speaking

Bagaimana Metode Rasulullah Mengajarkan Speaking?

Salah satu faktor penting dalam sistem pendidikan adalah metode pendidikan yang dipergunakan oleh seorang pendidik dalam menyampaikan ilmu pengetahuannya kepada peserta didik. Perlu ditekankan dalam hal ini bahwa tidak ada satu pun metode yang paling tepat untuk diterapkan dalam sebuah proses belajar mengajar karena sebuah metode pendidikan dan pengajaran bergantung pada situasi dan kondisi dari proses belajar mengajar tersebut.

Sehingga terkadang seorang pendidik harus menerapkan sebuah metode pendidikan dan pengajaran tertentu pada situasi dan kondisi tertentu dan menggunakan sebuah metode yang lain dalam situasi dan kondisi yang lain pula. Dalam pengajaran speaking (berbicara) khususnya bagi mahasiswa introvert ada beberapa metode pendidikan dan pengajaran Rasulullah SAW yang dapat diterapkan yaitu:

Metode Keteladanan

Sebagai pendidik harus dapat memberikan keteladanan yang baik kepada peserta didiknya. Melirik pada kata-kata berikut “Nabi Muhammad SAW sebagai seorang pribadi adalah contoh terbaik bagaimana Alquran berjalan, bagaimana Alquran hidup dan dihidupkan dalam kehidupan keseharian” diharapkan seorang pendidik atau dosen mencontoh dari kepribadian Beliau sehingga setiap peserta didik memiliki sosok teladan yang baik dan pantas untuk ditiru dan akan menyentuh jiwa peserta didik.

Jika metode ini diterapkan oleh dosen dalam mengajar speaking (berbicara) khususnya terhadap mahasiswa introvert tentu mahasiswa tersebut akan “percaya” untuk mulai berbicara dan membuka diri. Sebab mahasiswa yang berkepribadian introvert memerlukan rasa aman dan percaya terlebih dahulu sebelum mereka membuka diri dan berbicara. Sebagai sosok tauladan diharapkan dosen dapat memberi pengaruh positif terhadap mereka ehingga mereka dapat aktif di kelas dan berbicara (speaking) dalam Bahasa Inggris dengan baik.

Metode Pentahapan atau Pengulangan

Dalam menyampaikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik, Nabi Muhammad SAW tidak serta merta langsung memberikan semua bahan materi yang ada. Namun beliau mentransfer ilmu tersebut melalui sistem pentahapan. Sehingga peserta didik lebih dapat memahami materi yang disampaikan secara maksimal daripada langsung tanpa sebuah pentahapan. Agar materi-materi yang telah diberikan tidak cepat hilang dari ingatan para peserta didik, Nabi Muhammad SAW seringkali mengulang-ulang materi-materi yang sudah beliau sampaikan. Hal tersebut sangat berguna untuk membantu agar tetap dapat mengingat dan mengulang kembali apaapa yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Dalam pengajaran Speaking atau berbicara dalam Bahasa Inggris, tentu seorang dosen harus dapat memberikan materi secara bertahap mulai dari greeting (sapaan), Introduction (perkenalan), hingga ekspresiekspresi yang digunakan dalam berbagai kondisi dan situasi. Seorang dosen harus mampu membuat pentahapan secara sistematis dan bertahap mulai dari hal yang termudah hingga tersulit hal ini tentu akan memudahkan peserta didik untuk dapat memahami materi. Bagi mahasiswa introvert yang cenderung pasif di kelas, proses pentahapan dan pengulangan ini sangat bermanfaat. Sebab dosen memberikan waktu lebih bagi mereka untuk “peduli” terhadap proses belajar mengajar yang sedang berlangsung. Mereka akan peduli dengan hal yang dilakukan dengan pentahapan begini daripada pembelajaran yang langsung ke inti karena bersifat instan dan cepat.

Metode Tanya Jawab dan Diskusi

Metode ini diterapkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam rangka memberikan kesan perhatian kepada peserta didik, memberikan motivasi, dan mengetahui potensi akal peserta didik untuk dapat menjelaskan lagi apa yang telah peserta didik ketahui. Dan metode ini dapat dijadikan sebagai tolak ukur akan pemahaman yang dikuasai peserta didik terhadap materi-materi yang telah diberikan oleh Rasulullah. Nabi Muhammad SAW selalu membuka lebar atas pengajuan pertanyaan dari peserta didik beliau secara proporsional atas pertanyaan-pertanyaan yang peserta didik ajukan.

