-baru ini.
Dosen IAIN Pontianak, Wajidi Sayadi, menyampaikan bahwa keragaman agama, suku, dan budaya merupakan anugerah sekaligus kekuatan Indonesia yang harus dijaga dengan semangat saling menghormati.
“Keragaman pandangan keagamaan tidak bisa dihapus, karena itu bagian dari kebebasan beragama. Yang berbahaya justru pandangan ekstrem yang menafikan keberbedaan,” ujarnya.
Menurut Wajidi, yang perlu dimoderasi bukan ajaran agama itu sendiri, melainkan cara beragama — mulai dari cara berpikir, bersikap, hingga bertindak agar tetap seimbang, bijak, dan toleran. Ia juga menekankan pentingnya penerapan prinsip moderasi dalam pengelolaan wakaf agar dilakukan secara profesional, inklusif, dan berorientasi pada kemaslahatan umat.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Kalimantan Barat, Muhajirin Yanis, menegaskan bahwa Kalimantan Barat merupakan contoh nyata daerah dengan tingkat keragaman yang tinggi, namun tetap hidup dalam suasana rukun dan damai.
“Kita patut bersyukur, masyarakat Kalbar mampu menjaga keharmonisan di tengah perbedaan. Ini adalah modal sosial yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia,” tutur Muhajirin.
Kegiatan yang diikuti sekitar 100 peserta ini menghadirkan tokoh lintas agama, akademisi, dan perwakilan masyarakat. Melalui dua sesi utama—dialog interaktif dan serap aspirasi—para peserta diajak memperdalam nilai-nilai wasathiyah (jalan tengah) serta memperkuat jejaring kerukunan di daerah.
Kabid Penaiszawa Kemenag Kalbar, Rohadi, menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya menyinergikan program kerja bidangnya dengan agenda nasional penguatan moderasi beragama.
“Kami ingin memastikan kegiatan seperti ini memberikan dampak nyata bagi penguatan ukhuwah islamiyah dan terciptanya kehidupan beragama yang damai di Kalimantan Barat,” ujarnya.
Melalui forum ini, diharapkan lahir kolaborasi berkelanjutan antara tokoh agama, lembaga pendidikan, dan masyarakat dalam memperkuat budaya toleransi serta menjaga kedamaian di Bumi Khatulistiwa.
Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah