corona mahkluk allah
corona mahkluk allah

Corona adalah Makhluk Allah, Bagaimana Muslim Menyikapinya

Pada dasarnya virus corona adalah salah salah satu makhluk Allah yang diciptakan pasti dengan hikmah besar di belakangnya. Hanya saja mungkin mata kita masih terbatas untuk melihat hikmah di balik semua kejadian yang sedang kita alami ini.  

Maka dari itu marilah kita Imani bahwa wabah tersebut adalah salah satu makhluk Allah dan tetap menghadapinya dengan anjuran-anjuran yang telah diajarkan dalam agama kita.

Bagaimana seorang muslim mengimani bahwa corona adalah makhluk Allah ?

Kita wajib beriman dan yakin bahwa semua urusan di tangan Allah. Apa yang terjadi semua dengan kehendak Allah, dan takdir Allah ditetapkan 50 ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.

كَتَبَ اللهُ مَقَادِيْرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ بِخَمْسِيْنَ أَلْفَ سَنَةٍ.

Artinya : Allah telah mencatat seluruh takdir makhluk 50.000 (lima puluh ribu) tahun sebelum menciptakan langit dan bumi.

إِنَّ أَوَّلَ مَا خَلَقَ اللهُ الْقَلَمَ، قَالَ لَهُ: اُكْتُبْ! قَالَ: رَبِّ وَمَاذَا أَكْتُبُ؟ قَالَ: اُكْتُبْ مَقَادِيْرَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى تَقُوْمَ السَّاعَةُ.

Artinya : Sesungguhnya makhluk yang pertama diciptakan oleh Allah adalah qalam (pena). Allah berfirman kepadanya, ‘Tulislah.’ Ia menjawab, ‘Wahai Rabb-ku, apa yang harus aku tulis?’ Allah berfirman, ‘Tulislah takdir segala sesuatu sampai terjadinya hari Kiamat.’”

Kita wajib meyakini bahwa tidak akan menimpa dan mengenai kita, apakah bentuknya penyakit, wabah, bahaya, bencana dan lainnya kecuali apa yang Allah Subhanahu wa Ta’ala sudah takdirkan dan Allah sudah tulis di Lauh Mahfuzh.

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman :

قُل لَّن يُصِيبَنَآ إِلَّا مَا كَتَبَ ٱللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَىٰنَاۚ وَعَلَى ٱللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ ٱلْمُؤْمِنُونَ

Artinya : Katakanlah (Muhammad), “Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah bertawakallah orang-orang yang beriman.” [QS. At-Taubah/9 : 51]

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman :

مَآ أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَا فِىٓ أَنفُسِكُمْ إِلَّا فِى كِتَٰبٍ مِّن قَبْلِ أَن نَّبْرَأَهَآۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌ

Artinya : Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.” [QS. Al-Hadid/57 : 22]

Allah ‘Azzawa Jalla berfirman :

مَآ أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ ٱللَّهِۗ وَمَن يُؤْمِنۢ بِٱللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُۥۚ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ

Artinya : Tidak ada sesuatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu” [QS.At-Taghabun/64 : 11]

Dari Abdullah bin Abbas Radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

وَاعْلَمْ أَنَّ الأُمَّةَ لَوِ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ لَكَ، وَإِنِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ الأَقْلاَمُ وَجَفَّتِ الصُّحُفُ

Artinya :“…Ketahuilah, bahwa seandainya seluruh ummat berkumpul untuk memberi suatu manfaat kepadamu, maka mereka tidak akan dapat memberi manfaat kepadamu, kecuali dengan sesuatu yang telah ditetapkan Allah untukmu. Sebaliknya, jika mereka berkumpul untuk menimpakan suatu kemudharatan (bahaya) kepadamu, maka mereka tidak akan dapat menimpakan kemudharatan (bahaya) kepadamu, kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan atasmu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.”

Di antara Hikmah Timbulnya Penyakit, Wabah Virus Corona atau Adanya Musibah, Bencana, Malapetaka, dan yang Lainnya, agar Manusia Ini Sadar dan Kembali Kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala .

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman :

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَآ إِلَىٰٓ أُمَمٍ مِّن قَبْلِكَ فَأَخَذْنَٰهُم بِٱلْبَأْسَآءِ وَٱلضَّرَّآءِ لَعَلَّهُمْ يَتَضَرَّعُونَ

Artinya : Dan sungguh, Kami telah mengutus (para rasul) kepada umat-umat sebelum engkau, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kemelaratan dan kesengsaraan, agar mereka memohon (kepada Allah) dengan kerendahan hati.”

[QS. Al-An’am/6 : 42]

Dalam menafsirkan ayat ini, Ibnu Jarir ath-Thabari rahimahullah berkata: ( اَلْبَأْسَاءُ ) yaitu ujian yang ditimpakan kepada mereka ialah berupa kemiskinan dan kesempitan dalam penghidupan. Sedangkan ( الضَّرَّاءُ ) yaitu ujian yang ditimpakan kepada mereka ialah berupa penyakit dan cacat yang menimpa tubuh. ( لَعَلَّهُمْ يَتَضَرَّعُوْنَ ) artinya dengan keadaan mereka seperti itu, semoga mereka mau tunduk kepada Allah, memurnikan ibadah kepada Allah dan hanya mencintai Allah, bukan mencintai selain Allah, dengan cara taat dan pasrah kepada Allah.”  [Tafsir ibni Jarir ath-Thabari (V/241-242), cet. Daarul A’lam, th. 1423 H] 

Di antara dosa-dosa yang dilakukan manusia seperti kesombongan, keangkuhan, kezholiman, kesyirikan dan yang lainnya, sehingga Allah menurunkan berbagai macam bencana, termasuk wabah virus Corona.

Maka dari itu marilah kita memperbanyak bertaubat dan kembali kepada Allah serta memperbaiki kembali amal ibadah kita, agar kita dapat kembali kepada keadaan yang normal seperti sediakala, ataupun kembali kepada Allah dengan amal terbaik kita.

Bagikan Artikel ini:

About Diah Nuruddiniah

Alumni STIBA Ar-Raayah Sukabumi, Mahasiswi PTIQ Program Master Pendidikan Islam

Check Also

tidak takut corona

Ketika Wabah Tak Kunjung Punah, Inilah pelajaran dan Hikmah yang Harus Diambil

Beginilah seorang muslim menyikapi wabah yang tak kunjung punah, yang kerap membuat penduduk bumi panik …

sahabat pemilik kurma

Mengenal Abu Dahdah : Sahabat Pemilik Kebun dengan Ratusan Batang Pohon Kurma

Pernah dengar nama sahabat Abu Dahdah? Namanya adalah Tsabit bin Dahdah atau Dahdahah bin Nu’aim …