Muslim India protes larangan Jilbab
Muslim India protes larangan Jilbab

Dukungan Besar Terhadap Muslim India Terkait Larangan Jilbab Terus Mengalir

Jakarta – India selalu identik dengan Islamofobia. Dan India menjadi negara satu-satunya di Kawasan Asia yang tingkat Islamofobianya sangat tinggi, sama dengan negara-negara di Eropa dan Amerika.

Terkini, Islamofobia di India kembali ‘memanas’ yang dipicu oleh larangan jilbab di negara bagian Karnataka. Meski, larangan jilbab itu telah memicu protes besar-besaran, tapi larangan itu tetap diberlakukan. Larangan jilbab itu melanjutkan eskalasi serangan bermotif agama terhadap Muslim.

Kasus-kasus itu mendorong solidaritas yang meluas. Dari supermodel Belanda-Palestina Bella Hadid hingga peraih Nobel Perdamaian Malala Yousafzai, tokoh masyarakat dan pengguna media sosial di seluruh dunia telah berbicara menentang diskriminasi terhadap wanita Muslim, karena pilihan mereka tentang cara berpakaian.

Video yang beredar secara online menunjukkan adegan dari siswa Muslim yang ditolak masuk ke gedung sekolah dan wanita Muslim dicemooh di luar lembaga pendidikan. Pria dan wanita muda Hindu terlihat mengacungkan selendang safron untuk melambangkan penolakan mereka terhadap jilbab.

Sebuah rekaman dibagikan secara luas tentang bank India yang menolak mengizinkan salah satu pelanggannya yang bercadar untuk menarik uang dari rekeningnya.

Dilansir dari Middle East Eye, pada Jumat (25/2/2022)), 200 juta komunitas minoritas Muslim di India sekarang khawatir bahwa larangan hijab melanggar kebebasan beragama mereka. Peristiwa di Karnataka telah memicu pertikaian besar, yang telah bergema ke dunia Arab, memicu protes dan aktivis media sosial menentang larangan tersebut.

Rashad Hussain, Duta untuk Kebebasan Beragama Internasional dari Amerika Serikat, mengatakan dalam sebuah tweet pada hari Jumat bahwa larangan jilbab akan menstigmatisasi dan meminggirkan perempuan dan anak perempuan.

“Kebebasan beragama mencakup kemampuan untuk memilih pakaian religius seseorang,” kata Hussain di Twitter sebagaimana dikutip dari Al Jazeera.

“Negara bagian Karnataka di India seharusnya tidak menentukan boleh tidaknya suatu pakaian religius. Larangan jilbab di sekolah melanggar kebebasan beragama dan menstigmatisasi dan meminggirkan perempuan dan anak perempuan.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

060567700 1740995185 830 556

Santri Dari Mutholaah Kitab Kuning Ke Digital

JAKARTA — Santri bukan sekedar pembelajar di pondok pesantren namun lebih jauh santri menjadi penjaga …

082479700 1601026076 830 556

Kiprah Pendiri Pesantren Lirboyo di Medan Perang Kemerdekaan

Jakarta – KH. Abdul Karim atau yang biasa disapa Mbah Manab muassis Pondok Pesantren Lirboyo …