Mohammad Hussain dan rekan serumahnya yang merayakan Hari Natal
Mohammad Hussain dan rekan serumahnya yang merayakan Hari Natal

Terjebak Lockdown, Pemuda Muslim di Kanada Kisahkan Pengalaman Natal Pertamanya

Toronto – Seorang pemuda Muslim mengisahkan pengalaman Natal pertamanya di tengah karantina wilayah di Kanada. Mohammad Hussain, yang tinggal di Toronto, memutuskan untuk tidak pulang dan mengamati perayaan Natal dua orang teman serumahnya karena mereka terjebak dalam karantina wilayah (lockdown) yang diberlakukan di negara itu.

Mohammad mengatakan keingintahuannya untuk mengamati perayaan Natal yang dimulai dengan menyusun pohon hingga perencanaan makan bersama, cukup berkesan baginya. Ia kemudian membagikan “catatan” tentang pengamatannya atas perayaan Natal yang dilakukan kedua temannya di Twitter, unggahan yang dengan cepat menjadi viral.

Mahasiswa berusia 25 tahun itu mengatakan pengamatan berikutnya adalah mengamati seperti apa suasana pagi hari pada tanggal 25 Desember.

“Aku akan merasa seperti Harry Potter,” katanya kepada BBC.

Hussain pernah hadir dalam perayaan Natal sebelumnya, seperti datang ke perayaan Natal di kantor atau datang ke acara malam Natal di rumah temannya. Namun, sebagai pemuda yang tumbuh dalam lingkungan Muslim, ia mengaku belum pernah mengamati perayaaan Natal secara keseluruhan, karena tak ada alasan untuk melakukannya.

Karena pandemi, ia dan teman serumahnya tidak bisa pulang ke kampung halaman masing-masing, mereka kemudian berdiskusi untuk membuat perayaan Natal di antara mereka sendiri. Ketika salah satu dari mereka menyarankan untuk merayakannya dengan menyantap makan malam 12 menu, Hussain menyetujuinya.

“Saya hanya ingin terlibat dan membantu mereka,” tuturnya.

Namun, ia kemudian menyadari bahwa ia harus meningkatkan pengetahuannya tentang Natal.

“Saya tidak bisa tidak memperhatikan bahwa mereka jauh lebih baik dalam hal itu daripada saya. Contoh yang saya dapatkan adalah ketika kami membuat karangan bunga di sekitar tangga dan saya benar-benar berjuang, dan teman sekamar saya melakukannya dengan begitu cepat seperti kecepatan cahaya,” ujarnya sambil guyon.

Ia juga memperhatikan hal-hal lain – seperti bagaimana seseorang memiliki keterikatan pada ornamen pohon tertentu, atau makanan tertentu. Ia memutuskan untuk membagikan pengamatan ini di Twitter, yang kini telah dibagikan ulang lebih dari 100.000 kali.

Setelah cuitan di Twitter ini viral, seorang teman membalasnya dengan mengirimkan tautan tentang badan amal yang memerlukan bantuan. Hussain kemudian mulai mengumpulkan donasi bagi dua badan amal yang mengumpulkan makanan untuk keluarga kurang mampu, Milton Halal Foodbank dan Parkdale Food Centre.

“Itu benar-benar luar biasa,” katanya. “Banyak orang memberikan donasi pada badan amal ini, banyak orang juga mengucapkan hal-hal baik.”

Salah satu hal yang diamati Hussain adalah setiap orang punya cara tersendiri untuk merayakan Natal, dan bahwa pembicaraan untuk menentukan bagaimana merayakan Natal merupakan bagian dari proses.

“Saya sendiri terlibat dalam pembicaraan ini dengan teman satu kos bahwa ada hal-hal yang harus disetujui bersama,” tambahnya.

Satu hal yang masih membuatnya bingung adalah mengapa orang-orang harus menunggu lama untuk membuka hadiah Natal. Teman-temannya memutuskan akan membuka satu hadiah Natal pada malam Natal dan sisanya pada pagi harinya.

Hussain berkata ia tak sabar menunggu melihat raut wajah teman-temannya ketika mereka membuka hadiah yang ia berikan kepada mereka. Pada hari Natal, mereka merencanakan akan main gim dan menyantap makan malam dengan 12 sajian menu.

Hussain mengatakan ia akan mengajak rekan-rekannya untuk ikut menikmati perayaan Idul Fitri tahun depan.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

060567700 1740995185 830 556

Santri Dari Mutholaah Kitab Kuning Ke Digital

JAKARTA — Santri bukan sekedar pembelajar di pondok pesantren namun lebih jauh santri menjadi penjaga …

082479700 1601026076 830 556

Kiprah Pendiri Pesantren Lirboyo di Medan Perang Kemerdekaan

Jakarta – KH. Abdul Karim atau yang biasa disapa Mbah Manab muassis Pondok Pesantren Lirboyo …