Pernikahan
Pernikahan

Rumus Keluarga Surgawi (1) : 5 Kewajiban Suami terhadap Istri

Menikah bukan hanya sebatas tinggal bersama. Rumah tangga adalah jalinan yang tidak hanya penuh nuansa kasih sayang, tetapi hubungan untuk saling menjaga satu sama lain. Ketika hal itu terpenuhi rumah tangga adalah laksana surga.

Keluarga yang surgawi memiliki dua arti. Pertama, keluarga menjadi ruang interaksi suami-istri yang penuh dengan ketentraman dan kenyamanan layaknya surga. Kedua, keluarga mampu menghantarkan kedua pasangan untuk terus bersama hingga ke alam akhirat dan bertemu di surga.

Lalu, bagaimana mewujudkan keluarga surgawi yang penuh ketenteraman batin dan spiritual?

Dalam Islam sendiri, suami dan istri memiliki kewajiban dalam pernikahan yang patut dipenuhi terhadap pasangannya sehingga tercapai kehidupan pernikahan yang sakinah, mawaddah wa rahmah.

Kewajiban bagi kedua pasangan adalah hak yang juga diterima oleh masing-masing. Kewajiban suami, misalnya, adalah menjadi bagian dari hak istri yang harus dipenuhi. Begitu pula sebaliknya.

Kita akan mulai dengan kewajiban dari suami yang dalam Islam dititahkan sebagai pemimpin dalam keluarga. Bagi para suami, ada beberapa kewajiban yang menjadi hak istri dalam sebuah pernikahan. Pertama, memberikan mahar dan nafkah. Dalam al-Quran surat an-Nisa ayat 4, Allah berfirman:”Berikanlah maskawin kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan.”

Mahar merupakan mas kawin yang patut laki-laki berikan saat menikahi perempuan. Sudah menjadi kewajiban seorang suami untuk memberikan mas kawin dan juga nafkah kepada istri. Pemberian ini harus dilakukan dengan penuh kerelaan. Kewajiban memberi mas kawin tidak hilang meskipun istri sudah dinikahi dan mas kawin masih belum dibayar lunas.

Sedangkan nafkah yang dimaksud disini adalah nafkah materi dan juga nafkah batin. Nafkah materi tidak hanya sebatas uang untuk memenuhi kebutuhan perut saja. Namun juga dalam bentuk sandang, pangan papan.

Kedua, menggauli secara baik

Dalam menggauli istri hendaknya suami juga memperhatikan kenikmatan istrinya dan tidak memikirkan kesenangannya sendiri. Seorang suami tidak diperbolehkan menggauli istrinya secara kasar terlebih jika itu menyakiti.

Allah berfirman, “…Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (surat An-Nisa ayat 19)

Seorang suami hendaknya mempergauli istri dengan ucapan dan tindakan yang baik. Apabila seorang suami tidak menyukai istrinya karena cacat fisik ataupun cacat moral, bersabarlah, jangan terburu-buru untuk menceraikannya. Sebab, bisa jadi dalam sesuatu yang tidak manusia senangi, Allah memberikan kebaikan yang banyak didalamnya.

Ketiga, Menjaga Istri baik secara fisik dan spiritual

Allah berfirman dalam surat At-Tahrim ayat 6, “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”

Tanggungjawab suami terhadap istri bukan semata pemenuhan hak material, tetapi juga spiritual.  Suami adalah sosok yang harus mampu menjaga keluarganya dari api neraka. Itulah alasan mengapa seorang suami harus memiliki ilmu dan kecakapan yang cukup agar bisa menjadi teladan dan wibawa dalam memimpin keluarganya.

Suami wajib menjaga istrinya dengan baik, menjaga harga dirinya, menjunjung tinggi kehormatannya, dan melindunginya dari segala sesuatu yang dapat menodai kehormatannya. Suami pun wajib menjaga rahasia istrinya.

Keempat, memberikan rasa cinta dan kasih sayang.

Perlu diingat bahwa sudah semestinya seorang suami mampu menjadi tempat yang aman bagi keluarganya. bagi seorang istri, perasaan aman akan muncul apabila suami selalu mampu memberikan rasa tenang dan cintanya secara tulus untuk istrinya.

Islam sendiri menuntut, suami agar mampu memberikan rasa cinta dan kasih sayang pada istri. Rasa cinta kasih ini dapat di tunjukkan suami dengan bertutur kata lembut, memberikan rasa tenang, mengekspresikan rasa cintanya, dan menunjukkan kasih sayang.

Dalam surat Ar-Rum ayat 21, Allah Berfirman, “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih sayang dan rahmat. Sesungguhnya yang demikian itu benar-benar menjadi tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.”

Kelima, Menjaga rahasia istri

Setiap manusia pasti memiliki kekurangan, termasuk juga pasangan kita. Karena alasan inilah sudah menjadi kewajiban bagi suami untuk menutupi kekurangan yang dimiliki oleh istrinya. terlebih lagi jika berkaitan dengan urusan ranjang. Bagi seorang suami yang harusnya melindungi istrinya, sangat dilarang bagi mereka membagikan rahasia istrinya kepada orang lain.

Larangan seorang suami mengumbar rahasia pasangannya tertulis dalam salah satu hadits bahwa, menceritakan rahasia pasangan adalah salah satu hal yang dilaknat oleh Allah,

Dari Umar bin Hamzah Al-Umari, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya manusia yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat ialah orang yang menyetubuhi istrinya dan istri bersetubuh dengan suaminya, kemudian dia menyebarkan rahasianya.”

Bagikan Artikel ini:

About Indah Fauziah

Check Also

hukum tanam benang

Hukum Tanam Benang untuk Kecantikan, Bolehkah?

Dunia kecantikan tak henti-hentinya berinovasi dengan berbagai metode yang membuat para kaum hawa semakin bisa …

kdrt

KDRT Harus Didiamkan karena Aib Pasangan?

Dalam berumah tangga pasti kita tidak akan terlepas dari masalah yang melibatkan konflik antar pasangan. …