TASIKMALAYA – Banyaknya informasi yang berseliweran terkait Corona membuat masyarakat menjadi panik, untuk mencegah tersebarnya hoax soal corona di media sosial, pihak kepolisian wilayahTasikmalaya perketat patroli di media sosial soal corona. AKBP Anom Karibianto selaku kapolres Tasikmalaya menegaskan bahwa patroli di media sosial untuk menangkal hoaxs. Diharapkan, kabar yang tidak jelas sumber dapat diminimalisasi.
“Kalau ada hoaks, akan kita tindak (penyebarnya). Segala informasi yang membuat resah, akan kita tindak,” kata dia, seperti dikutip dari laman republika.co.id, Senin (16/3).
Ia mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya telah mengeluarkan surat edaran agar kepada masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Salah satu poin dari surat edaran itu, kegiatan belajar mengajat (KBM) para siswa juga tidak dilakukan di sekolah, melainkan dari rumah selama 14 hari.
Anom mengimbau, masyarakat Tasikmalaya tak perlu panik dalam menghadapi situasi seperti saat ini. Apalagi, sampai panic buying atau membeli barang tak sesuai keperluan.
“Masyarakat tak perlu panik sehingga membeli secara banyak. Misalnya masker, beli secukupnya saja, karena lebih dibutuhkan untuk orang sakit,” kata dia.
Anom menambahkan, polisi juga akan memaksimalkan seluruh potensi di jajarannya untuk melakukan edukasi pola hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada masyarakat. Ia mencontohkan, pekan lalu sejumlah anggota Polres Tasikmalayak Kota melaksanakan kegiatan bersih-bersig di Alun-alun Ciawi dan Masjid Agung Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya.
“Harapannya masyarakat ikut sadar untuk menjaga kebersihan,” kata dia.

hoaxs