gerhana matahari
gerhana matahari

Bimbingan Rasul Ketika Gerhana Matahari

Gerhana Matahari Bukan Petaka

Gerhana Matahari adalah fenomena alam, sekaligus bukti kebesaran kekuasaan Allah (ayat ayat Kauniyyah Allah). Akan tetapi, dalam perjalanan sejarahnya, gerhana matahari kerapkali dianggap sebagai petanda atau firasat buruk, dan dapat memicu rasa takut karena matahari tampak hilang dan langit menjadi gelap tak seperti biasanya secara tiba-tiba.

Karena tempat dan waktu gerhana matahari masa lalu dapat diketahui melalui perhitungan astronomi, catatan sejarah mengenai gerhana (misal Gerhana Matahari Asyur), memungkinkan sejarawan mengetahui dengan pasti tanggal sebagian peristiwa masa lalu dan memperkirakan tanggal atau tahun peristiwa-peristiwa terkait. Perubahan posisi rasi bintang saat terjadi gerhana matahari Mei 1919 digunakan sebagai salah satu bukti teori relativitas umumAlbert Einstein.

Tanggal 26 Desember 2019, perhitungan astronomi kembali memprediksi terjadinya gerhana yaitu gerhana matahari cincin yang bisa dilihat diseluruh wilayah Indonesia. Lalu bagaimana cara Islam menjelaskan soal fenomena ini?

Gerhana Menurut Penjelasan Islam

فَإِذَا بَرِقَ الْبَصَرُ (7) وَخَسَفَ الْقَمَرُ (8) وَجُمِعَ الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ (9) يَقُولُ الْإِنْسَانُ يَوْمَئِذٍ أَيْنَ الْمَفَرّ

Maka apabila mata terbelalak (ketakutan), dan apabila bulan telah hilang cahayanya, dan matahari dan bulan dikumpulkan, pada hari itu manusia berkata: “Ke mana tempat berlari?” QS: al-Qiyamah: 7-9

Menurut Syihab al-Din ahmad Ibn Muhammad al-haim al-Mishri, yang dimaksud dengan “matahari dan bulan dikumpulkan” adalah gerhana total. Matahari dan bulan kehilangan cahaya terangnya. al-Tibyan Fi Tafsiri Gahrib al-Qur’an, 1/436. Imam Zamakhsary menggambarkan gerhana total ini seperti bayangan seekor sapi dalam kubangan api. Terlihat hitam tak bersinar.  Tafsir al-Kasysyaf, 7/189.

Imam al-Tsa’labi menuturkan dalam Kitab Badai’ al-Zuhur Fi Waqai’ al-Duhur bahwa, saat Habil, putra Nabi Adam terbunuh oleh Qabil, saudara kembarnya. Maka, gempa bumi terjadi berulang ulang. Menurutnya, gempa bumi inilah yang menjadi fenomena alam menggemparkan pertama di dunia.

Tak hanya itu, Mataharipun tak tampak terang. Seperti ada sesuatu yang menutupinya, gerhana! Ya gerhana matahari pertama di dunia. Fenomena ini seakan akan menjadi kesimpulan alam, bahwa alam juga berduka atas kematian Habil, sebuah kematian yang tak semestinya terjadi, yaitu terbunuh ditangan saudara kembarnya sendiri, hanya demi kepuasan pelampiasan nafsu iri dan dengki. Dan tragedi ini pulalah yang menjadi cikal bakal pertumpahan darah di muka bumi ini.

Penjelasan Nabi tentang Gerhana Matahari

Tak ayal, mitos di seputar terjadinya gerhana matahari berkecambah pesat. Selalu dihubungkan dengan petaka, dan ritual ritual liar tak berdasarpun tersiar. Lalu bagaimana saran saran agama menghadapi gerhana matahari dan bulan? Nabi Muhammad bersabda

إن الشمس والقمر من آيات الله ، وإنهما لا ينخسفان لموت أحد ، ولا لحياته ، فإذا رأيتموهما فكبروا ، وادعوا الله وصلوا وتصدقوا

“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah tanda kebesaran Allah. Dan sesungguhnya gerhana matahari dan gerhana bulan tidak berhubungan dengan kematian seseorang ataupun kelahiran seseorang, maka jika kalian menyaksikan gerhana matahari dan gerhana bulan bertakbirlah, dan berdoalah, serta shalat dan bersedekah” HR. Muslim No. 1547

Hadits ini, sekaligus menepis anggapan atau mitos mitos umat, khususnya umat Jahiliyyah yang selalu menghubungkan gerhana dengan petaka (wafatnya Ibrahim, Putra Rasulullah). Itu tidak benar ! kata Rasul. Apa yang harus kita lakukan ketika gerhana? Hadits ini memberikan bimbingan bahwa yang bisa kita lakukan.

Pertama, mengucapkan Takbir. Takbir menurut Imam al-Abadi, dimaksudkan sebagai ungkapan pengakuan akan kebesaran Allah semata. Teks takbir menurut Beliau adalah “Allahu Akbar”. Aun al-Ma’bud 4/39.

 Kedua, berdoa kepada Allah. Karena doa menurut Rasulullah adalah otak (inti dari Ibadah)

عن أنس بن مالك ، عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ” ” الدعاء مخ العبادة

Dari anas Ibn Malik, dari NAbi Muhammad saw. Bersabda: “ doa itu merupakan otak (inti) dari Ibadah. HR> Tirmidzi NO. 3377

Ketiga, melakukan shalat Sunnah gerhana matahari (shalat Kusuf) dua rakaat (baca: shalat kusuf).

Keempat, bershadaqah, karena menurut Rasulullah shadaqah bisa mengkondisikan kemarahan Sang Pemilik Alam. Sehingga adzab Allah akan ditahan, tidak diturunkan kepada umat yang gemar melakukan shadaqah. NAbi bersabda:

عن أنس بن مالك ، قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ” الصدقة تطفئ غضب الرب

Dari Anas Ibn Malik berkata: Rasulullah bersabda: “ shadaqah mampu memadamkan murka Tuhan (Allah).HR. Ibnu Hibban, No. 3368.

Maka, sejatinya, gerhana matahari atau gerhana bulan bukanlah petaka yang harus dikhawatirkan, namun sesungguhnya gerhana itu adalah cara Allah untuk mengingatkan manusia bahwa Allah itu Maha Agung dan memiliki kekuasaan yang tidak terhingga. Gerhana adalah wahana untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah melalui syari’atnNya.

Wallahu a’lam bishshawab

Bagikan Artikel ini:

About Abdul Walid

Alumni Ma’had Aly Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo

Check Also

hewan yang haram

Fikih Hewan (1): Ciri Hewan yang Haram Dimakan

Soal halal-haram begitu sentral dan krusial dalam pandangan kaum muslimin. Halal-haram merupakan batas antara yang …

tradisi manaqib

Tradisi Membaca Manaqib, Adakah Anjurannya ?

Salah satu amaliyah Nahdhiyyah yang gencar dibid’ahkan, bahkan disyirikkan adalah manaqiban. Tak sekedar memiliki aspek …