adab bangun tidur
adab bangun tidur

Adab Bangun Tidur ala Rasulullah

“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran dan kekuasaan)-Nya adalah tidur kamu di waktu malam dan siang dan usaha kamu mencari sebagian karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat bukti-bukti bagi kaum yang mendengarkan.” [Ar-Ruum: 23]

Diciptakannya siang yakni mencari karunia-Nya dan waktu malam hari waktu yang tepat untuk beristirahat, dengan adanya siang dan malam membuat kita selalu mengingat akan kebesaran dan kuasa dari Sang Pencipta.

Dengan tidur manusia mampu menyegarkan fikiran dan fisik yang lelah karena beraktifitas di siang hari. Tidur merupakan nikmat dari Allah yang dikaruniakan kepada makhluk hidup termasuk manusia.

Bangun tidur bagi manusia awam merupakan rutinitas tidak dianggap istimewa. Namun siapa sangka bahwa Imam Ghazali memiliki pandangan sendiri bahwa bangun tidur merupakan sesuatu hal yang perlu dilakukan dengan etika yang benar.

Dalam kitab Bidayatul Hidayah, Imam Ghazali menuliskan beberapa adab-adab bangun tidur yang disandarkan pada sunnah Rasulullah.

Pertama, Bangun dari tidur sebelum matahari terbit. Dalam hadistnya, Nabi Muhammad mengingatkan umatnya untuk memaksimalkan ibadah pada Allah di malam tersebut.

يَتَنَزَّلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَلَهُ ، مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ ، وَمَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ

Artinya: “Rabb kita tabaroka wa ta’ala turun setiap malam ke langit dunia hingga tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Dia berkata: ‘Siapa yang berdoa pada-Ku, aku akan memperkenankan doanya. Siapa yang meminta pada-Ku, pasti akan Kuberi. Dan siapa yang meminta ampun pada-Ku, pasti akan Kuampuni’.” (HR. Bukhari).

Kedua, Duduk dan mengusap wajah bekas tidur. Rasulullah SAW bersabda: Ibnu Abbas, semoga Allah ridho kepadanya berkata, “Kemudian ketika sudah masuk pertengahan malam Rasulullah SAW bangun, kemudian beliau duduk lalu mengusap bekas kantuk yang ada di wajahnya dengan tangannya” (HR Ahmad).

Bangun lalu berdiri dan berjalan itu berbahaya. Pelajari betapa hikmah Rasulullah SAW menganjurkan duduk karena itu baik dan benar menurut ilmu kesehatan.

Ketiga, berdoa. Berdoa adalah wujud rasa bersyukur. Dan kebersyukuran itu kita ungkapkan melalui doa. Nabi Muhammad ketika bangun tidur beliau membaca doa, “Segala puji bagi Allah yang telah membangunkan kami Setelah menidurkan kami dan kepada-Nya kami dibangkitkan”. (HR Bukhari)

Hikmah doa bangun tidur adalah sebagai amalan pembuka pada hari itu. Hendaknya dengan menambah zikir-zikir yang biasa dibaca. Kemudian bersegera mengambil air wudu untuk mengusir rasa kantuk dan malas, disusul melaksanakan salat sunah.

Hikmahnya ialah mempersiapkan diri kita lahir dan batin untuk menyambut hari itu dengan semangat dan jiwa yang baik yang diharapkan akan terpancar pada perilaku kita.

Keempat, Bersiwak atau menggosok gigi

Dalam sebuah hadit rasullulah mengatakan, “Andaikan aku tidak memberatkan ummatku, niscaya aku akan menyuruh mereka bersiwak (menyikat gigi) setiap kali berwudhu.” (HR Bukhari dan Muslim)

Kelima, Berwudhu.

Sabda Rasulullah SAW, dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Setan mengikat tengkuk kepala seseorang di antara kalian ketika sedang tidur dengan 3 ikatan. Pada tiap ikatannya ia mengatakan: “Malammu masih panjang, teruslah tidur”. Maka jika orang tersebut bangun kemudian ia berzikir pada Allah, terbukalah satu ikatan. Kemudian Jika ia berwudhu, terbukalah satu ikatan lagi. Kemudian jika ia shalat, terbukalah seluruh ikatan. Sehingga ia pun bangun dalam keadaan bersemangat dan baik jiwanya. Namun jika tidak melakukan demikian maka biasanya ia akan terbangun dalam keadaan buruk jiwanya dan malas.” (HR Bukhari dan Muslim)

Hikmah yang tersimpan dari proses tidur adalah digantungnya sukma kita, hakikatnya kita mengalami kematian yang tertunda. Sehingga ketika kita dimampukan bangun di pagi hari dengannya Allah mengembalikan sukma kita ke dalam raga.

Kita masih diberi kesempatan untuk “hidup kembali”. Itulah mengapa kita wajib mensyukuri karunia bangun tidur. Sesungguhnya setiap amal baik tersimpan hikmah, dan ia akan kembali ke diri kita masing-masing. Semoga Allah memberikan kekuatan supaya kita tidak berat hati melakukannya.

Bagikan Artikel ini:

About Eva Novavita

Check Also

singgasana sulaiman

Cerita Nabi Sulaiman untuk Anak (3) : Kisah Raja Sulaiman dan Ratu Balqis

Setelah Nabi Daud wafat, kini Nabi Sulaiman meneruskan tahta kerajaan dan memimpin Bani Israil. Seperti …

singgasana sulaiman

Cerita Nabi Sulaiman untuk Anak (2) : Nabi Sulaiman dan Perempuan Korban Pemerkosaan

Sebelumnya sudah diceritakan tentang kecerdasan Nabi Sulaiman dalam memecahkan masalah. Kisah kehebatan Nabi sulaiman tak …