Surabaya – Para ulama sudah seharusnya hadir di berbagai lini, tidak sekadar melakukan istighatsah, dan tabligh akbar. Ulama juga didorong ikut beperan membenahi masalah sepak bola di Indonesia, khususnya setelah adanya Tragedi Kanjuruhan yang menelan banyak korban.
“Para ulama harus ikut menyinari dunia sepak bola Indonesia dengan nilai-nilai agama, sehingga kedepannya tidak menimbulkan korban lagi,” ujar Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur Ustadz Fauzi Palestin dikutip dari laman Republika.co.id, Rabu (5/10/2022).
“Ulama itu sebagai sirajul alam atau lampu dunia. Semua lini harus tersinari oleh ulama. Tentu dengan ilmu agama. Dan dalam agama, sudah jelas menjaga jiwa atau hifdzun nafs itu hal utama dalam maqashid syariah,” imbuh Ustadz Fauzi
Menurutnya, sepak bola selama ini sudah sering menimbulkan kerusuhan hingga jatuh korban. Karena itu, para ulama harus dilibatkan untuk merumuskan sepak bola di Tanah Air.
“Di antara yang sering terjadi kerusuhan bahkan sampai ada korban jiwa adalah sepak bola. Maka, sepak bola tidak hanya diatur oleh undang-undang dan organisasi semacam PSSI, tapi peran para ulama juga perlu dalam merumuskan sepak bola dam segala yang terkait agar tidak sampai mengorbankan jiwa seperti saat ini,” jelas dia.
Ia berpandangan ulama harus masuk ke dunia sepak bola untuk memberikan kedamaian dan pencerahan secara rohani bagi masyarakat. “Sehingga mereka suka sepak bola tapi terkontrol, tidak sampai menghilangkan nilai-nilai kemanusiaan. Karena, yang tahu tentang kemanusiaan, tentang kedamaian secara utuh itu kan pemuka agama, ulama, dan didorong oleh pemerintah,” kata Ustadz Fauzi.
Dia menambahkan, Indonesia adalah negara berpenduduk mayoritas Islam sehingga nilai-nilai agama juga perlu dimasukkan dalam dunia sepak bola.
“Sebagai negara dengan mayoritas beragama islam, sangat tepat jika ruh agama masuk dalam tatanan nilai diberbagai segmen, termasuk sepak bola,” ucanya.
Tragedi Kanjuruhan Malang telah menimbulkan duka yang mendalam bagi para pendukung Arema FC. 125bAremania dinyatakan meninggal akibat insiden tersebut. Selain itu, juga dilaporkan ada sejumlah Aremania mengalami luka berat, ringan, dan sedang.