Direktur Pencegahan BNPT Brigjen R Ahmad Nurwakhid
Direktur Pencegahan BNPT Brigjen R Ahmad Nurwakhid

Rentan Terpengaruh Paham Radikal, BNPT Meminta Pemuda dan Pelajar Waspada Ciri-cirinnya

Jakarta- Generasi muda merupakan salah satu kelompok yang rentan terpapar paham radikal terorisme.  Karena itulah, sejak dini pemuda harus memahami dan mewaspadai ciri-ciri narasi dan sikap kelompok radikal agar tidak mudah terpapar.

Dihadapan ratusan pemuda dan pelajar dalam kegiatan Pelibatan Pemuda dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme dengan Pitutur Kebangsaan “Ekspresi Indonesia Muda” yang diselenggarakan melalui Forun Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di Jakarta (31/8), Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Brigjen Pol. R. Ahmad Nurwakhid, meminta para pemuda agar wasapada terhadap indikasi dan ciri kelompok radikal.

Ciri radikal terorisme yang mengatasnamakan agama, menurut Nurkwahid, dapat dikenali dengan  indikasi berikut ini;

Pertama, berpaham takfiri yakni mudah mengkafirkan orang lain yang berbeda paham atau kelompok, termasuk mengkafirkan negara. Ciri yang kedua bersikap ekslusif yakni tertutup lingkungan maupun perubahan zaman dan suka klaim kebenaran serta intoleran terhadap perbedaan maupun keberagaman.

Ciri yang ketiga, bersikap anti Ideologi Pancasila dan cenderung pro ideologi khilafah transnasional. Lebih lanjut, ciri yang keempat adalah sikap yang membangun kebencian, permusuhan dan ketidakpercayaan terhadap pemimpin maupun pemerintahan yang sah melalui sebaran narasi hoax, fitnah, povokasi, politik identitas dan lainnya yang memecah belah masyarakat.

Ciri yang kelima memiliki sikap benci dan anti terhadap seni budaya maupun kearifan lokal. Dan terakhir, cenderung insubkoordinasi atau melawan terhadap norma, peraturan, dan hukum yang berlaku.

Pada kesempatan itu, Nurwkahid juga memberikan vaksinasi ideologi terhadap generasi muda agar generasi muda memiliki imunitas ideologi sehingga tidak mudah terpapar paham radikal. Vaksinasi yang harus dilakukan adalah dengan menanamkan moderasi beragama maupun nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme.

Generasi muda juga diminta untuk terlibat aktif menjadi buzzer perdamaian, toleransi persatuan Indonesia. Selain itu, ia juga mendorong generasi muda untuk mengisi kemerdekaan dengan fokus menuntut ilmu pengetahuan dan teknologi serta membangkitkan spiritualitas ataupun membangun keluhuran budi pekerti. (Tim)

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

060567700 1740995185 830 556

Santri Dari Mutholaah Kitab Kuning Ke Digital

JAKARTA — Santri bukan sekedar pembelajar di pondok pesantren namun lebih jauh santri menjadi penjaga …

082479700 1601026076 830 556

Kiprah Pendiri Pesantren Lirboyo di Medan Perang Kemerdekaan

Jakarta – KH. Abdul Karim atau yang biasa disapa Mbah Manab muassis Pondok Pesantren Lirboyo …