Mengapa Pemimpin Harus Menghindari Sikap Marah?

Pemimpin bukan sekedar ingin tampil kuat dalam mengelola kepentingan publik tetapi ia juga harus menjadi figur yang bisa dijadikan teladan Untuk menjadi teladan pemimpin harus bisa menyelesaikan masalah dirinya sendiri Salah satunya adalah mengalahkan sikap marah dan menundukkan emosi Kenapa sifat amarah dan kasar menjadi sangat berbahaya bagi seorang pemimpin Secara umum marah merupakan sikap tercela Marah merupakan sikap yang dapat menumpulkan nalar sehat dan mendorong lahirnya tindakan negatif yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain Dalam perspektif Islam marah bukan sekedar perbuatan tidak terpuji tetapi merupakan godaan syetan Orang marah sejatinya sedang diperbudak oleh syetan sehingga tindakan yang keluar dari orang marah sangat tercela Bahkan ulama dalam hukum hukum tertentu tidak mensahkan keputusan yang diambil dalam keadaan marah Lalu kenapa seorang pemimpin harus menghindari sikap marah Seorang pemimpin bertanggungjawab terhadap kepentingan publik yang luas Sementara marah merupakan kondisi kedirian yang sangat merusak akal sehat Jika pemimpin mudah terserang penyakit marah dikhawatirkan kepentingan publik akan selalu terabaikan Karena itulah pemimpin harus menjadi teladan dalam mengelola emosi Inilah beberapa alasan mengapa pemimpin harus bisa meredam emosi apalagi di depan rakyatnya 1 Cerminan pemimpin yang kuat Pemimpin yang kuat bukan sekedar ia bisa berbusa busa dalam berpidato berorasi dan seolah mendudukkan dirinya menjadi jati diri yang tegas Pemimpian kuat adalah mereka yang mampu mengalahkan perang emosi dalam dirinya Baca juga Pemimpin Harus Bersikap Lemah LembutNabi bersabda Orang yang kuat itu bukan orang yang selalu menang dalam bergulat Orang yang kuat adalah orang yang bisa menguasai dirinya pada saat marah HR Bukhari Dengan demikian pemimpin yang kuat bukan mereka yang bisa berteriak kencang tetapi pemimpin yang bisa mengelola emosi sehinggga tidak mengambil keputusan dengan landasan amarah 2 Cerminan pemimpin yang bijak Menjadi seorang pemimpin harus mempunyai sikap bijak Sikap bijak merupakan fondasi bagi pemimpin sehingga ia mampu mengeluarkan keputusan yang adil dan tidak mencerminkan kepentingan pribadi dan kelompok Ketika seorang pemimpin mudah marah ia akan lebih menampakkan kepentingannya dari pada kepentingan rakyatnya Karena itulah Nabi sangat melarang seorang pemimpin dalam msalah umat untuk mengambil kebijakan dalam keadaan marah Seorang hakim tidak boleh memutuskan perkara di antara dua orang dalam keadaan marah HR Bukhari dan Muslim Hadist ini mengajarkan kepada para pemimpin untuk tidak mudah marah karena pemimpin akan selalu berhadapan dengan keputusan dan kebijakan Ketika memutuskan perkara umat seorang pemimpin harus bersikap tenang tidak emosional dan selalu minta perlindungan dari Allah dari semua godaan syetan Jangan pernah memutuskan perkara kerakyatan dalam keadaan marah kecuali pemimpin akan menyesal atas keputusannya di kemudian hari 3 Cerminan pemimpin yang ramah Ketegasan bukan terletak dari bahasa penuh amarah Wibawa pemimpin di hadapan rakyat bukan terletak dari kata kata berapi api tetapi dari sikap santu dan bahasa ramah yang memukau Ketika diutus kepada Firaun Allah berkata kepada Nabi Musa Maka berbicaralah halian kepadanya dengan kata kata yang ramah Mudah mudahan ia ingat atau takut QS Thaha 44 Pelajarannya adalah kata kata ramah seorang pemimpin justru senjata untuk menundukkan hati rakyat Sementara kata kata kasar penuh amarah adalah senjata yang bisa kembali kepada orang yang melontarkan Pemimpin harus bersikap ramah dan tidak boleh marah marah apalagi kepada rakyatnya 4 Pemimpin yang melayani bukan mempersulit Seorang pemimpin yang mudah marah selalu Nampak ingin menjadi orang yang akan mempersulit rakyatnya Pemimpin seperti itu selalu membuat rakyatnya menghindar karena apa yang muncul dari mulutnya adalah amarah dan menakut nakuti Ingatlah Pesan Nabi Kepada Mu adz ibn Jabal dan Abu Musa Asy ari ketika diutus ke Yaman Nabi Permudahlah dan jangan mempersulit buat hati mereka senang dan jangan buat mereka menghindar ikuti budaya mereka dan jangan menyalahi rnereka Hadis Sahih Seorang pemimpin yang berkarakter dan otentik bukan pemimpin yang menunjukkan jati diri keras dan tidak bisa menerima masukan dari rakyatnya Pemimpin yang tegas bukan pemimpin yang selalu keras terhadap bawahan dan rakyatnya Tetapi pemimpin yang kuat dan berkarakter adalah pemimpin yang bisa menaklukkan emosinya sehingga ia bisa dengan tenang dan bijak memberikan keputusan terbaik bagi rakyat

Bagikan Artikel ini:

About Islam Kaffah

Check Also

duduk di kuburan

Saat Ziarah, Bolehkah Duduk di Kuburan?

Meskipun arus puritanisasi  mengklaim ziarah kubur adalah ritual bid’ah, tapi tidak banyak muslim nusantara yang …

shalat ghaib korban bencana

Shalat Ghaib untuk Korban Bencana

Pada tanggal 4 Desember 2021 telah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik di gunung semeru. Hal itu …