London – Shkodran Mustafi adalah salah seorang pesepakbola Muslim papan atas. Mustafi baru saja menyelesaikan kepindahannya dari Arsenal ke Schalke 04 tepat di penutupan jendela transfer 31 Januari 2021. Ia juga cukup lama berseragam tim nasional Jerman.
Mustafi sendiri yang lahir di Bad Hersfeld, Jerman, tanggal 17 April 1992, Shkodran Mustafi adalah Muslim berdarah Albania-Makedonia. Ia menceritakan pengalamannya berstatus sebagai pesepakbola beragama Islam di Eropa.
Mustafi mengaku bahwa memeluk agama Islam dan istiqomah menjalankan syariat Islam telah banyak membantunya dalam menjalankan peran sebagai pesepakbola profesional. Mustafi pun lantas membeberkan alasan dirinya untuk terus memilih Islam sebagai agama yang dipeluknya.
“Saya pulang dan berpikir alasan untuk tetap memeluk agama Islam. Itu merupakan sebuah pertanyaan bagus karena saya tidak pernah menanyakan kepada diri saya,” jelas Mustafi, sebagaimana dilaporkan oleh Goal, Minggu (31/1/2021).
“Memeluk agama Islam adalah sesuatu yang orangtua ajarkan pada Anda tetapi Anda tidak pernah tahu apakah itu bagus atau buruk, mengapa saya tidak minum, mengapa saya tidak makan babi, mengapa saya salat lima waktu sehari,” sambungnya.
“Saya mulai membaca Alquran dan bertanya: ‘Apa pemikiran di balik semua itu?’ dan itu menjadi semakin menarik. Hal itu banyak membantu saya.”
“Bagi saya, agama melepas semua beban. Agama saya mengajarkan untuk bersyukur atas apa yang Anda miliki, kemudian Anda akan mendapatkan lebih banyak,” urai pemain yang kini berusia 28 tahun tersebut.
Selama perjalanan kariernya sebagai pesepakbola Muslim di Eropa, Mustafi memang mendapatkan banyak cobaan. Salah satunya adalah kritikan-kritikan Islamofobia yang selalu mengincar Mustafi setiap beraksi di atas lapangan.
Terlebih, Mustafi sendiri memang dikenal sebagai pemain yang gemar melakukan blunder baik bersama tim nasional (Timnas) Jerman maupun Arsenal. Bahkan karena hal itu, Mustafi mulai kehilangan kepercayaan tampil di tim utama Arsenal, dan tak pernah lagi dipanggil Timnas Jerman.