dicintai allah
cinta

Antara Cinta dan Nafsu: Makna Cinta Sejati karena Allah

Para Ahli bahasa, dalam kasus mengartikan cinta (Mahabbah), tidak membuat satu definisi baku. Mereka justru mendefinisikannya secara bergam, hingga definisi cinta pun meluas  dan semakin kaya dengan interpretasi yang beragam.  Ada yang berpendapat bahwa cinta adalah sikap memprioritaskan orang yang dikasihi dari semua teman. Ada juga yang mengatakan bahwa cinta adalah kecenderunga permanen yang dialami oleh kalbu seseorang yang di mabuk cinta.

Cinta adalah memelihara kesetiaan, cinta adalah menyajikan pelayanan di sertai dengan menjaga kesucian. Cinta adalah bila mana kalbu yang bersangkutan tak memandang  kecuali kepada yang dicintai, dan telinganya tak mendengar teguran-teguran orang-orang yang mau mencela kecintaannya.

Mengenai hal ini, sempat disinggung dalam sebuah hadits yang berbunyi, “kecintaanmu kepada seseorang akan membuatmu buta dan tuli” (H.r. Ahmad)

Karena itulah, tidak heran bila cinta disebut sebagai perkara yang besar. Dia dapat dimuliakan, tapi dapat pula menghinakan orang-orang yang salah dalam menyikapinya. Orang-orang yang tergoda cinta dapat melakukan hal buruk sampai yang terburuk. Dari masih yang bisa ditoleransi kemanusiaan sampai binatangpun tak sanggup menilainya.

Cinta, sesuatu yang sering dilekatkan dengan hawa nafsu, adalah salah satu senjata setan dalam menghancurkan umat manusi, dari zaman dahulu hingga hari kiamat kelak. Ini disebabkan kekuatan cinta yang demikian besar, hingga manusia yang dihinggapinya hanya punya dua kemungkinan: menjadi sangat tinggi derajatnya atau sangat rendah.

Sudah diketahui bahwa setan menggunakan cinta untuk kepentingannya: menyesatkan manusia sebanyak-banyaknya. Karena itu, penting bagi manusia mengetahui apa saja yang harus dilakukannya saat cinta datang menguji. Agar tidak salah langkah, lalu menyesal sepanjang hari.

Hal ini telah di jelaskan di dalam islam. Islam mengajak kita untuk mampu menjaga kesucian diri. Ini adalah salah atu sikap terbaik saat cinta menyerang hati kita. Menjaga kesucian diri berarti menjauhi kemaksiatan dan kekejian, tidak melanggar ketentuan-ketentuan Allah Ta’ala.

Dan sudah kita ketahui bersama, bila kita tengah dilanda cinta, pikiran selalu terfokus pada ia yang kita cintai. Ketika ini tidak dapat dikontrol, maka hilanglah kejernihan berpikir, kemuliaan akal, kekokohan Iman. Berganti dengan keinginan yang menggebu-gebu, yang tidak lagi mengenal apa itu dosa ataupun pahala. Untuk itu, mengendalikan cinta pada saat ini adalah perkara yang besar yang penuh dengan perjuangan.

Jika kita kalah dalam melawan hawa nafsu, maka kita kalah dalam keadaan berdosa. Dosa yang akan kita lihat diakhirat dan akan dimintai pertanggungjawaban dia hadapan Allah.

Allah menegaskan dalam firman-Nya, “Dan tiap-tiap manusia itu telah kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. Dan kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya tebuka. “bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada saat ini sebagai penghisab terhadapmu.” (Q.S al-Isra 17 : 13-14)

Dan kira-kira apakah yang akan kita katakana saat itu terjadi ? akankah seperti firman-Nya ?      

“Aduhai celakalah kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis).dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang jua pun” (Q.s. al-Kahfi [18] : 49)

Itulah hari orang-orang yang mengumbar hawa nafsu cinta nya tanpa batas dan tanpa perlawanan. Merasakan nikmatnya neraka. Pedihnya siksa disana. Garangnya wajah malaikat zabaniyah yang belum pernah tersenyum sejak dirinya diciptakan.

Bagikan Artikel ini:

About Diah Nuruddiniah

Alumni STIBA Ar-Raayah Sukabumi, Mahasiswi PTIQ Program Master Pendidikan Islam

Check Also

tidak takut corona

Ketika Wabah Tak Kunjung Punah, Inilah pelajaran dan Hikmah yang Harus Diambil

Beginilah seorang muslim menyikapi wabah yang tak kunjung punah, yang kerap membuat penduduk bumi panik …

corona mahkluk allah

Corona adalah Makhluk Allah, Bagaimana Muslim Menyikapinya

Pada dasarnya virus corona adalah salah salah satu makhluk Allah yang diciptakan pasti dengan hikmah …