Metode tanya jawab berusaha menghubungkan pemikiran seseorang dengan orang lain, serta mempunyai mamfaat bagi pelaku dan pendengarnya melalui dialog, perasaan dan emosi pembaca akan terbangkitkan, jika topik pembicaraan disajikan bersifat realistik dan manusiawi. Terdapat banyak sekali dialog atau pun percakapan dalam bahasa Inggris yang tentunya menjadi materi pokok dosen dalam pengajaran berbicara (speaking).

Metode tanya jawab ini merupakan salah satu bentuk praktek mahasiswa sebagai tolak ukur dosen apakah mahasiswa telah mampu bertanya dan memberikan pendapat atau jawaban dengan mempergunakan bahasa Inggris. salah satu kendala yang dihadapi oleh dosen adalah mahasiswa yang “malas” untuk bertanya dan terutama hal ini terjadi pada mahasiswa introvert. Mahasiswa yang pendiam ataupun introvert sesungguhnya memiliki perhatiannya yang cukup terhadap lingkungan sekitar ataupun orang lain, hanya saja mereka lebih senang untuk berpikir dan menyimpannya sendiri.

Metode tanya jawab yang diterapkan rasul merupakan metode yang setiap peserta didik akan tertarik untuk bertanya sebab Rasulullah selalu mengkaitkannya dengan realitik dan personal. Bagi mahasiswa introvert yang dominan lebih banyak berpikir dari pada berbicara ini akan terangsang untuk mendiskusikan pemikiran mereka dengan dosen sebab mereka diberi kesempatan untuk didengar dan diberi tanggapan secara proporsional dan bahkan melibatkan peserta didik yang lain. Dan tentu saja dengan diskusi serta tanya-jawab ini kemampuan berbicara peserta didik akan meningkat karena mereka diberi kesempatan untuk mengaplikasikan atau mempraktekkan kemampuan berbicara yang meliputi penguasaan vocabulary, pronunciationm, grammar dan fluency (kefasihan).

Metode Alat Peraga dan Eksperimen

Metode pengajaran Rasulullah ini adalah dengan cara mendemonstrasikan sesuatu oleh beliau ketika hendak mengajarkan sesuatu. Dalam metode ini cara yang beliau terapkan adalah dengan menunjukkan sesuatu yang menjadi objek pembahasan kehadapan peserta didik beliau. Dengan metode ini, dapat menarik perhatian peserta didik untuk lebih tergugah dalam memperhatikan apa yang sedang beliau ajarkan. Metode ini juga dapat lebih mempermudah peserta didik untuk memahami materi-materi yang sedang diajarkan beliau.

Metode demonstrasi dimaksudkan sebagai suatu kegiatan memperlilhatkan suatu gerakan atau proses kerja sesuatu. Pekerjaannya dapat saja dilakukan oleh pendidik atau peserta didik yang diminta mempraktekkan sesuatu pekerjaan. Metode demostrasi bertujuan agar pesan yang disampaikan dapat dikerjakan dengan baik dan benar.

Metode demonstrasi dapat dipergunakan dalam organisasi pelajaran yang bertujuan memudahkan informasi dari model hidup, simbolik, deksripsi verbal. Demontrasi yang dapat digunakan dalam pengajaran speaking adalah dengan mempergunakan media TV ataupun Video. Khususnya dalam pengajaran Bahasa Inggris tentu ada banyak film, video ataupun rekaman percakapan singkat yang dapat mendukung proses belajar mengajar. Dengan metode demonstrasi atau pun eksperimen ini mahasiswa akan lebih tertarik khususnya bagi mahasiswa introvert.

Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada peserta didik beliau tentang suatu kaedah yang besar yaitu tentang ilmu pengetahuan, dan menanamkan metode umum dalam penelitian ilmiah dalam ilmu pengetahuan. Hal tersebut merupakan hasil perubahan dan pengalaman, pengamatan dan penelitian. Oleh karena itu diperlukan metode eksperimen untuk mendapatkan hakekat ilmu pengetahuan. Untuk menguatkan kaedah ini dan mengajarkannya serta agar senantiasa terekam kuat dalam ingatan peserta didik, Nabi Muhammad SAW membimbing peserta didik beliau untuk melakukan suatu percobaan dan pengamatan, bukan hanya sekedar menyampaikan teori.

Metode Membangkitkan Perhatian, Pujian dan Hukuman

Dalam membangkitkan perhatian peserta didik, Rasulullah menggunakan beberapa cara yaitu: dengan cara mengulangi penjelasan dan menunda jawaban, memanggil peserta didik, memegang tangan atau bahu peserta didik dan merubah posisi. Hal ini dimaksudkan agar perhatian peserta didik menjadi bertambah, serta demi mengarahkan pendengaran, penglihatan, dan hati peserta didik agar secara fisik dan psikologis lebih siap dan lebih memperhatikan apa yang beliau ajarkan.

Ketika didapati ada peserta didik beliau yang menampilkan sikap atau perbuatan yang tak semestinya ia lakukan maka dengan segera Rasulullah akan memperingatkannya. Namun bila sikap dan perbuatan tersebut sudah terlampau batas kewajaran maka Beliau pun mulai menampakkan kemarahannya. Tentu kemarahan tersebut tetap dengan maksud mendidik dan bukanlah luapan emosi yang berlebihan.

Rasulullah senantiasa memanfaatkan kesempatan (momentum) yang sesuai atas hal yang hendak beliau ajarkan. Beliau berusaha memadukan antara kesesuaian momentum dan ilmu pengetahuan yang hendak diajarkan secara kondusif, dengan harapan agar lebih jelas dalam memberikan sebuah kepahaman keilmuan. Rasulullah juga selalu memotivasi peserta didiknya dengan berdalil kepada Alquran dan Al-Hadist, bahwa setiap insan yang mencari ilmu (belajar) akan mendapatkan balasan yang berlipat-lipat dari Allah SWT dan mendapatkan kedudukan yang mulia. Tentu hal ini, menjadi motivasi bagi peserta didik untuk senantiasa giat dalam menuntut ilmu.

Seseorang dengan kepribadian introvert sesungguhnya juga memerlukan perhatian, pujian atau pun bahkan hukuman untuk menunjukkan bahwa seorang pendidik peduli terhadap mereka dan tidak mengkesampingkan kehadiran mereka yang pendiam atau bahkan pemalu. Sebab sesungguhnya mereka juga memiliki potensi yang sama bahkan lebih besar dengan orang lain. Untuk itu diperlukan pula motivasi yang sesuai berupa keberhasilan-keberhasilan yang akan mereka dapatkan jika dapat berbicara (speaking) dalam Bahasa Inggris dengan baik seperti mendapatkan pekerjaan yang baik, sampai beasiswa ataupun kesempatan dalam bidang international. Banyak sekali tokoh-tokoh dunia yang berkepribadian introvert seperti JK. Rowling, Bill Gates, Abraham Lincoln dll yang dapat juga disampaikan oleh pendidik untuk tetap mengeinspirasi mereka dan menumbuhkan kepercayaan diri mereka untuk berbicara (speaking) khususnya dalam Bahasa Inggris.

Rasulullah sebagai seorang inspirator menerapkan metode-metode pengajaran yang dapat pula diterapkan dalam pengajaran speaking yaitu: Pertama, Metode ketauladanan, Kedua, Metode pentahapan, Ketiga, Metode tanya jawab dan diskusi, Keempat, Metode alat peraga dan eksperimen. Terakhir Metode membangkitkan perhatian, pujian dan hukuman.

Setiap metode yang diterapkan Rasulullah di atas memberikan inspirasi bagi peserta didik untuk turut pula membentuk karakter peserta didik sesuai dengan yang diharapkan dan tentu dimulai dengan pembentukan karakter oleh pendidik terlebih dahulu. Sebab “khoirunnas Anfa ‘uhum linnas” sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya. (HR. Bukhari Muslim).

Bagikan Artikel ini:

About Ahmad Syah Alfarabi

Check Also

bulan rajab

Mari Mengambil Keutamaan Bulan Rajab di Momen Tahun Baru

Malam 1 Rajab 2025 jatuh pada tahun baru Masehi 2025.  Tahun baru, seringkali menjadi momen …

Khatib Salat Jumat

Sejarah Khutbah Jumat Membaca Surah An-Nahl Ayat 90, Serta Memetik Kandungan Makna Dalam QS An-Nahl Ayat 90

Surah An-Nahl ayat 90 menjadi salah satu ayat yang penuh makna dan pelajaran, baik dari …