masjid proklamasi
masjid proklamasi

Masjid yang Menyebarkan Proklamasi Kemerdekaan RI

Masjid Kauman Semarang merupakan sebuah masjid tertua yang berada di kota Semarang. Masjid ini kini telah menjadi cagar budaya. Semasa pemerintahan Orde Baru, Masjid Agung Semarang telah berulangkali mengalami perbaikan. Masjid ini selesai dipugar pada tahun 1749, dan memiliki seni arsitektur bercorak Jawa dan Persia.

Masjid Kauman memiliki sejarah besar. Selain melahirkan tradisi dugderan sebagai simbol toleransi antar-umat beragama, masjid ini ternyata juga menjadi saksi bisu tentang penyebaran informasi Proklamasi secara terbuka. 

Sebagaimana diketahui bahwa Poklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia menjadi momen penting dalam perjalanan sejarah negara ini. Momen itu menjadi penanda peralihan dari masa penjajahan menuju kehidupan bernegara yang lebih beradab. 

Saat itu Proklamasi disiarkan secara langsung melalui media masa seperti radio. Dan kota semarang memiliki cara yang cukup unik dan efektif. Yakni dengan cara mengumumkan Proklamasi kemerdekaan secara terbuka bagi bangsa Indonesia. 

Sehingga, masjid tersebut menjadi satu-satunya di Indonesia yang digunakan untuk memproklamirkan kemerdekaan. Peristiwa ini terjadi tak lama setelah teks Proklamasi Kemerdekaan RI dikumandangkan oleh Ir Soekarno dan Drs Mohammad Hatta pada 17 Agustus 1945. 

Kala itu tepat di hari Jumat, sebelum Shalat Jumat dimulai. Seorang Jemaah bernama Agus yang telah bergelar doktor dengan lantang mengumumkan jika Indonesia telah merdeka. Tepat sebelum khotbah Jumat dimulai, dengan penuh keberanian Agus menaiki mimbar dan menyuarakan kemerdekaan Indonesia di hadapan para semua jamaah yang ada di dalam masjid tersebut. 

Mendengar hal yang diucapkan Agus, sontak membuat para Jemaah menjadi bersemangat dan bergembira. Namun sayangnya, Jepang yang kala itu masih menduduki kota Semarang, sontak naik pitam hingga melakukan pengejaran terahadap Agus. 

Dan akibat peristiwa tersebut, aguspun menjadi buronan oleh para penjajah. Perjuangan Agus harus berakhir, ketika dia gugur di tempat persembunyiannya yang berada di Jakarta. 

Akibat peristiwa besar tersebut, tahun 1952 Presiden Soekarno berkunjung ke Masjid Kauman Semarang. Selain untuk mengenang jasa dokter Agus yang dengan gagah berani ikut menyerukan kemerdekaan. Beliau juga menunaikan jama’ah Salat Jumat, bersama para jamaah di masjid tertua di Semarang tersebut.

Bagikan Artikel ini:

About Eva Novavita

Check Also

singgasana sulaiman

Cerita Nabi Sulaiman untuk Anak (3) : Kisah Raja Sulaiman dan Ratu Balqis

Setelah Nabi Daud wafat, kini Nabi Sulaiman meneruskan tahta kerajaan dan memimpin Bani Israil. Seperti …

singgasana sulaiman

Cerita Nabi Sulaiman untuk Anak (2) : Nabi Sulaiman dan Perempuan Korban Pemerkosaan

Sebelumnya sudah diceritakan tentang kecerdasan Nabi Sulaiman dalam memecahkan masalah. Kisah kehebatan Nabi sulaiman tak …