doa iblis 1
tipu daya iblis

Sealim Apapun Takutlah pada Tipu Daya Setan : Belajar dari Kisah Barseso

Pada zaman dulu hiduplah seorang pemuka agama yang cukup disegani bernama Barseso. Sebagai seorang ulama, Barseso memiliki setidaknya enam puluh ribu murid menimba ilmu kepadanya dan mengharapkan keberkahan atas ilmu yang mereka pelajari. Tak hanya manusia saja, bahkan para malaikat dibuatnya takjub melihat ketekunannya dalam beribadah kepada Allah.

Kisah Barseso tertulis di kitab “Madzahibul Insan Min Makaid Syaithan” karya al-Maqdisi al-Hanafi. Ibnu Abbas ra menceritakan kisah seorang ahli zuhud bernama Barseso. Mengetahui ketaatan Barseso, iblis mulai tertantang dan menggoda Barseso dengan rekayasa. Iblis yang merasa penasaran akan ketaatan seorang Barseso kemudian mengumpulkan para setan kemudian berkata, “Adakah di antara kalian yang mampu merusak Barseso?”. Setan putih menjawab, “Saya sanggup merusaknya!”.

Berangkatlah si setan putih ketempat peribadatan Barseso dengan menggunakan pakaian ulama sebagai tipu muslihatnya. Setanpun mulai menggodanya dengan memanggil Barseso, namun sayangnya Barseso tidak menjawab karena ia sedang menjalankan ibadah.

Setelah selesai dalam peribadatannya, Barseso pun bertanya kepada setan putih, “Kamu tadi memanggilku, sementara aku sedang sibuk shalat. Apa yang kamu perlukan?” Setan menjawab, “Saya ingin bersamamu untuk belajar ilmu dan menirukan amalmu. Serta kita bersama beribadah sehingga aku bisa mendoakanmu dan kamu juga mendoakanku.”

Barseso membalas, “Saya tidak bisa bersamamu. Jika kamu seorang mukmin, maka kamu mendapatkan bagian dari doaku yang kutujukan bagi semua orang mukmin.” Setelah itu Barseso beranjak menjalankan shalat dan meninggalkan sang setan putih. Setan putihpun mengikutinya dengan beranjak melakukan shalat, namun Barseso tidak pernah menoleh kepadanya selama 40 hari.

Setelah Barseso selesai shalat, dia melihat setan sedang berdiri shalat. Tatkala dia melihat kesungguhannya, maka dia berkata kepadanya, “Apa yang kamu butuhkan?”, Setan putihpun menjawab, “Saya ingin kamu memberi izin untuk naik ke kuil bersamamu,” jawab setan.

Barseso memberikan izin untuk beribadah bersama di dalam kuil tersebut. Mereka beribadah tanpa henti. Maka tatkala melihat kesungguhan si setan putih dalam beribadah, Barseso merasa rendah hati berada di hadapannya dan kagum terhadap kehebatan ibadah setan putih itu. Namun kekaguman tersebut yang membuat Barseso mulai terpengaruh oleh tipu daya sang setan untuk menjerumuskannya dalam kekafiran.

Setelah lama beribadah bersama Barseso, setanpun berkata kepadanya, “Saya ingin pergi karena saya memiliki teman selain kamu. Saya mendapat berita kamu lebih baik daripadanya, ternyata saya mendapatkan sesuatu yang tidak sesuai dengan perkiraan saya sebelumnya.”. Mendengar pengakuan setan putih, Barseso merasakan iri salam hatinya karena ibadahnya tak lebih baik dari seseorang.

Ringkas cerita, sebelum berpisah, setan putih mengajari Barseso doa-doa untuk menyembuhkan orang sakit. Doa tersebut diajarkan setan demi melancarkan aksinya untuk menjerumuskan Barseso. Setan putihpun mengganggu seorang gadis cantik dari Bani Israil yang memiliki tiga saudara laki-laki. Setan menyiksa dan mencekik gadis tersebut.

Dengan menyamar, setan putih datang kepada keluarga tersebut dan mengabarkan tentang Barseso yang mampu mengobati adik perempuannya. Setan putihpun menyarankan  supaya gadis itu tinggal bersama Barseso dan mempercayakan kepadanya karena dia seorang ahli ibadah. Barsesopun menolak gadis tersebut untuk dititipkan padanya.

Karena tidak memiliki pilihan lain, saudara laki-laki tersebut membuatkan rumah di dekat kuil Barseso dan meninggalkan saudara perempuannya di sana. Setelah selesai shalat, Barseso merasa kaget melihat ada gadis cantik berada di dekatnya. Karena kecantikannya, Barsesopun mulai jatuh hati dan tergoda kepadanya.

Melihat Barseso mulai tertarik kepada gadis tersebut, setanpun mengganggu gadis itu, lalu Barseso berdoa dengan doa yang diajarkan setan putih. Setan itupun berhenti dan keluar dari tubuh gadis tersebut. Barsesopun kembali menjalankan ibadahnya lagi, namun setan datang dan mengganggu sang gadis. Tanpa sengaja tubuh gadis itu terbuka dan setan membisikkan Barseso, “Gaulilah gadis itu dan setelah itu kamu bisa bertaubat.” Karena merasa ia bisa bertaubat setelah melakukan kesalahan maka. Barsesopun tak kuat dan menggauli gadis tersebut sehingga gadis itu hamil.

Karena merasa ketakutan akan perbuatannya, setanpun mulai membisikkan kepada Barseso untuk membunuh gadis tersebut sebelum keluarganya mengetahui kehamilannya dan iapun bisa bertaubat atas kesalahannya. Dibunuhlah gadis tersebut dan dikuburkan oleh Barseso. Namun sayangnya kain yang dikenakan oleh gadis tersebut tidak semuaya terkubur.

Singkat cerita, saudara laki-laki dari perempuan tersebut mengetahui pembunuhan yang terjadi kepada adiknya dan kemudian menangkap serta menyiksa Barseso. Iapun dihukumi hukuman mati oleh Raja atas perbuatannya. Dan setan menawarkan bantuan untuk menyelamatkannya, dengan syarat bersujud kepada setan.

Karena ia tak mau mati, Barsesopun menyetujuinya dan bersujud kepadanya. Setelah itu setan pun meninggalkannya seraya berujar, “Wahai Barseso! Inilah yang saya kehendaki darimu. Akhirnya kamu mengikutiku dan kafir terhadap Tuhanmu. Sesungguhnya aku berlepas diri dari perbuatanmu dan aku takut terhadap Tuhan semesta alam.”

Dan Allah menuangkannya dalam al-Quran surat al-Hasyr ayat 16-17, “Seperti (bujukan) syaitan ketika dia berkata kepada manusia: “Kafirlah kamu”, maka tatkala manusia itu telah kafir ia berkata: “Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu karena sesungguhnya aku takut kepada Allah Tuhan semesta alam”. Maka adalah kesudahan keduanya, bahwa sesungguhnya keduanya (masuk) ke dalam neraka, mereka kekal di dalamnya. Demikianlah balasan orang-orang yang dzalim.”

 

Bagikan Artikel ini:

About Novi Nurul Ainy

Check Also

makmum

Makmum Kesal Lempari Imam dengan Sandal, Siapa yang Salah?

Heboh sebuah video yang beredar tentang seorang makmun yang nyaris memukul seorang imam dengan sandal …

10 hari terakhir ramadan

Apa Istimewanya 10 Hari Terakhir Bulan Ramadan?

Bulan Ramadan dibagi menjadi tiga fase keistimewaan, yakni sepuluh hari pertama, sepuluh hari kedua, dan …