english muslim donation
english muslim donation

Selama Ramadhan dan Pandemi Corona, Donasi Muslim Inggris Melonjak Tajam

London – Selama bulan Ramadhan 1441 Hijriyah dan di tengah pandemi virus Corona atau COVID-19, ternyata muslim Inggris memiliki tingkat kepedulian yang tinggi. Buktinya, Badan amal Muslim Inggris melaporkan tingkat donasi Muslim Inggris sangat tidak terduga di tengah Ramadhan dalam krisis COVID-19 tahun ini.

Dilansir di Salaam Gateway, Jumat (8/5/2020), Ramadhan pertama yang dimulai di bawah penerapan lockdown COVID-19 nyatanya tidak menghentikan Muslim Inggris memberikan amal. Mereka memberikan beberapa bantuan kepada penggalang dana yang mengkhawatirkan kondisi terburuk atas krisis pandemi COVID-19.

Pada akhir Maret, setelah Inggris menerapkan kebijakan lockdown, Dewan Nasional untuk Organisasi Sukarela telah memperingatkan sektor secara keseluruhan menghadapi kerugian 4 miliar poundsterling selama kuartal kedua tahun 2020. Fakta tersebut mewakili penurunan hampir sepertiga pendapatan Inggris.

Sebanyak 168 ribu badan amal terdaftar di Negeri Ratu Elizabeth itu. Tentu saja badan amal Muslim bersiap untuk hal terburuk, terlebih terjadinya krisis berbarengan dengan pelaksanaan Ramadhan.

Seperti di negara lain, Ramadhan merupakan periode paling penting untuk penggalangan dana amal di Inggris. Menurut Muslim Charities Forum, Muslim Inggris membentuk komunitas religius amal di Inggris tahun lalu. Komunitas tersebut mengatakan, donatur menyumbang lebih dari 130 juta euro kepada nirlaba Muslim Inggris untuk kampanye di 40 negara.

“Ketika semua ini mulai terurai sekitar enam pekan yang lalu, ada kekhawatiran kami akan kehilangan banyak pendapatan amal. Namun, ternyata kami keliru. Antusiasme beramal Muslim justru meningkat saat krisis,” ujar Direktur Penggalangan Dana di Muslim Hands, Yasrab Shah dikutip dari laman Republika.co.id.

Dia menjelaskan, aktivitas penggalangan dana merupakan sumber kehidupan amal. Untuk itu, jika akar penggalangan dana itu gagal, cabang-cabangnya akan berkurang. Artinya, terdapat risiko yang tak sedikit atas terjadinya krisis COVID-19 terhadap penggalangan dana.

Namun Yasrab Shah tidak menyangka, ketidakpastian itu telah berubah menjadi harapan bagi Muslim Hands yang berbasis di Nottingham itu. Lembaga yang mengelola bantuan internasional dengan proyek-proyek di Timur Tengah, Afrika, Asia, serta di Inggris itu menyebutkan, faktanya sumbangan meningkat sebesar 20 persen pada Ramadhan tahun ini jika dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.

Saat tak sedikit sektor usaha dan bisnis mendapatkan pendapatan yang turun drastis, lembaga atau organisasi amal Islam justru melonjak pesat. Dia menjelaskan, banyak donatur berasal dari orang-orang yang bukan kategori menengah ke atas. Dia mengaku, hal itu sangat mengharukan.

“Banyak dari donor kami adalah orang-orang yang bekerja sendiri, mengendarai taksi, atau pekerja harian. Mereka juga terkena imbas lockdown,” ujarnya.

Dia menyebut, terpanggilnya mereka untuk beramal merupakan bukti kekuatan iman dan takwa kepada Allah SWT. Untuk itu, dana amal yang terkumpul juga akan didistribusikan kepada para lansia yang terkena dampak lockdown akibat pandemi COVID-19.

“Tolong-menolong merupakan tradisi Islam yang sangat kuat,” ujarnya.

Menurut survei, rata-rata satu orang Muslim Inggris menyumbangkan 123 euro pada bulan Ramadhan kali ini. Nilai itu hampir tiga kali lipat rata-rata sumbangan Inggris setiap bulan untuk amal. Meski donasi secara online digencarkan, donasi secara offline atau tradisional pun masih diterima.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

ilustrasi masjid tempat ibadah umat

Khutbah Jumat: Menjaga Semangat Beribadah Ramadan di Bulan Syawwal

Khutbah I الحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ حَرَّمَ الصِّياَمَ أَيّاَمَ الأَعْياَدِ ضِيَافَةً لِعِباَدِهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلٰهَ …

lapar

Saya khawatir Apabila Perut Kenyang akan Lupa pada yang Kelaparan

Ramadan telah berlalu, tetapi ada nilai sangat penting yang harus disisakan. Selalu terus merawat keadaan …