Wahabi
Waspada Wahabi

Salafi-Wahabi Dan Terorisme ( 2 ) : Sejarah Teror Salafi Wahabi Terhadap Umat Islam

Sejak paruh abad ke 18, dengan munculnya aliran Wahabi, Islam mulai digoncang kekhawatiran akan teror atas nama agama. Tempat-tempat yang sebelumnya dikramatkan karena merupakan peninggalan orang-orang sholih, hancur lebur oleh aksi teror ini. Bahkan tidak sedikit umat Islam dan para ulama di berbagai daerah yang tidak sejalan dengan ideologi mereka mendapatkan siksaan, ancaman dan pembantaian yang tidak manusiawi dari kelompok jahannam ini. Harta benda dijarah ibarat perampok yang memaksa korban, lalu menghancurkannya sesuka hati.

Berikut beberapa aksi teror yang dilakukan oleh Wahabi terhadap umat Islam di luar negeri:

1.  Pembantaian di kota Thaif

Pembantaian ini terjadi pada bulan Dzul Qa’dah tahun 1217 H bertepatan dengan tahun 1803 Masehi. Menurut Ahmad Zaini Dahlan, ketika Wahabi masuk ke kota Thaif, mereka malakukan pembunuhan secara menyeluruh, termasuk tua renta, wanita dan anak-anak, tokoh agama, dan rakyat biasa. Mereka menyembelih bayi-bayi yang masih menyusu di pangkuan ibunya. Di sana, mereka melakukan pembantaian tanpa batas prikemanusiaan. Merobek-robek al Qur’an dan banyak kitab-kitab. Termasuk kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim, kitab Nahwu, Sharraf, Fiqh dan mengambil harta benda penduduk Thaif tersebut.

2.  Pembantaian di Kota Makkah

Setelah selesai melakukan pembantai di kota Thaif, Wahabi melanjutkan terornya ke kota Makkah al Mukarramah. Sama dengan yang dilakukan di Thaif, mereka menyiksa dan membunuh dengan membabi buta terhadap umat Islam di kota itu layaknya orang kesetanan. Anak-anak kecil disandera lalu memaksa ibu-ibu mereka menebusnya dengan harta benda yang dimiliki. Sungguh perbuatan yang sangat biadab.

Menurut sejarawan Wahabi, Utsman ibn Abdullah Ibn Bisyri al Najdi dalam kitabnya Unwan al Najd fi Tarikh Najd mengatakan kejadian ini pada tahun 1220 H. Sedangkan menurut Abdullah bin Syarif Husain dalam kitabnya Sidqu al Akhbari fi Khawarij al Qarni al Tsani ‘Asyar, menyatakan kejadian ini pada tahun 1218-1219. Sekalipun mereka berbeda pendapat tentang waktu kejadiannya, namun mereka sepakat bahwa Wahabi telah melakukan pembunuhan masal terhadap umat Islam di kota Makkah.

3.  Pembunuhan di kota Uyaynah

Pada awal dakwahnya, Muhammad bin Abdul Wahab, pendiri Wahabi melakukan penyerangan terhadap kota Uyaynah, dan berhasil membunuh penguasa kota tersebut yang sedang melaksanakan shalat Jum’at di masjid. Mereka juga meluluh lantakkan kota itu, dan membunuh para penduduknya. Mereka menganggap, penguasa Uyaynah, Ustman bin Muammar telah musyrik. Kejadian ini diakui sendiri oleh Wahabi pada tahun 1163 H.

Ibn Ghannam dalam kitabnya Tarikh Najd yang dikeluarkan oleh Saudi Arabia bercerita: “Sesungguhnya Utsman bin Muammar telah musyrik. Maka ketika orang-orang Islam menyadari hal itu, mereka bersepakat untuk membunuhnya setelah dia selesai melaksanakan shalat Jum’at. Kami telah berhasil membunuhnya di dalam masjid pada bulan Rajab tahun 1163 H.”

Diantara ulama yang mendapatkan siksa keganasan dan kekejian Wahabi yaitu: Syaikh Abdullah Azzawawi, seorang ulama Syafi’iyah terkemuka di masa itu. Menjadi mufti Makkah al Mukarramah. Dia meninggal dengan cara yang sangat keji, dengan disembelih di depan rumahnya setelah diseret menggunakan di sepanjang jalan.

Syaikh Nawawi al Jawi, pengarang kitab Kasyifatus Saja dan Nihayatus Zain, bermadzhab Syafi’i yang berasal dari Indonesia, tinggal di kota Makkah, juga menjadi korban pembantaian Wahabi. Ia dibunuh beserta keluarganya ketika sedang menggendong cucunya yang masih kecil. Beliau wafat beserta cucunya saat itu.

Dan banyak ulama-ulama lainnya yang tidak sempat ditulis dalam artikel ini. Mereka dengan cara yang sadis an kejam. Sejarah kekejaman Wahabi ini juga dapat dirujuk dalam kitab sejarah yang berjudul al Auraq al Baghdadiyah fi al Hawadits al Najdiyah karya Said Ibrahim al Rawi al Rifa’i.

Demikianlah rentetan sebagian teror yang pernah dilakukan Wahabi terhadap umat Islam di luar negeri. Tragedi tersebut tercatat secara rapi dan tidak terbantahkan dalam kitab-kitab sejarah yang memaparkan betapa kejinya tindakan brutal tersebut. Mereka lakukan tindakan biadab tersebut hanya semata-mata umat Islam tidak menerima ideologi yang dibawa oleh Muhammad bin Abdil Wahab.

Wallahu a’lam

Bagikan Artikel ini:

About M. Jamil Chansas

Dosen Qawaidul Fiqh di Ma'had Aly Nurul Qarnain Jember dan Aggota Aswaja Center Jember

Check Also

shalat jamaah perempuan

Posisi Yang Utama Bagi Perempuan Saat Menjadi Imam Shalat

Beberapa hari belakangan ini sempat viral di media sosial tentang video yang menampilkan seorang perempuan …

menghambat terkabulnya doa doa

Meminta Doa kepada Orang Shalih Hukumnya Haram? Ini Dalilnya !

Dalam salah satu ceramahnya, Yazid bin Abdil Qadir Jawas berkata tidak boleh meminta doa kepada …