Tak Menemukan Kamp Konsentrasi, PBNU Temukan Kamp Vokasi di Xinjiang

Jakarta Pengurus Besar Nahdlatul Ulama PBNU tidak menemukan kamp konsentrasi saat mengunjungi Provinsi Xinjiang China PBNU berkunjung ke Xinjiang atas undangan pemerintah China bersama Majelis Ulama Indonesia MUI dan ormas ormas Islam lainnya Ketua Pengurus Harian PBNU KH Robikin Emhas mengungkapkan dari pengamatan langsung itu PBNU tidak menemukan kamp kamp konsentrasi Muslim Uighur seperti yang ramai diberitakan tetapi hanya kamp kamp vokasi atau pelatihan PBNU sangat menghargai konstitusi China yang memberi jaminan kebebasan kepada warga negaranya untuk memeluk agama atau tidak memeluk agama PBNU juga bergembira karena pemerintah China juga antiradikalisme ekstremisme dan terorisme ungkap Robikin Ia menyampaikan PBNU bertemu dengan organisasi keagamaan di China dari tingkat pusat dan tingkat Provinsi Xinjiang Juga bertemu otoritas pemerintah setempat termasuk bertemu gubernur dan bupati di sana Selain itu PBNU juga bertemu dengan orang orang yang mengikuti pendidikan vokasi Serta berdialog dengan warga Uighur lainnya Maka PBNU berterimakasih atas akses yang diberikan pemerintah China tersebut Baca juga Kunjungi Kamp Vokasi Uighur di Xinjiang MUI Minta Pemerintah China Lakukan Ini Kami sangat senang karena komitmen antiradikalisme ekstremisme dan terorisme juga ditindak lanjuti di tingkat operasional yaitu dalam bentuk pembuatan lembaga vokasi baik di Kota Hotai maupun di Kashgar dua tempat di mana penduduknya mayoritas Muslim dan mayoritas dari suku Uighur ujarnya Robikin menegaskan tanpa bermaksud mencampuri urusan dalam negeri China NU berharap jaminan konstitusi untuk memeluk agama yang diberikan China dilanjutkan dengan pemberian kebebasan beribadah Ia berharap ada kebebasan untuk warga China yang menganut agama untuk menjalankan ibadah di seluruh tempat yang ada Sebab peraturan Undang undang UU di bawah konstitusi China yang ada belum memberikan ruang kepada warga negara untuk melaksanakan ibadah Islam Kristen Protestan Buddha dan Taoisme tidak memiliki kesempatan menjalankan ibadahnya ketika di tempat tertentu termasuk di lokasi vokasi kami sangat berharap regulasi yang ada memberikan ruang bagi mereka untuk menjalankan ibadah ujarnya Selain itu Diharapkan pemerintah China bisa mengajak duduk bersama organisasi organisasi keagamaan yang ada di sana Supaya mereka semua merumuskan apa parameter radikal itu Substansi rumusannya harus sejalan dengan prinsip prinsip Hak Asasi Manusia HAM

Bagikan Artikel ini:

About Islam Kaffah

Check Also

duduk di kuburan

Saat Ziarah, Bolehkah Duduk di Kuburan?

Meskipun arus puritanisasi  mengklaim ziarah kubur adalah ritual bid’ah, tapi tidak banyak muslim nusantara yang …

shalat ghaib korban bencana

Shalat Ghaib untuk Korban Bencana

Pada tanggal 4 Desember 2021 telah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik di gunung semeru. Hal itu …