Surga Bagi Orang yang Menahan Marah

Ada banyak amalan yang sebenarnya sederhana seolah gampang dilakukan mungkin sepele tapi dalam Islam justru bernilai ibadah bahkan jika berhasil melakukannya oleh al Qur an dan hadis akan diganjar surga Apa itu Menahan amarah Q S Ali Imaron 133 134 menyebutkan Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang orang yang bertakwa Yaitu orang orang yang menafkahkan hartanya di waktu lapang maupun sempit dan orang orang yang menahan amarahnya serta memaafkan kesalahan orang Allah menyukai orang orang yang berbuat kebajikan Dalam praktiknya usaha menahan amarah sangat sulit apalagi kita dalam situasi menjadi objek perbuatan nista dan praktik ketidakadilan korban kedzaliman maka luapan emosi kadang tak tertahankan Padahal saat kondisi itulah tantangan bagi kita agar bisa meredam emosi Namun itu justru sering tidak bisa berjalan sesuai yang diidealkan Hal ini memang wajar sebagaimana juga pernah dialami oleh para sahabat Nabi Muhammad Saw Dikisahkan Abi Bakar r a bahwa Rasulullah Saw memberikan nasihat agar seseorang yang dicaci atau disakiti hatinya tak perlu membalas dengan perbuatan yang sama Bersikan diam tenang dan tidak membalas keburukan jauh lebih suci dibandingkan mengumbar kemarahan Suatu ketika Abu Bakar duduk bersama Rasulullah saw dan mendapat cacian dari seseorang dalam waktu yang lama Setelah sekian lama dicaci dan tidak kunjung berhenti Abu Bakar pun membalas caciannya Baca Juga Jangan Sia siakan Pemberian Tuhan Bernama Akal Rasulullah Saw marah lalu berdiri Abu bakar menyusulnya lalu ia berkata Wahai Rasulullah dia mencaciku padahal engkau duduk bersamaku Ketika aku membalas beberapa caciannya engkau justru marah dan meninggalkanku Mendengar pertanyaan Abu Bakar Rasulullah Saw memberikan nasihat bahwa ketika Abu Bakar diam ada malaikat yang telah membalaskan cacian itu Sebaliknya ketika cacian tersebut dibalas datanglah setan Kisah sahabat Ali Pada kisah lain yang lebih dramatis adalah waktu perang Khandaq Umat Islam mendapatkan tantangan dari seorang dedengkot musyrik kafir Quraisy yang bernama Amr bin Abdul Wad Tantangan ini berupa duel satu lawan satu Amr bin Abdul Wad ini dikenal sebagai preman yang memiliki tubuh yang kekar sehingga ketika mendapatkan tantangan ini pasukan Islam ciut nyalinya Terbukti ketika Rasulullah Saw menawarkan kepada para sahabat siapa yang mau melayani tantangan dari Amr bin Abdul Wad tidak ada satu pun sahabat yang mengangkat tangan kecuali Ali bin Abi Thalib Karena waktu itu Ali masih terlalu muda maka Rasulullah mengulang tawarannya untuk kedua kali kepada para sahabat Dan diulang sampai tiga kali ternyata yang mengangkat tangan tetap Ali bin Abi Thalib Maka tantangan dari Amr bin Abdul Wad diterima oleh Ali bin Abi Thalib yang masih muda Terjadilah duel yang luar biasa antara sahabat Ali dengan Amr Ternyata walaupun Ali masih sangat muda mampu mengimbangi keperkasaan Amr bin Abdul Wad sehingga duel itu berlangsung seimbang Pada satu kesempatan sahabat Ali berhasil menyabetkan pedangnya ke paha Amr bin Abdul Wad Sampai akhirnya Amr pun tumbang Walaupun sudah tumbang Amr tetap berontak Sebenarnya mudah saja bagi sahabat Ali untuk menumpasnya tapi sahabat Ali pelan pelan mendekati Amr Ketika semakin dekat tiba tiba Amr meludahi wajah sahabat Ali sehingga terkena pipinya Setelah diludahi justru sahabat Ali mundur pelan pelan menjauh dari Amr Sehingga para sahabat yang lain menjadi heran Maka ditanyalah Ali Wahai Ali kenapa tidak engkau bunuh saja Amr bin Abdul Wad Kenapa justru engkau berbalik Mendapat pertanyaan demikian maka Ali pun menjawab Ketika dia meludahiku dan ludahnya terkenan pipiku aku marah hebat aku emosi luar biasa tetapi aku tidak mau membunuh dia karena emosiku Aku akan membunuhnya karena Allah Swt maka aku tunggu sampai amarahku mereda Dari kisah di atas dapatlah dimengerti bahwa menahan amarah meski mudah diucapkan sungguh sulit diamalkan Itulah sebabnya Rasulullah Saw bersabda Bukanlah orang yang kuat itu yang pandai bergulat akan tetapi orang yang kuat adalah yang mampu menahan jiwanya ketika marah HR Bukhari dan Muslim Hasan al Bashri berkata Empat perkara barangsiapa yang ada pada dirinya Alloh akan menjaganya dari setan dan diharamkan masuk neraka yaitu orang yang mampu menahan jiwanya ketika berharap takut bernafsu dan marah Jami ul Ulum wal Hikam Barangsiapa yang menahan amarahnya sedangkan ia mampu untuk mewujudkannya Allah akan menyebut dan memujinya pada hari kiamat kelak di hadapan seluruh makhluk hingga dia diberi pilihan untuk mengambil bidadari mana saja yang ia kehendaki HR Tirmidzi Abu Dawud Ibnu Majah dan Ahmad Ali Usman aktivis sosial pengurus Lakpesdam PWNU DIY

Bagikan Artikel ini:

About Islam Kaffah

Check Also

duduk di kuburan

Saat Ziarah, Bolehkah Duduk di Kuburan?

Meskipun arus puritanisasi  mengklaim ziarah kubur adalah ritual bid’ah, tapi tidak banyak muslim nusantara yang …

shalat ghaib korban bencana

Shalat Ghaib untuk Korban Bencana

Pada tanggal 4 Desember 2021 telah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik di gunung semeru. Hal itu …