Di dalam Islam, kita diperintah untuk mempercayai dan meyakini hal-hal ghaib yang datang dari Allah swt., seperti alam barzakh, kebangkitan dari kubur, kiamat dan lain-lain. Sehingga tujuan asli kaum muslim adalah kebahagiaan setelah kehidupan di dunia, baik di kubur atau di akhirat. Namun, Islam tidak melarang umatnya untuk mencari kebahagian di dunia dengan syarat tidak melupakan tujuan kebahagiaan di akhirat nanti.
Rasulullah saw. mengajari kita dengan doa yang sangat lengkap dan padat. Kita mengenal doa itu dengan sebutan doa sapu jagad. Doa sapu jagad adalah doa meminta kebaikan di dunia maupun di akhirat. Doa ini disebut-sebut sebagai doa yang paling sering Rasulullah saw. panjatkan.
Selain berdoa, untuk mencari kebahagiaan di dunia, kita juga harus mencari tau hal apa saja yang bisa membuat kita bahagia di dunia. Sebelum berbicara tentang kebahagiaan, kita harus berbicara tentang keselamatan. Di dalam kitab Hidayat al-Adzkiya’ disebutkan beberapa kunci keselamatan di dunia.
لِسَلَامَةِ الدُّنْيَا خِصَالٌ أَرْبَعٌ # غَفْرٌ لِجَهْلِ الْقَوْمِ مَنْعَكَ تَجْهَلَا
وَتَكُونُ مِنْ سَيْبِ الْأنَاسِي آيِسا # ولِسَيبِ نَفْسِكَ لِلْأَنَاسِي بَاذِلَا
Yang pertama: memaafkan ketidak tahuan suatu kaum. Dengan memaafkan orang lain, kita menjadi bahagia. Mental kita tidak rusak dan tidak memiliki aura negatif sehingga bisa tetap produktif.
Yang kedua: tidak ikut terjerumus dalam kebodohan mereka dengan cara membalas perlakuan mereka. Sikap membalas memang tidak dianjurkan dalam Islam. Karena membalas adalah wujud kebencian dan ketidaksabaran.
Yang ketiga: tidak mengharap pemberian dari orang lain. Dengan mempunyai mental seperti ini, kitab isa menjadi pribadi yang mandiri. Tidak bergantung pada orang lain. Kita bisa menjadi merdeka dan tidak dijajah.
Yang keempat: memberikan barang milik kita pada orang lain. Dengan memberikan barang milik kita pada orang lain secara Ikhlas, muncul rasa senang yang susah untuk dijelaskan. Semacam perasaan lega.
Keempat hal ini diambil dari perkataan Imam Hatim al-Asham. Saat itu Imam Ahmad bin Hanbal bertanya padanya: “Wahai Abu Abdir Rahman, apa sebab-sebab kesalamatan di dunia?” Imam Hatim al-Asham menjawab: “kamu tidak bisa selamat dari dunia sampai kamu mempunyai empat hal ini. Bisa memaafkan ketidaktahuan oran lain, tidak terjerumus dalam kebodohan mereka, memberikan barang-barangmu pada mereka dan tidak mengharapkan pemberian mereka padamu.”