shalat sunah
shalat sunah

Selain Aspek Spiritual, Ternyata Inilah Manfaat Shalat dalam Tinjauan Kesehatan Fisik dan Psikologis

Shalat merupakan salah satu ibadah penting umat Islam sebagai kewajiban sehari-hari. Pentingnya ibadah shalat terlihat dari perintah ibadah ini yang disampaukan langsung oleh Allah kepada Nabi Muhammad, tanpa perantara malaikat Jibril dalam peristiwa bersejarah Mi’raj.

Selain itu, shalat juga merupakan tiang agama Islam. Dengan pengertian ini, shalat menjadi salah satu pembeda antara muslim dengan yang lain. Jika umat Islam tidak mengerjakan ibadah shalat, maka seolah runtuhlah keislamannya. Diketahui bahwa nanti di hari akhir, hal pertama yang akan dihisab oleh Allah adalah tentang ibadah shalat yang manusia kerjakan ketika di dunia.

Shalat ternyata tidak hanya menjadi amalan utama di akhirat, namun diketahui dalam dunia kesehatan bahwa gerakan–gerakan shalat merupakan gerakan proporsional bagi tubuh manusia. Selama ini shalat yang dilakukan lima kali sehari oleh umat Islam sebenarnya telah memberikan investasi kesehatan yang cukup besar bagi yang melakukannya.

Gerakan sholat memiliki khasiat sangat baik untuk kesehatan fisik, mental dan juga emosional manusia. Namun sayangnya, teori ini tak banyak umat Islam yang mengetahui dan memahaminya. Berikut ini beberapa manfaat gerakan shalat bagi kesehatan manusia:

Pertama, Takburatul Ihram. Berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah.

Gerakan takbiratul ihram memiliki manfaat untuk kesehatan fisik dan psikologis. Kalimat takbir “Allahu Akbar” mampu melapangkan sistem pernapasan dan mengontrol denyut jantung. Dalam pengucapan takbir akan dibarengi dengan pergerakan tulang rusuk dan juga bahu yang mampu melebarkan rongga dada dan menyebabkan tekanan udara di dalam rongga dada mengecil, dengan begitu udara akan mudah masuk ke dalam tubuh dengan cepat. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.

Kedua, Rukuk. Gerakan yang dilakukan dengan membungkukkan punggung ke depan, kemudian kedua tangan memegang atau menempel di atas sendi lutut, dan wajah menghadap ke arah tempat sujud.

Rukuk yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang. Postur ini menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang belakang sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf.

Posisi ini mensejajarkan jantung dengan otak, maka darah akan mengalir dengan maksimal ke bagian tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi bagi otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah latihan kemih untuk mencegah gangguan prostat. 

Manfaat gerakan sholat pada saat rukuk sangat baik untuk otot dan tulang jika dilakukan dengan posisi yang sempurna. Gerakan rukuk yang sempurna memiliki tanda adanya sensasi tarikan pada tulang punggung yang akan mampu merelaksasi otot-otot punggung yang sebelumnya tegang. 

Ketiga, I’tidal. Bangun dari rukuk, tubuh kembali tegak setelah, mengangkat kedua tangan setinggi telinga.

Itidal adalah variasi postur setelah rukuk dan sebelum sujud. Gerak berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan pencernaan yang baik. Organ organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar.

Selain itu manfaat gerakan I’tidal juga bisa melatih postur tubuh yang tegap dan lurus. Hal ini bisa berdampak positif terhadap bentuk dan kondisi tulang tubuh agar tampak lebih indah. 

Keempat, Sujud. Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai.

Gerakan sujud merupakan simbol dari pengakuan bahwa manusia hanyalah seorang hamba Allah dan menunjukkan tunduknya seorang hamba pada penciptaNya. Sujud akan menghasilkan posisi kepala yang sama rata dengan posisi kaki. Selain itu, pada saat melakukan gerakan sujud, posisi otak akan lebih rendah daripada jantung.

Dalam posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Semua posisi tubuh pada saat sujud bisa menimbulkan adanya tarikan di tulang belakang bagian tengah punggung.

Manfaat dari tarikan tersebut bisa membuat ruas-ruas tulang belakang menjadi teratur dan lurus serta berkurangnya kompresi dan terjadi peregangan. Karena itu, lakukan sujud dengan tuma’ninah, jangan tergesa – gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak dan otot-otot punggung berelaksasi.

Kelima, Duduk. Duduk ada dua macam, yaitu tahiyyat awal  dan tahiyyat akhir. Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki. 

Tahiyyat awal, badan bertumpu pada pangkal paha. Posisi ini menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk di dalam shalat dengan kaki di tekuk menyebabkan hilangnya denyut nadi dan saturasi menjadi tidak terdeteksi. 

Selain itu gerakan ini juga mampu menghentikan alirah darah utama di tungkai tetapi akan meningkatkan debit aliran darah ke otak dan organ-organ dalam lainnya. Kondisi ini akan mengembangkan sirkulasi di pembuluh kolateral kaki dan meningkatkan metabolisme tubuh. 

Duduk Tahiyyat akhir sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih ( urethra ), kelenjar kelamin pria ( prostata ) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan. dengan benar, postur irfi mencegah impotensi. 

Variasi posisi telapak kaki pada Tahiyyat awal dan akhir menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Seluruh sendi yang ada di tungkai, kaki, dan jari jemari menjadi lentur, aktif, dan tidak kaku. 

Keenam, Salam. Memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal. 

Indikasi gerakan salam yang benar adalah membuat pipi bisa dilihat oleh orang yang sedang berada di belakang. Di dalam leher terdapat banyak bagian tubuh yang vital seperti saraf, kelenjar-kelenjar, pembuluh darah, otot-otot, tulang-tulang, dan lainnya.

Dan gerakan salam ini mampu menjaga bagian vital yang ada dalam leher. Relaksasi otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah.

Manfaat lain gerakan salam juga bisa menguatkan otot-otot dan seluruh bagian leher. Gerakan ini bisa menurunkan risiko terjadinya penjepitan saraf di leher yang terkait kejadian kepala ‘tengleng’ dan mata juling.

Bagikan Artikel ini:

About Imam Santoso

Check Also

nabi musa

Testament : The Story of Moses di Netflix, Bagaimana Nabi Musa Versi Al-Quran?

Film tentang Nabi Musa di Netflix cukup mendapatkan respon positif dari permisa. Film berjudul Testament …

hakikat zakat fitrah

Hakikat Zakat Fitrah : Laku Spiritual dan Solusi Sosial

Selain berpuasa sebagai bentuk ibadah, Ramadan juga menjadi momen bagi umat Islam untuk meningkatkan kedermawanan …