Profesor Belanda Dukung NU dan Muhammadiyah Raih Hadiah Nobel

Jakarta Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah diusulkan masuk dalam nominasi peraih hadiah Nobel Perdamaian Berbagai dukungan baik dari dalam maupun luar negeri terus mengalir seperti peraih Nobel asal Timor Leste Ramos Horta dan banyak tokoh dunia lainnya Terakhir dukungan datang dari guru besar profesor Studi Islam Asia Tenggara Universitas Leiden Belanda Nico JG Kaptein Ide NU dan Muhammadiyah masih nominasi Nobel Perdamaian sangat bagus Selama ini NU dan Muhammadiyah telah secara nyata menebarkan benih benih toleransi ke masyarakat Indonesia dan dunia kata Kaptein di sela sela seminar The Study of Islam Indonesian and European Perspectives di Erasmus Huis Jakarta Rabu 26 6 2019 Selain itu ungkap Kaptein NU dan Muhammadiyah adalah organisasi Islam terbesar di Indonesia dan memiliki banyak besar dalam masyarakat Indonesia Baca Juga International Conference on Interfaith and Sprituality Ingin Ciptakan Kesejukan BeragamaSebelumnya Kaptein mengaku belum mendengar kabar NU dan Muhammadiyah dinominasikan meraih Nobel Perdamaian Meskipun demikian ia berharap kedua organisasi tersebut benar benar terwujud untuk mendapatkan penghargaan bergengsi tersebut Saya berharap mereka betul betul bisa mendapatkan itu Nobel Perdamaian imbuh Kaptein dikutip dari laman nu or id Sebelumnya seminggu yang lalu Rabu 19 6 perwakilan NU dan Muhammadiyah hadir memenuhi undangan seminar yang digelar oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia KBRI Oslo Norwegia bekerjasama dengan Universitas Metropolitan Oslo di Oslo Norwegia Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama PBNU KH Marsudi Syuhud hadir pada seminar itu Kiai Syuhud menjelaskan tentang konsep Islam Nusantara yang merefleksikan bentuk Islam moderat Konsep Islam Nusantara yang mempromosikan nilai nilai dasar Islam seperti jalan tengah tawasuth berkeseimbangan tawazun dan toleransi tasamuh merupakan norma yang ditumbuhkembangkan untuk memelihara perdamaian dan persatuan bangsa Indonesia di tengah kemajemukan yang sangat kompleks Selain itu hadir mewakili Muhammadiyah Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu ti Hadir pula Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid dan Agamawan Romo Franz Magnis Suseno

Bagikan Artikel ini:

About Islam Kaffah

Check Also

duduk di kuburan

Saat Ziarah, Bolehkah Duduk di Kuburan?

Meskipun arus puritanisasi  mengklaim ziarah kubur adalah ritual bid’ah, tapi tidak banyak muslim nusantara yang …

shalat ghaib korban bencana

Shalat Ghaib untuk Korban Bencana

Pada tanggal 4 Desember 2021 telah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik di gunung semeru. Hal itu …