Jakarta — Pemerintah Mesir mengungkapkan apresiasinya terhadap muslim Indonesia yang berpaham moderat. Apresiasi itu disampaikan Menteri Urusan Wakaf (semacam Menteri Agama di Indonesia) Mesir Syeikh Mohammed Mokhtar Gomaa. Ia memandang bangsa berpenduduk mayoritas muslim, posisi Indonesia dianggap cukup strategis.
“Saya bersyukur mayoritas muslim Indonesia tetap dalam koridor moderatisme Islam (wasathiyatul Islam),” kata Syeikh Mohammed Mokhtar Gomaa dikutip dari laman resmi MUI, Rabu (4/4/2021).
Pernyataan itu disampaikan saat Syeikh Mohammed Mokhtar Gomaa saat mengundang secara khusus Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Miftachul Akhyar di sela-sela rangkaian acara Muktamar Fatwa Internasional ke-6 di Kairo, Mesir.
Syeikh Mokhtar Gomaa yang memimpin Kementerian Wakaf Mesir sejak 2013 ini berharap, lembaganya dapat bekerjasama secara lebih erat dengan MUI. Secara lugas, Syaikh Mokhtar bahkan menyatakan kesiapannya untuk berkunjung ke Indonesia.
Selain itu, Syeikh Mokhtar Gomaa juga mengundang MUI untuk menghadiri Konferensi Wakaf yang akan digelar pada awal tahun 2022.
“Kami juga siap mendukung program kaderisasi ulama dan da’i Indonesia, untuk bersama-sama menyebarkan pemahaman Islam yang ramah dan jauh dari pandangan ekstremisme,” ujar Syekh Gomaa yang diutarakan pada Ketum MUI, KH Miftachul Akhyar.
Selain bertemu dengan Menteri Urusan Wakaf Mesir, Kiai Mif juga menghadiri jamuan makan malam bersama Duta Besar Repulik Indonesia Lutfi Rouf. Saat makan malam pada Sabtu (1/8) itu hadir juga Duta Besar Mesir untuk Indonesia Ashraf Sultan.
Ketua Umum MUI diundang untuk hadir dalam Konferensi Fatwa Internasional ke-6 yang berlangsung pada 2-3 Agustus 2021 dan mengambil tema “Lembaga Fatwa di Era Digital: Tantangan Perkembangan dan Potensi Kerjasama”.
Undangan disampaikan langsung oleh Duta Besar Ashraf Sultan saat berkunjung ke MUI pada 26 Juni 2021. Turut hadir dalam delegasi MUI ke Mesir, Wakil Sekjen Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Dr. Ali Hasan Al-Bahar.Dia diundang untuk hadir dalam Konferensi Fatwa Internasional ke-6 yang berlangsung pada 2-3 Agustus 2021 dan mengambil tema “Lembaga Fatwa di Era Digital: Tantangan Perkembangan dan Potensi Kerjasama”.