Tempat usaha terduga teroris di Malang yang juga manajer sebuah lembaga amal dan zakat
Tempat usaha terduga teroris di Malang yang juga manajer sebuah lembaga amil zakat

Terduga Teroris yang Dicokok Densus 88 di Malang, Manajer Lembaga Amil Zakat

Malang – Kelompok teroris banyak memanfaatkan lembaga-lembaga amil zakat untuk mencari dana. Itu terbukti dengan ditemukan ribuan kotak amal milik sebuah lembaga amil zakat yang digunakan untuk pendanaan terorisme. Lembaga itu disinyalir terkoneksi dengan kelompok teroris Jamaah Islamiyah, hasil pengungkapan Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Lampung beberapa waktu lalu.

Dari pengungkapan itu, ditemukan ribuan kotak amal tersebut di beberepa wilayah Indonesia. Terkini, masih berkaitan dengan lembaga amal tersebut, Densus 88 kembali menangkap seorang terduga teroris di kota Malang, Jawa Timur, Senin (16/8/2021) kemarin.  Terungkap terduga teroris memiliki kartu sebagai manajer lembaga tersebut.

Ketua RT04/RW04 Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Hariyono mengatakan penggeledahan dilakukan langsung oleh Densus 88 tengah hari tadi. Dirinya bersama Pak Lurah dihadirkan untuk menyaksikan proses penggeledahan di rumah kontrakan milik CA (41) itu.

“Dari penggeledahan tadi, dibawa buku-buku, kartu ID, dan juga laptop dari rumah kontrakan Pak CA. Densus 88 menunjukan surat penangkapan dan penggeledahan,” terang Hariyono ditemui awak media di rumahnya, Senin (16/8/2021), siang dikutip dari detikcom.

Hariyono menyebut dalam kartu ID tertera jika CA merupakan manager penggalang dana LAZ Aba, salah satu lembaga amil zakat.

“Dalam ID-nya disebut manager penggalangan dana LAZ Aba. Penangkapan diduga terkait galang dana itu,” tegasnya.

Kediaman Hariyono berada di gang kecil sebelah timur rumah kontrakan Hariyono yang dijadikan tempat usaha asesoris itu. Menurutnya, CA baru dua tahun menempati rumah kontrakan itu. Sampai hari ini, CA masih menggunakan identitas asal Jombang, belum berpindah tempat.

“Baru dua tahun, aslinya Jombang. Di situ buka toko asesoris pegawainya banyak. Tinggalnya bersama istri dan anaknya,” tuturnya.

Hariyono sendiri tak mengetahui detik-detik saat CA diamankan. Waktu itu, dirinya berada di masjid untuk melaksanakan salat Zuhur, setelah itu baru mendapatkan kabar dari Lurah untuk datang ke rumah Choirul.

“Saya pas di masjid, ketika pulang dihubungi Pak Lurah. Katanya Pak CA sudah ditangkap lebih dulu, dan tadi dilakukan penggeledahan di rumahnya,” beber Hariyono.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

Santri

Semangat Jihad Santri Kini Bertransformasi Jadi Perjuangan Intelektual dan Kultural

Semarang — Peringatan Hari Santri Nasional 2025 yang jatuh pada Selasa (22/10) diperingati secara khidmat …

Gubernur Jatim Khofifah Parawansa hadiri Lirboyo Bersholawat

Hari Santri: Panggilan Suci Teguhkan Peran Santri Sebagai Penjaga Iman, Bangsa, dan Peradaban Dunia

Kediri — Hari Santri bukan sekadar peringatan, melainkan panggilan suci untuk meneguhkan peran santri sebagai …