Pelajaran Agama Harus Afektif kepada Moral dan Etika

Yogyakarta Pelajaran agama jangan sebatas ilmu pengetahuan saja tetapi harus afektif kepada moral etika dan rasa Penegasan itu disampaikan oleh mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Ahmad Syafii Maarif saat menyoroti paham paham intoleran yang merasuk ke lembaga pendidikan Untuk membendung paham intoleran menjangkiti generasi penerus bangsa mata pelajaran agama tak sebatas mengejar kognitif atau sisi ilmu pengetahuan saja tapi lebih kepada afektif kepada moral etika rasa Memang selama ini mungkin lebih kepada pengetahuan otak diisi tapi hati dibiarkan telantar kata Buya sapaan karibnya di Yogyakarta Senin 25 3 2019 usai membuka pelatihan pengawas sekolah dalam mempromosikan toleransi dan multikulturalisme di P4TK Matematika Kemendikbud Menurut Buya pendekatan hati bisa membendung paham intoleransi Dia mencontohkan pelaku teror selama ini ada yang bisa diluruskan kembali dengan bahasa hati Sebab yang saya ketahui teror yang sudah membunuh banyak orang itu bisa didekati dengan bahasa hati memang butuh kesabaran ujarnya Baca juga Tokoh Agama Wajib Suarakan Kebaikan Dalam Proses PolitikMenurutnya tugas guru pengawas kepala sekolah untuk meluruskan masalah itu Pasalnya kelompok radikal atau kekerasan dibiarkan gentayangan bukan hanya merusak bangsa tapi juga membunuh masa depan mereka sendiri Sikap sikap yang tak toleran sikap yang tidak suka Bhinneka Tunggal Ika katakan pada mereka bahwa anda sedang menggali kuburan anda sendiri tukas Buya Buya berpendapat bahwa paham intoleransi atau radikalisme tumbuh karena di awal kemunculannya kurang dibendung Namun meski terlambat ia optimistis masalah itu bisa diatasi Disadarkan anak anak saya rasa tidak semata mata dengan pendekatan keras tapi pendekatan lebih lunak dengan bahasa hati istilahnya pungkasnya