Damaskus – Bulan Ramadan seharusnya menjadi momentum untuk melakukan kebaikan dan memperbanyak ibadah. Tapi bulan Ramadan di negeri konflik, seperti Suriah, tetap saja dijadikan bulan pembantaian.
Seperti yang terjadi di daerah Abu Khashab di provinsi Deir el-Zour, Suriah, Rabu (27/4/2022). Sekelompok orang bersenjata yang diduga anggota ISIS menyerang sebuah acara buka puasa bersama yang diselenggarakan oleh para mantan pejabat kelompok dukungan AS di Suriah timur. Serangan itu menewaskan tujuh orang dan melukai empat lainnya.
Menurut situs berita Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia dan Eufrat Post yang berbasis di Inggris, serangan itu menargetkan rumah seorang mantan juru bicara Pasukan Demokratik Suriah yang didukung AS.
Dikutip dari Euphrates Post pada Kamis (28/4/2022), orang-orang bersenjata tiba dengan sepeda motor dan melepaskan tembakan ketika kelompok itu sedang berbuka puasa di rumah Nouri Hameesh. Dia menjadi salah satu di antara korban tewas.
Tiga tahun setelah ISIS kehilangan bagian terakhir dari wilayah yang dikuasainya, sel-sel tidurnya telah meningkatkan serangan dalam beberapa bulan terakhir. Mereka tak hanya menargetkan SDF yang dipimpin Kurdi tetapi juga pasukan dari pemerintah Suriah.
Kekhalifahan gadungan kelompok Negara Islam pada puncaknya mencakup sepertiga dari Irak dan Suriah. Perang melawan mereka telah berlangsung beberapa tahun dan menewaskan ribuan orang.