JAKARTA — Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta agar Nahdlatul Ulama (NU) mengoptimalkan potensi pengembangan ekonomi dikalangan Nahdliyin (jama’ah nu). Hal tersebut dikemukakan Wapres saat membuka Konfrensi Besar NU melalui daring.
Kiai Ma’ruf menilai bahwa sektor ekonomi belum tergarap dengan baik dikalangan warga nahdliyin, NU baru hanya sebatas pada keputusan organisasi yang belum menyentuh jamaah secara baik.
“Namun keputusan-keputusan tersebut belum ditindaklanjuti secara program dan agenda yang lebih riil dalam bentuk gerakan ekonomi warga,” ujar Ma’ruf saat membuka Konferensi Besar (Konbes) NU secara virtual dari rumah dinas Wapres, seperti dikutip dari laman republika.co Jakarta, Rabu (23/9).
Wapres pun mengajak warga Nahdliyin untuk berperan dalam merealisasikan berbagai keputusan organisasi menjadi suatu program nyata, misalnya melalui pemberdayaan ekonomi umat. Karena, jika tidak, perkembangan ekonomi akan terus menjadi penyebab ketertinggalan umat.
“Bahkan bisa dikatakan, bahwa sampai saat ini NU kurang responsif terhadap perkembangan ekonomi. Padahal potensi dan jaringan yang dimiliki NU dalam bidang ini sangatlah besar,” ujarnya.
Sementara, tantangan NU lainnya, kata Ma’ruf, adalah pengembangan bidang pendidikan baik diniyah maupun pendidikan umum, termasuk pesantren dan pendidikan tinggi. Selain untuk melakukan penguatan akidah dan syariah, lembaga lendidikan NU harus menyiapkan SDM yang berkualitas, menguasai teknologi, dan inovatif.
“Inovasi menjadi kunci keberhasilan memenangkan persaingan saat ini,” kata Ma’ruf.