Kini sudah memasuki bulan Rajab. Artinya sebentar lagi umat Islam akan menyambut bulan suci yang sangat dinantikan, Ramadhan. Bulan untuk mendekatkan diri kepada Allah, intropeksi diri, menjaga emosi dan memupuk empati melalui ibadah puasa. Tentu banyak harapan umat Islam agar menjalani bulan suci ini tanpa hadirnya pandemi.
Bulan Ramadhan yang lalu umat Islam sangat bersedih hati dengan kondisi Ramadhan di tengah pandemi. Umat Islam masih syock menghadapi berbagai perubahan dan harus beradaptasi dengan kebiasaan di masa pandemi. Tidak ada tarawih berjamaah, tidak ada tadarus bersama bahkan hingga tidak ada shalat Idul Fitri bersama.
Wajar, jika Ramadhan kali ini penuh dengan jutaan lantuna doa dan permohonan kepada Allah agar bulan suci kali ini bisa kembali normal. Bukan sekedar ibadah, tetapi umat Islam ingin menikmatinya dengan tradisi kebersamaan, keakraban, dan silaturrahmi ke kampung halaman dengan nuansa yang fitri. Tapi mungkinkah Ramadhan tanpa covid-19?
Tidak ada yang mustahil bagi Allah. Semua musibah dan bencana pun datang atas takdirnya. Namun, bisakah umat Islam memohon kepadaNya dengan sepenuh-penuhnya permohonan. Harapan adalah doa. Dan doa adalah kekuatan umat Islam. Bahkan doa yang sungguh-sungguh bisa merubah takdir.
Nabi Bersabda : Artinya: “Tidak ada yang dapat menolak takdir ketentuan Allah selain doa. Dan tidak ada yang dapat menambah umur seseorang selain perbuatan baik.” (HR At-Tirmidzi).
Kalaupun takdir musibah covid-19 ini berlangsung lama, tetapi jika kekuatan doa umat Islam dapat menyentuh langit dan menembus Allah, tidak akan ada yang mustahil Allah akan mengabulkan doa kita.
Doa itu senjata orang mukmin, juga pilar agama dan cahaya langit dan bumi. Rasulullah bersabda, “Doa adalah senjata seorang Mukmin dan tiang (pilar) agama serta cahaya langit dan bumi. (HR Abu Ya’la). Kala itu, Rasulullah dapat selamat dari kepungan Kafir Quraisy saat Hijrah dari Mekkah ke Madinah salah satunya karena kekuatan doa.
Umat Islam harus selalu optimis dan bisa melalui musibah ini. Namun, apakah cukup dengan doa dan bersikap tawakal dengan menyerahkan segalanya kepada Allah?
Jangan salah menempatkan doa dan tawakal. Tawakal hanya diletakkan setelah ada iktiyar yang sungguh-sungguh dari manusia. Umat Islam ingin Ramadhan ini terbebas dari covid-19 harus pula menyertakan dengan usaha. Jangan bersikap fatalis, tetapi jangan pula pesimis.
Imam Fakhruddin al Razi dalam kitabnya Mafatih al Ghaib, menafsirkan tawakal dengan tidak meniadakan sama sekali aktivitas sebagai ikhtiar. Tapi manusia harus tatap menjaga dan melestarikan keberadaan hukum alam atau sunnatullah. Segala yang terjadi di dunia memiliki titik berangkat sebab dan akibat.
Jika umat Islam ingin terbebas dari covid-19 tidak boleh tawakal lebih awal tanpa adanya usaha. Jangan pernah mengatakan mati dan nyawa di tangan Allah sementara kita mampu menghindari dengan usaha. Ketika kita sudah berikhtiyar dan berdoa untuk dijauhkan dan bebas dari covid-19, di situlah tawakal dilakukan.
Suatu saat Rasulullah berjalan bersama seorang sahabat yang membawa unta. Setelah sampai di tempat tujuan, Rasulullah bersabda, “Untamu tidak diikat”? Sahabat itu menjawab, “Saya tawakal”. Rasulullah bersabda lagi, “Ikatlah untamu kemudian tawakal” (HR. Tirmidzi).
Jika umat Islam berharap Ramadhan ini terbebas dari corona, maka mematuhi protokol kesehatan dan melakukan upaya vaksinasi adalah bagian dari ikhtiyar. Jangan mengatakan tawakal sebelum kita berusaha melakukan pencegahan. Aktfiitas kita untuk mencegah dan melakukan vaksinasi bukan hanya untuk kepentingan diri tetapi bagaimana kepentingan bersama dengan harapan Ramadhan ini terbebas dari covid-19.
Lakukanlah rumus yang diajarkan Islam dengan doa, usaha dan tawakal. Insyallah doa seluruh umat Islam akan tembus ke langit untuk menghentikan covid-19 ini. Setidaknya Allah bisa mengurangi dan terus mengurangi sehingga ibadah Ramadhan kita bisa kembali seperti biasa walaupun dengan tetap menjaga dan mencegah penyebaran covid-19.
Mari kita bersiap-siap menyambut Ramadhan dengan doa dan usaha untuk terbebas dari covid-19. Amin.
Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah