Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar copy
Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar copy

Pendakwah Harus Teladani Kelembutan dan Hikmah para Wali Songo dalam Menyampaikan Islam

Jakarta – Seluruh jajaran pengurus Nahdlatul Ulama diajak untuk senantiasa mewarisi jejak dakwah para Wali Songo. Tidak hanya pada tataran nama dan simbol, tetapi lebih utama pada akhlak dan metode dakwah yang santun dan menyejukkan.

Hal itu dikatakan Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar mengajak dalam acara Pelantikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Tulang Bawang Masa Khidmah 2025–2030 di Pondok Pesantren Nurul Fattah, Penawar Jaya, Banjar Margo, Tulang Bawang, Minggu (18/5/2025).

“Para pendakwah harus meneladani kelembutan dan hikmah para Wali Songo dalam menyampaikan Islam,” ujar Kiai Miftach dikutip dari NU Online, Selasa (20/5/2025).

“Kita tidak ingin pengurus NU berdakwah mengatasnamakan Wali Songo, tapi akhlaknya bertolak belakang. Mudah marah, suka mencaci, menantang, bahkan menjelek-jelekkan orang lain. Itu bukan dakwah ala Wali Songo,” imbuhnya.

Ia mengutip sebuah hadits Nabi Muhammad tentang datangnya zaman ketika orang lebih banyak bicara daripada beramal. “Lisannya sibuk mengomentari segala hal, semua ada statement-nya, semua ada perkataannya, tapi nol dalam amaliah,” ungkapnya.

KH Miftach juga mengingatkan bahaya hati yang dipenuhi kemarahan dan lisan yang digunakan untuk membuli sesama.

“Kalau sudah begitu, maka laknat Allah bisa turun. Telinga tidak bisa lagi mendengar nasehat. Hati menjadi tuli terhadap kebenaran,” lanjutnya.

Kiai Miftach mengajak para pengurus NU untuk memperkuat komitmen khidmat, yang ia istilahkan sebagai ngenger, yakni mengabdi tanpa pamrih sehingga akan mendatangkan barakah.

“Barakah itu jangkar dari semua kebaikan. Ilmu tanpa barakah hanya akan jadi kepintaran tanpa manfaat dan maslahat,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan agar pengurus tidak hanya aktif saat pelantikan, lalu pasif setelahnya. “Jangan seperti manuk glatik cucue abang, setelah dilantik malah ongkang-ongkang. Terus maju dan kerjakan yang sudah disepakati,” pesannya.

Pada pelantikan tersebut, KH Abdullah Juremi dikukuhkan sebagai Rais Syuriyah PCNU Tulang Bawang, didampingi KH Masykur Al Faruq sebagai Katib Syuriyah. Sementara Kiai Zainal Musthofa dipercaya sebagai Ketua Tanfidziyah, dengan Bambang Gunawan sebagai Sekretaris Tanfidziyah.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

Mensos di Pontianak

Ketika Doa Menyatukan Hati: Gus Ipul Temukan Makna Toleransi di Sekolah Rakyat Pontianak

Pontianak — Di tengah riuh suara anak-anak yang sedang makan siang, suasana hening seketika menyelimuti …

KH M Hilmi Assidiqi

Jihad Kebangsaan Santri: Bangun Bangsa Sesuai Kemampuan untuk Wujudkan Cita-cita Luhur Berdasarkan Pancasila

Jakarta — Perjuangan santri tidak hanya berkutat pada spiritualitas, tetapi juga pada semangat kebangsaan. Ranah …