Saat mengerjakan Shalat Tarawih di bulan suci Ramadhan, terdapat banyak doa yang sering dipanjatkan imam, salah satunya Doa Kamilin. Doa Kamilin merupakan doa yang biasa dipanjatkan imam dan diaminkan oleh jemaah secara bersama-sama setelah melaksanakan ibadah Shalat Tarawih.
Biasanya, Doa Kamilin yang memiliki makna harapan kesempurnaan iman umat Islam ini dilafazkan setiap usai Shalat Tarawih rakaat terakhir atau menjelang shalat witir. Lantas, bagaimana asal-usul dan manfaat Doa Kamilin atau bacaan yang biasa dipanjatkan setelah melaksanakan Shalat Tarawih tersebut?
Asal-usul Doa Kamilin
Doa yang hampir selalu dibaca oleh umat Islam di Tanah Air ini juga termaktub dalam kitab-kitab doa ulama Nusantara. Salah satu kitabnya yaitu, Majmû‘ah Maqrûât Yaumiyah wa Usbû‘iyyah karya Pengasuh Pondok Pesantren Langitan Tuban, allahumma yarham, KH Muhammad bin Abdullah Faqih.
Pada lembar pengantar, sang ayah, KH Abdullah Faqih, mengatakan bahwa doa-doa dalam kitab itu merupakan hasil ijazah dari Kiai Abdul Hadi (Langitan), Kiai Ma’shum (Lasem), Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki, dan Syekh Yasin bin Isa Al-Fadani. Selanjutnya, KH Abdullah Faqih memberikan restu atau ijazah kepada siapa saja yang hendak mengamalkan (ijazah munawalah) doa kamilin tersebut.
Adapun pengertian doa secara harfiah ialah bentuk permohonan yang memuat harapan, permintaan serta pujian untuk menyerahkan diri sebagai hamba kepada Allah SWT. Pengertian doa ini dituturkan Imam Hafizh Ibnu Hajar dari Imam At-Thaibi dalam kitab Fathul Bari, untuk memperlihatkan sikap berserah diri dan tunduk (ibadah) hamba kepada Allah SWT, sang pencipta.
Manfaat Keutamaan Doa Kamilin
Seperti disebutkan, doa kamilin adalah amalan doa yag sering dibaca setelah salat tarawih sebelum pelaksanaan salat witir. Ini adalah doa untuk memohon keimanan, petunjuk, sikap istiqamah dalam beribadah, kesabaran dalam melewati musibah, bersyukur atas nikmat, hingga keselamatan di akhirat. Meski sering diamalkan saat salat tarawih berjamaah, bacaan doa kamilin juga dapat dibaca ketika Anda melaksanakan salat tarawih sendiri di rumah.
Ini bukan doa wajib, melainkan amalan doa sunah yang dapat memberikan manfaat keutamaan bagi siapa saja yang mengamalkan. Dalam sebuah hadist riwayat, disebutkan bahwa “Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau” (HR al-Bukhari, Muslim, dan lainnya).
Dari hadist tersebut, dapat dipahami bahwa siapa saja yang mengamalkan doa kamilin selesai salat tarawih bisa mendapatkan pengampunan dosa di masa lampau. Namun, keutamaan ini bisa didapat ketika doa ini dibaca dengan niat tulus dan ikhlas, untuk beriman dan bertakwa kepada Allah, bukan untuk mendapatkan pujian dari orang lain.
Doa Kamilin
Berikut ini adalah doa yang lazim dibaca para para imam setelah Shalat Tarawih beserta artinya:
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ، وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ، وَلِلصَّلَاةِ حَافِظِيْنَ، وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ، وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ، وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ، وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ، وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ، وَفِي الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ، وَفِي الْاٰخِرَةِ رَاغِبِيْنَ، وَبِالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ، وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ، وَعَلَى الْبَلَاءِ صَابِرِيْنَ، وَتَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ، وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْن، وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ، وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ، وَعَلَى سَرِيْرِ الْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ، وَبِحُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ، وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ، وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ، وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ، بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْنٍ مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا، ذٰلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا، اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا فِي هٰذِهِ لَيْلَةِ الشَّهْرِ الشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ، وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاٰلِه وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Artinya: Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban. Yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk. Yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat. Yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari. Yang mengenakan berbagai sutra, yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.