Nahdlatul Ulama
Nahdlatul Ulama

NU Dapat Berkontribusi Besar Wujudkan Perdamaian Dunia

Jakarta –Kiprah Nahdlatul Ulama (NU) sudah tidak bisa diragukan dalam membangun perdamaian dan persatuan di Bumi Pertiwi. Bahkan tidak hanya di Indonesia, NU juga telah aktif berkiprah di dunia internasional dalam rangka mewujudkan perdamaian dunia. Apalagi kini PBNU memiliki ketua umum baru, KH Yahya Cholil Staquf, yang selama ini dikenal banyak berkiprah membawa NU di tingkat internasional.

Hal itulah yang mendasari penilaian Dosen Ilmu Politik dan International Studies Universitas Paramadina A Khoirul Umam dikutip dari laman beritasatu.com, beberapa waktu lalu. Menurutnya, NU dapat memberikan kontribusi dalam mewujudkan perdamaian global atau perdamaian dunia. NU dipandang memiliki bekal dan kapasitas untuk menjalankan kontribusi tersebut.

“Semua itu bisa dijalankan secara optimal ketika PBNU tidak tenggelam dalam kerja-kerja politik praktis,” ujar Khoirul Umam.

Umam menjelaskan NU dapat menjadi salah satu kelompok penting dalam mempromosikan Islam moderat. Dia menyebutkan bagaimana Islam moderat dapat menjadi fondasi untuk mewujudkan perdamaian global.

Umam juga menjelaskan soal bagaimana NU selama ini telah menjadi referensi bagi berbagai elemen muslim di tingkat global. Oleh sebab itu, dia menekankan pentingnya agar NU tidak terjebak dalam dinamika politik praktis.

Umam menambahkan NU hendaknya tetap fokus terhadap agenda politik keumatan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, serta peningkatan kualitas pendidikan Islam moderat di semua lini baik lokal, nasional, hingga di tingkat global. Meski demikian, dia mengingatkan NU tetap memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga arah politik dan demokrasi di Indonesia.

“Salah satu prioritas dalam peran politik kebangsaan NU adalah (untuk) terus menjaga persatuan bangsa dan menjaga tegaknya Islam wasatiah (moderat) dalam ruang demokrasi Indonesia, yang belakangan mendapatkan tantangan serius dari kekuatan ekonomi-politik yang gemar mengeksploitasi politik identitas dengan muatan sentimen Islam konservatif dan fundamentalis,” ucap Umam.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

084039400 1760199435 830 556

Pesan Habib Ja’far: Manfaatkan AI Sebagai Tools, Bukan Rujukan Utama Soal Persoalan Agama

JAKARTA — Perkembangan zaman tidak bisa dinapikan oleh masyarakat, termasuk perkembangan teknologi yang mempermudah keperluan, …

Bincang Jurnal

Perkuat Literasi dan Iman Untuk Bendung Penyebaran Radikalisme di Media Baru

Purwokerto — Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan …