bakti anak kepada orang tua
bakti anak kepada orang tua

Bakti kepada Orang Tua Hingga Akhir Hayat

Tanpa dipungkiri, setiap anak pasti merasa memiliki hutang budi yang teramat besar kepada orang tua. Jasa keduanya dari sejak kandungan dan sampai lahir di dunia tidak dapat digantikan dengan semua harta yang ada di dunia ini. Satu-satunya cara adalah dengan cara berbakti kepadanya sampai akhir usia, bahkan setelah wafatnya.

Pentingnya penghormatan kepada orang tuah, Allah SWT menempatkan cara syukur yang terbaik anak adalah kepada Allah lalu kepada kalimat kedua orang tua Allah berfirman dalam surat Luqman ayat 14:

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ

Artinya: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”

Maksud dari surat di atas ialah Allah telah memerintahkan kepada manusia untuk berbakti kepada orangtuanya, dengan menjadikan ibunya lebih dihormati. Ibu yang mengandung kita membuat dirinya semakin bertambah lemah.

Seorang anak wajib bersyukur akan kedua orang tuanya. Karena hanya Allahlah tempat kembali untuk menilai perhitungan dan balasan yang telah anak berikan kepada orang tuanya.

Berbakti kepada orang tua itu sangat mudah. Membuat mereka tersenyum saja akan membahagiakan mereka. Lalu, bagaimana berbakti kepada orang tua ?

1. Bertutur kata sopan.

Seorang anak harus terus memberikan berbakti dan memberikan manfaat kepada orang tuanya, apalagi yang diberikan kesempatan untuk melihat keduanya hingga dalam keadaan tua renta, pikun, atau daya kecerdasan otaknya menurun. Bagaimana seorang anak berbakti?

Hal paling mudah adalah menjaga setiap tutur kata di hadapan orang tua. Selalu senantiasa mengedepankan lemah lembut, tatkala berbicara kepada orang tua. Jauhi ucapan-ucapan bernada tinggi, apalagi kata-kata kasar.

Kepada pimpinan atau bos kita saja kita bisa berusaha santun, meskipun terkadang hanya basa-basi). Seharusnya kita pun bisa bertutur lemah lembut kepada orang tua. Kadang kita temui anak yang berkata kepada orang tuanya dengan cara berteriak-teriak.

2. Senantiasa Bersikap Lemah Lembut

Selain tutur kata sopan dan lemah lembut, seorang anak juga harus bersikap sopan dan santun terhadap orang tua. Salah satunya adalah dengan tidak pernah menyela pembicaraan orang tua.

Terlebih lagi kita harus menjauhi sikap kurang ajar kepada orang tua. Seperti melempar barang ketika diminta untuk mengambilkan.

3. Selalu taat kepada semua perintah orang tua

Seorang anak harus mematuhi orang tua, selama mereka tidak memerintahkan hal-hal yang mengandung unsur dosa dan maksiat. Bila mereka memerintahkan berdosa, menolak pun harus dengan lemah lembut dan penuh pengertian.

Sebagaimana dicontohkan oleh seorang ulama besar yang sedang memberikan ceramah di hadapan ribuan orang. Lalu ada seseorang datang dan berbisik bahwa ibunya memerintahkan ulama tersebut pulang sebentar untuk memberi makan ayam.

Sang ulama meminta izin pada jama’ah untuk pulang memberi makan ayam seperti yang ibunya perintahkan. Setelah ibunya puas, ulama tadi kembali ke mimbar dan meneruskan ceramahnya.

4. Merawat Mereka Saat Usia Semakin Renta

Saat kita masih kecil hingga kita dewasa orang tua merawat kita dengan penuh kesabaran dan ketelatenan. Saat kita sakit sejak kita bayi hingga dewasa, orang tua menjaga kita siang dan malam.

Ingatlah bagaimana Ibu kita memandikan kita, menyuapi kita dengan sabar, memakaikan baju setiap hari, mengajari kita hal-hal yang baik, dan mengganti popok kita. Sekarang banyak kita temui, anak-anak yang menaruh orang tuanya di panti jompo dikarenakan mereka lebih memilih menghabiskan semua waktu untuk mengejar nafsu duniawi. Sungguh kebanyakan orang tua akan nelangsa dengan perlakuan seperti ini.

Bahkan ketika mereka sudah tiada kita sebagai anak tetap wajib taat kepada mereka, hal ini seperti masa kita masih berada dalam kandungan. Meski belum berwujud nyata, namun orang tua senantiasa menjaga dan mendoakan kita selama masi belum bernafas di dunia ini.

5. Mendoakan orang tua setelah wafat

Bakti seorang anak kepada kedua orang tuanya akan selalu ada selama ruh masi berada dalam jasadnya. Sangat keliru jika ada orang yang beranggapan bahwa baktinya kepada orang tuanya telah usai ketika orang tua wafat.

Bakti seorang anak kepada orang tua senantiasa menjadi hutang yang harus ditunaikan sampai ia bertemu dengan Allah Ta’ala. Mereka sangat membutuhkan doa yang tulus serta permohonan ampun sehingga mereka mendapatkan limpahan rahmat dan ampunan dari Allah karenanya.

Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah mengangkat derajat seorang hamba yang saleh di surga. Lantas ia bertanya, ‘Wahai Rabb, mengapa aku mendapatkan ini?’ Allah menjawab, ‘Karena permohonan ampunan anakmu untukmu.’” (HR. Ahmad).

Begitu besarnya jasa orang tua terhadap diri kita, maka balasan di dunia saja tidak cukup. Harta bukan segalanya. Bahkan ketika mereka menutup usia hadiah terbaik adalah doa untuk mereka.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

Lebaran Topat perkuat silaturahmi dan jaga tradisi leluhur

Lebaran Topat di Mataram Pupuk Silatarahmi Antaragama dan Jaga Tradisi Leluhur

Mataram – Seperti di daerah-daerah lain saat Hari Raya Idul Fitri, di Kota Mataram, Nusa …

KH Yusnar Yusuf Rangkuti PhD

Tak Bertentangan dengan Syariat Islam, Budaya dan Kearifan Lokal Saat Idulfitri Perlu Terus Dilakukan

Jakarta – Perayaan Idulfitri di Indonesia biasanya diramaikan dengan berbagai budaya dan kearifan lokal, sesuai …