jalan sedekah
jalan sedekah

Beramal Sekali Tapi Bagaikan Sedekah Setiap Hari

Kehidupan kita selalu berubah-berubah. Kadang posisi kita sedang di atas. Dalam suatu waktu hidup kita di dalam keterpurukan. Semua itu adalah ujian yang menyebabkan kita bisa bersyukur atau kufur.

Saat kita sedang berada di atas, beberapa teman kita yang mungkin sedang di bawah datang menemui kita. Meminta bantuan kita, seperti berhutang. Karena agama kita adalah agama yang berlandaskan kasih sayang, maka pastinya kita ditugaskan untuk membantunya.

Dalam memberikan hutang, kita dianjurkan untuk melonggarkan waktu dalam melunasi bagi orang-orang yang memang kesulitan. Kita dilarang untuk mempersulit urusan saudara kita. Maka di dalam melonggarkan waktu dan memberi kesempatan lebih lama untuk dilunasi itu ada faidah-faidah yang kita dapatkan di dunia dan akhirat. Namun hal tersebut harus dilandasi ikhlas. Karena Islam juga melarang sikap ingin dilihat, ingin didengar dan ingin dipuji orang lain yang kita kenal dengan istilah riya’.

Suatu saat Abu Qatadah mencari seseorang yang punya hutang padanya. Sedangkan orang yang punya hutang sedang bersembunyi dan menghindar karena ia merasa malu dan untuk melunasinya ia belum mampu. Ketika Abu Qatadah menemukannya, orang itu mengaku sedang berada dalam kesulitan.

Kemudian Abu Qatadah membiarkan orang tersebut karena dia pernah mendengar Nabi Muhammad ﷺ bersabda:

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُنْجِيَهُ اللَّهُ مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلْيُنَفِّسْ عَنْ مُعْسِرٍ أَوْ يَضَعْ عَنْهُ

Barang siapa yang ingin diselamatkan oleh Allah dari kesusahan pada hari kiamat maka berilah tangguhan (memberikan keluasan waktu ) bagi orang yang berhutang yang kesulitan atau bebaskan hutangnya (Sebagian atau semuanya)

Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah ﷺ pernah bercerita:

Beberapa Malaikat bertemu dengan ruh seseorang sebelum kalian, lalu mereka bertanya, ‘Apakah kamu pernah berbuat baik? ‘ Dia menjawab, ‘Tidak.’ Mereka berkata, ‘Cobalah kamu ingat-ingat! ‘ dia menjawab, ‘Memang dulunya saya pernah memberikan piutang kepada orang-orang, lantas saya perintahkan kepada pelayan-pelayanku agar memberikan tangguh kepada orang yang kesusahan, serta memberikan kelonggaran kepada berkecukupan’. Beliau melanjutkan: “Lantas Allah Azza wa jalla berfirman: ‘Berilah kelapangan kepadanya’.”

Memberikan tenggang waktu dalam pelunasan hutang bagi orang yang belum mampu itu seperti bersedekah setiap hari dengan jumlah piutangnya. Dan jika setelah jatuh tempo orang yang punya hutang belum bisa membayar kemudian diberikan kesempatan lagi maka ia seperti bersedekah setiap hari dengan dua kali lipat jumlah piutang.

Bahkan ada riwayat dari Imam Ibnu Abi Dunya dan Imam Thabarani, Rasulullah ﷺ bersabda :

مَنْ أَنْظُرَ مُعْسِيرًا إِلَى مَيْسَرَتِهِ ، أَنظَرَهُ اللهُ بِذَنْبِهِ إِلَى تَوْبَتِهِ

“Barang siapa yang memberikan tangguhan waktu pada orang yang kesulitan dalam melunasi hutangnya maka Allah swt. memberikan tangguhan waktu untuk bertaubat dari dosanya”

Bagikan Artikel ini:

About Samachatul Maula

Check Also

nabi sulaiman

Metode Psikologi Nabi Sulaiman dalam Mengorek Informasi

Nabi Sulaiman terkenal sebagai nabi yang kaya raya. Pasukannya terdiri dari bangsa manusia dan bangsa …

umar

Umar Bin Khattab Mengakui Kecerdasan Ali Bin Abi Thalib

Umar bin Khattab r.a. adalah khulafa ar-rasyidin kedua setelah Abu Bakar as-Shiddiq. Umar dikenal sebagai …