Radikalisme dan terorisme
Radikalisme dan terorisme

Radikalisme dan Terorisme Jangan Semata Dilihat Kesesatan Teologis, Tapi Juga Terkait Pilihan Politik

Jakarta –Selama ini orang melihat radikalisme dan terorisme hanya semata-mata dilihat sebagai kesesatan teologis. Karena itu, isu tentang radikalisme dan terorisme yang berkembang ini harus diluruskan.

“Selama ini kita disibukkan dengan isu tentang radikalisme dan terorisme. Ini harus diluruskan karena selama ini orang melihat bahwa radikalisme dan terorisme itu semata-mata dilihat sebagai kesesatan teologis. Orang melupakan satu dimensi terpenting bahwa hal itu semua terkait dengan pilihan politik,” kata Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dikutip dari YouTube TV9 Nusantara, Sabtu (15/1/2022).

Menurut Gus Yahya, ada dua isu besar terkait perdamaian dunia termasuk di antaranya posisi Islam di tengah kemelut internasional. Ia mengibaratkan berkembangnya isu radikalisme dan terorisme ini mirip dengan terpolarisasinya cebong dengan kampret saat Pemilu Presiden 2019 di Indonesia.

“Ini sama dengan cebong-kampret kemarin itu. Perdebatannya seolah-olah perdebatan agama padahal sebetulnya masalah pilihan politik. Nah kita harus kembalikan pemahaman ini,” tutur Gus Yahya.

Gus Yahya menjelaskan, isu yang tak kalah besarnya yaitu kemelut yang dihadapi internasional berupa persaingan multipolar dari kekuatan-kekuatan internasional yang ada. Dulu hanya Perang Dingin antara Amerika dengan Uni Soviet yang menjadi isu besar. Tapi sekarang ada kekuatan besar lain seperti China, Eropa, Inggris dan sebagainya sehingga butuh cara bijak untuk mengelola tatanan dunia.

“Kita punya kekuatan besar sebetulnya untuk ditawarkan sebagai pintu solusi dari semua kemelut yang ada. Kita tidak usah ngarang dan bikin sendiri karena sudah ada yaitu mandat kemanusiaan bagi Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang sudah termaktub di dalam Pembukaan UUD RI 1945. Ini adalah visi peradaban yang sudah ditetapkan oleh bapak pendiri bapak bangsa kita,” kata Gus Yahya.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

sidang gugatan Pilpres di MK

Tanggapi Putusan MK, PBNU: Kedepankan Empat Nilai Dasar Ahlussunnah wal Jama’ah

Jakarta – Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa Pilpres pasangan nomor urut 01 Anies Baswedan-Cak …

Ketua FKPT Jabar Iip Hidajat

Kearifan Lokal Dorong Moderasi Beragama Dengan Kedepankan Toleransi

Jakarta – Meskipun lebaran Idulfitri telah usai, semangat persaudaraan dan kerukunan yang didapat setelah merayakannya …