c79fdb25 5b16 43a9 9ea6 003b4b483f03 169
c79fdb25 5b16 43a9 9ea6 003b4b483f03 169

Pemerintah Singapura Akan Izinkan Perawat Muslim Pakai Jilbab

Singapura – Jilbab menjadi salah satu identitas seorang muslimah, dengan mengenakan jilbab tidak lantas muslimah menjadi terbatas dalam beraktifitas maupun berkarya, sudah banyak negara dengan islam sebagai minoritas yang memperbolehkan muslimah untuk tetap mengenakan jilbab ketika berada di perkantoran bahkan banyak muslimah berjilbab yang menjadi polisi.

Singapura yang mempunyai masyarakat multietnis dan multiagama melihat pentingnya untuk mengakomodir keperluan muslimah untuk mengenakan identitasnya dalam menjalankan profesi sebagai perawat.

Pemerintah Singapura berencana akan mengizinkan para perawat muslimah untuk menggunakan jilbab saat berseragam. Hal itu disampaikan Perdana Menteri Lee Hsien Loong setelah dialog tertutup dengan sekitar 70 komunitas Melayu, Muslim dan para pemimpin agama di Singapura.

Seperti dilansir The Straits Times dan detik.com Senin (12/4/2021) Lee Hsien Loong berharap keputusan tentang diperbolehkannya pemakaian jilbab itu dapat segera diumumkan pada Hari Kemerdekaan Singapura pada akhir Agustus mendatang.

Lee mengatakan bahwa pemerintah harus bersiap untuk mengambil langkah itu karena sikap masyarakat telah berubah dan saat ini jilbab menjadi hal umum dalam lingkungan sosial dan pekerjaan.

“Dengan sendirinya, kita bisa melihat manfaat mengizinkan perawat Muslim mengenakan jilbab dengan seragam mereka jika mereka mau,” katanya.

“Tetapi sebelum kita benar-benar melakukan perubahan, kita harus mempersiapkan landasan dari aturan ini. Kita harus memastikan bahwa semua orang memahami bahwa ini adalah penyesuaian yang cermat dan bukan perubahan besar-besaran. Kami ingin orang-orang menyadari batasannya, saat kami melakukan perubahan ini, dan kami harus memastikan bahwa warga Singapura, baik Muslim maupun non-Muslim, siap menerima langkah tersebut,” ujarnya.

PM Lee mengatakan bahwa pertimbangan penggunaan jilbab bagi para perawat muslim karena Singapura merupakan negara multiras dan multiagama.

“Saya berharap, menjelang Hari Kemerdekaan Agustus mendatang, kami sudah siap untuk mengambil keputusan, dan ada yang harus saya laporkan,” tambahnya.

“Kami ingin komunitas Melayu/Muslim dapat menjalankan agama dan budaya mereka sebaik mungkin,” imbuhnya.

Sebelumnya, pada 8 Maret lalu, Menteri Urusan Muslim Masagos Zulkifli mengatakan bahwa pemerintah Singapura berempati dengan perawat yang ingin mengenakan jilbab saat berseragam dan masalah tersebut sebaiknya didiskusikan secara tertutup mengingat sensitivitas isu yang ada.

Namun dia juga menekankan bahwa kebijakan layanan publik tentang seragam tidak dapat dicondongkan ke arah keyakinan agama tertentu.

“Mengizinkan jilbab akan memperkenalkan penanda religius yang sangat terlihat yang mengidentifikasi setiap perawat perempuan yang mengenakan jilbab atau petugas berseragam sebagai Muslim,” katanya.

Pada 23 Maret, Menteri Dalam Negeri dan Hukum K. Shanmugam juga sudah berdialog dengan para pemimpin Muslim senior terkait pertimbangan pemerintah Singapura untuk mengizinkan perawat mengenakan jilbab di tempat kerja mereka.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

Pdt Gilbert Lumoindong dan Ketua MUI Bidang Dakwah KH Cholil Nafis

MUI: Khutbah Jangan Banding-Bandingkan Agama Satu dan Yang Lain, Apalagi Merendahkan

Jakarta – Pendeta Gilbert Lumoindong sowan ke Majelis Ulama Indonesia (MUI, Selasa (16/4/2024) untuk melakukan …

Pdt Gilbert Lumoindong tabayyun dan minta maaf ke MUI copy

Tabayyun dan Minta Maaf, Pendeta Gilbert Lumoindong Sowan ke MUI

Jakarta –  Sebuah video viral di media sosial dengan menayangkan Pendeta Gilbert Lumoindong berceramah dengan …