Sebagai seorang Muslim, keyakinan akan datangnya hari akhir merupakan bagian dari iman yang tidak bisa dipisahkan. Kehidupan dunia hanyalah sementara, sebuah persinggahan sebelum kita melanjutkan perjalanan menuju kehidupan akhirat yang kekal. Dalam perjalanan ini, kita semua berharap dapat menjadi penghuni surga yang Allah SWT janjikan. Oleh karena itu, selama di dunia ini, kita harus mempersiapkan diri sebaik mungkin agar kelak termasuk dalam golongan yang mendapat naungan di hari akhir.
Rasulullah SAW telah menyebutkan dalam hadisnya dalam Shahih al-Bukhari mengenai tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan di hari kiamat.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ ، وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ ، فَقَالَ : إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
“Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: (1) Imam yang adil, (2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh, (3) seorang yang hatinya bergantung ke masjid, (4) dua orang yang saling mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya, (5) seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allâh.’ Dan (6) seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya, serta (7) seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.” (HR. Al-Bukhari, no. 660, 1423, 6479, 6806).
Hadits ini memberikan kita gambaran tentang amalan-amalan dan sifat-sifat yang harus kita upayakan agar kelak kita termasuk dalam golongan yang dinaungi oleh Allah SWT. Dengan harapan, penjelasan ini dapat memotivasi kita semua untuk senantiasa memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas iman dan amal shaleh kita. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah di hari kiamat:
- Pemimpin yang Adil
Menjadi seorang pemimpin adalah amanah yang sangat besar. Pemimpin yang adil, yang memerintah dengan bijaksana dan selalu mengutamakan keadilan, akan mendapat naungan di hari akhir. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an,
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaklah kamu menetapkannya dengan adil.” (An-Nisa: 58).
Keadilan adalah salah satu sifat yang sangat dicintai Allah dan menjadi kunci bagi seorang pemimpin untuk mendapat ridha-Nya.
- Pemuda yang Taat Beribadah
Masa muda adalah masa penuh energi dan potensi. Namun, sering kali masa ini juga menjadi masa di mana banyak godaan dunia yang bisa menjauhkan kita dari jalan Allah. Seorang pemuda yang mampu memanfaatkan masa mudanya untuk taat beribadah adalah pemuda yang luar biasa. Mereka yang konsisten dalam shalat, puasa, membaca Al-Qur’an, dan amal ibadah lainnya, akan mendapat naungan di hari akhir.
- Pria yang Hatinya Dekat dengan Masjid
Masjid adalah rumah Allah dan tempat berkumpulnya kaum Muslimin untuk beribadah. Seorang pria yang hatinya senantiasa dekat dengan masjid, yang rajin melaksanakan shalat berjamaah di masjid, akan mendapat naungan di hari akhir. Rasulullah SAW bersabda dalam Shahih Muslim dan Bukhari:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِنَّ أَثْقَلَ صَلاَةٍ عَلَى الْمُنَافِقِينَ صَلاَةُ الْعِشَاءِ وَصَلاَةُ الْفَجْرِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا
“Shalat yang paling berat bagi orang munafik adalah shalat Isya dan shalat Subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yang ada dalam keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya, sekalipun dengan merangkak.”(HR. Bukhari-Muslim No. 130, 1514).
- Dua Orang yang Saling Mencintai Karena Allah
Persahabatan atau hubungan yang dilandasi oleh cinta kepada Allah adalah hubungan yang paling kuat dan paling diberkahi. Dua orang yang saling mencintai, bertemu dan berpisah hanya karena Allah, akan mendapat naungan di hari akhir. Cinta yang sejati adalah cinta yang membawa kita lebih dekat kepada Allah dan menjauhkan kita dari perbuatan yang dibenci-Nya.
- Orang yang Menjauhi Zina
Zina adalah dosa besar yang sangat dibenci oleh Allah. Godaan untuk berbuat zina bisa sangat kuat, namun orang yang mampu menolaknya karena takut kepada Allah, akan mendapat naungan di hari akhir. Rasulullah SAW bersabda, “Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah pada hari kiamat, salah satunya adalah seorang pria yang diajak berzina oleh seorang wanita cantik dan memiliki kedudukan, tetapi dia berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah’.”
- Orang yang Bersedekah Secara Sembunyi-sembunyi
Sedekah adalah salah satu bentuk amal shaleh yang sangat dianjurkan dalam Islam. Namun, sedekah yang paling utama adalah sedekah yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi, sehingga tangan kiri tidak mengetahui apa yang telah diberikan oleh tangan kanan. Rasulullah SAW bersabda, “Sedekah yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi dapat memadamkan murka Allah.”(HR. Thabrani)
- Orang yang Senantiasa Mengingat Allah di Saat Sendirian
Mengingat Allah di saat sendirian menunjukkan ketulusan hati seseorang dalam beribadah. Orang yang senantiasa mengingat Allah, baik melalui dzikir, istighfar, atau membaca Al-Qur’an, meskipun dalam kesendirian, akan mendapat naungan di hari akhir. Allah berfirman:
وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ وَلَا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ
“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (Al-A’raf: 205).
Menjadi bagian dari tujuh golongan ini adalah impian setiap Muslim. Oleh karena itu, marilah kita selalu berusaha memperbaiki diri, memperbanyak amal shaleh, dan senantiasa menjaga hubungan kita dengan Allah SWT agar kelak kita termasuk dalam golongan yang mendapat naungan-Nya di hari kiamat. Semoga Allah selalu membimbing kita dalam setiap langkah hidup ini. Aamiin.
Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah