Menurut kalender Islam 1441 Hijriyah, bulan Sya’ban 2020 jatuh pada 26 Maret yang lalu. Artinya, ada satu lagi momen penting yang sangat ditunggu yakni, malam nisfu Sya’ban atau malam pertengahan bulan Sya’ban yang akan jatuh pada 8 April 2020. Lalu apa keutamaan malam nisfu Sya’ban ini?
Sebagaimana diketahui bulan Sya’ban merupakan salah satu bulan yang mempunyai keistimewaan dalam Islam. Bulan ini mengandung keberkahan dan beragam kebaikan serta terbukanya pintu taubat.
Barang siapa yang melatih jiwanya di bulan ini dengan mengisi kebaikan-kebaikan dan ibadah maka berarti ia telah mempersiapkan diri menghadapi bulan Ramadlan dengan kebiasaan yang baik.
Di bulan ini terdapat malam yang agung dan penuh berkah, yaitu malam pertengahan bulan Sya’ban yang dikenal dengan istilah malam nisfu sya’ban. Imam Syafi’i berkata: sesungguhnya memanjatkan do’a akan terkabul pada lima malam, yakni malam Jum’at, malam Idul Fitri, malam Idul Adha, malam pertama bulan Rajab, dan malam pertengahan bulan Sya’ban (nishfu sya’ban).
Senada dengan itu, Atha’ bin Yasar berkata, tidak ada malam yang lebih utama—selain malam Lailatul Qadar—dari pada malam pertengahan bulan Sya’ban. Pada malam itu, Allah Swt turun ke langit bumi dengan membawa ampunan bagi seluruh hambaNya, kecuali orang yang menyekutukan-Nya atau orang yang saling membenci atau orang yang memutus tali silaturrahmi.
Karena melihat keutamaan inilah, dianjurkan untuk menghidupkan malam nisfu Sya’ban dan mengisinya dengan membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan berdo’a dalam rangka mengharap siraman rahmat dari Allah.
Rasulullah mewanti-wanti agar memperhatikan dan mengindahkan malam nishfu sya’ban dan mempersiapkan amal-amal shaleh di dalamnya. Sebagaimana hadis riwayat Ali bin Abi Thalib:
إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا يَوْمَهَا. فَإِنَّ اللَّهَ يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُولُ أَلاَ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ فَأَغْفِرَ لَهُ أَلاَ مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ أَلاَ مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ أَلاَ كَذَا أَلاَ كَذَا حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ
“Jika sudah masuk malam nishfu Sya’ban, maka hidupkanlah malam-malamnya, berpuasalah pada harinya, sesungguhnya pada malam itu Allah turun ke langit dunia, lalu berfirman: adakah orang yang mau minta ampunan, Aku akan mengampuninya, adakah orang yang mau minta rejeki, Aku akan memberinya, adakah orang yang minta kesembuhan, Aku akan menyembuhkannya, adakah yang mau ini, adakah yang mau itu, (peristiwa ini terjadi) sejak matahari tenggelam hingga terbit fajar”.