Menko PMK ziarah ke makam Syekh Ali Jaber
Menko PMK ziarah ke makam Syekh Ali Jaber

Ziarah ke Makam Syekh Ali Jaber, Menko PMK: Almarhum Adalah Ulama Yang Meneduhkan

Jakarta – Wafatnya ulama kharismatik Syekh Ali Jaber dinilai sebagai kehilangan besar bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, almarhum Syekh Ali Jaber adalah seorang ulama yang dakwa-dakwahnya selalu meneduhkan.

Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P, saat berziarah makam Syekh Ali Jaber di Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Tangerang, Sabtu (16/1/2021) pagi.

“Kepergian Syeikh Ali merupakan kerugian bagi umat Islam Indonesia. Dakwahnya yang sejuk dan selalu mengajak kepada kebaikan akan selalu dikenang banyak orang,” kata Muhadjir dikutip dari laman Republika.co.id, Minggu (17/1/2021).

Di depan makam  Syekh Ali Jaber, Muhadjir dan Pengasuh Pesantren Tahfizh Daarul Qur’a Kiai Ahmad Jamil, Muhadjir bersimpuh mengirim doa untuk ulama kelahiran Madinah itu. Lantunan tahlil keluar dari lisan keduanya. Raut wajah yang merasa sangat kehilangan juga tergambar di benak Prof Muhadjir dan Kyai Jamil. 

Ziarah ke makam Syekh Ali ditutup dengan penaburan bunga. Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang tersebut  juga menyempatkan menaburkan bunga di makam keluarga Kyai Yusuf Mansur, diantaranya makam kedua orangtua Kyai Yusuf, yakni sang ibunda, Hj. Humrif’ah atau Hajah Uum serta ayah kandung Ustadz Yusuf yang akrab disapa ayah Abduh. 

Muhadjir mengatakan, cara berdakwah Syekh Ali Jaber mampu merenggut minat banyak orang. Syekh Ali juga populer dengan dakwahnya untuk menelurkan para penghafal Alquran. Prof Muhadjir pun berkisah bagaimana ia dulu menghafalkan Alquran. 

Sang neneklah yang mengajarkannya mendawami Alquran. “Tapi dulu saya ngeyel. Sekarang kalau pulang kampung yang pertama saya kunjungi pasti makam beliau,” terang Prof Muhadjir.

Ia juga bertutur bagaimana perjuangan Syekh Ali membumikan Alquran di Indonesia. 

“Syekh Ali Jaber sangat paham dengan anatomi masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam di Indonesia, sehingga materinya sangat tengahan sekali, mencoba menjelaskan dari berbagai aspek,” ungkap Muhadjir.

“Ciri-ciri orang yang baik itu adalah apabila ia datang ke suatu tempat, di tempat itu ia meninggalkan sesuatu yang bermakna. Insya Allah, sangat banyak makna yang ditinggalkan Syekh Ali bagi bangsa ini,” pungkas Menko PMK.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

banjir

Teologi Lingkungan dalam Islam: Membaca Bencana Sumatera sebagai Peringatan dan Pelajaran

Gelombang bencana yang melanda Sumatera dalam beberapa waktu terakhir—banjir bandang di Padang, longsor di Sibolga, …

091882600 1679803445 830 556

Universitas Al-Azhar Mesir Kutuk Serangan Terhadap Mahasiswa Saat Ibadah di Kampus

JAKARTA – Sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan mahasiswa yang sedang melaksanakan shalat …