sirah sahabat
sirah sahabat

Sayyidah Fatimah Ra Tidak Mau Berbicara dengan Sayyid Abu Bakar Ra Hingga Wafat, Benarkah ?

Dalam riwayat Sayyidah Aisyah ra, setelah Sayyid Abu Bakar ra tidak memberikan tanah Fadak kepada Sayyidah Fatimah ra yang dimintanya sebagai harta warits, Sayyidah Fatimah ra menjadi marah dan tidak mau berbicara dengan Sayyid Abu Bakar ra hingga ia wafat, enam bulan dari wafatnya Nabi Muhammad saw.

Kejadian ini kemudian diperbesar oleh Syiah untuk membuktikan Sayyid Abu Bakar ra orang yang biadab dan munafik Sayyid Abu Bakar ra terhadap Nabi Muhammad saw. Kemudian orang-orang Syiah mengaitkan kemarahan Sayyidah Fatimah ra ini dengan hadits:

فَاطِمَةُ بَضْعَةٌ مِنِّي فَمَنْ أَغْضَبَهَا أَغْضَبَنِي

Artinya: “Fatimah adalah darah dagingku, barang siapa yang membuatnya marah, maka ia sungguh-sungguh membuat marah kepadaku” (HR. Bukhari dan lainnya)

Jika Sayyidah Fatimah ra marah, mungkin saja wajar. Karena sikap marah memang manusiawi. Namun menjagi janggal jika orang agung dan paham agama, marah sampai tidak mau berbicara dengan sesama muslimnya hanya gara-gara harta ? Mungkinkah orang seperti Sayyidah Fatimah ra akan melanggar syariat Islam ?

Orang Islam yang meyakini keshalihan, ketaatan dan kesabaran Sayyidah Fatimah ra tentu tidak akan percaya dengan kesimpulan orang-orang Syiah tersebut. Para ahli hadits, seperti imam Nawawi, al Qasthalani dan ahli hadits lainnya menjelaskan bahwa yang dimaksud tidak berbicaranya Sayyidah Fatimah ra dengan Sayyid Abu Bakar ra enggan saling bersapa ria yang diharamkan dalam Islam. Tetapi tidak ada waktu bertemu dengan Sayyid Abu Bakar ra setelah kejadian itu. Karena Sayyid Abu Bakar ra mengurusi umat Islam sebagai pemimpin dan Sayyidah Fatimah ra sakit. Imam Nawawi di dalam Syarh Muslim menjelaskan:

هِجْرَان فَاطِمَة أَبَا بَكْر رَضِيَ اللَّه عَنْهُ فَمَعْنَاهُ اِنْقِبَاضهَا عَنْ لِقَائِهِ وَلَيْسَ هَذَا مِنْ الْهِجْرَان الْمُحَرَّم الَّذِي هُوَ تَرْك السَّلَام وَالْإِعْرَاض عِنْد اللِّقَاء

Artinya: Tidak berbicaranya Fatimah kepada Sayyid Abu Bakar, maksudnya tidak ada niatan ingin bertemu dengan Sayyid Abu Bakar. Bukan tidak berbicara yang diharamkan seperti tidak mau mengucapkan salam dan berpaling jika bertemu

Ini dibuktikan dengan riwayat lain yang mengatakan bahwa di waktu Sayyidah Fatimah ra sakit dan sudah mendekati hari wafatnya, Sayyid Abu Bakar ra sempat menemuinya di rumahnya, mereka berdua saling bertegur salam serta berbicara (Lihat Sunan al Kubra milik al Baihaqi). Riwayat ini menunjukkan Sayyidah Fatimah ra pernah berbicara dengan Sayyid Abu Bakar ra setelah kejadian itu (permintaan tanah Fadak).

Wallahu a’lam

Bagikan Artikel ini:

About M. Jamil Chansas

Dosen Qawaidul Fiqh di Ma'had Aly Nurul Qarnain Jember dan Aggota Aswaja Center Jember

Check Also

al quran hadits

Bolehkah Menerima Hadits dari Perawi Syiah ?

Di dalam menilai kredibilitas suatu hadits, maka dapat dilihat dari dua aspek; Pertama, dari aspek …

rasulullah

Apakah Rasulullah Saw Pernah Berbuat Salah ?

Ulama’ Salaf dan Khalaf sepakat bahwa Nabi Muhammad saw adalah sosok manusia yang ma’shum (terjaga), …