Akhir akhir ini saya ditawari pekerjaan di sebuah Apotik, alasannya, Karena saya kuliah dijurusan MIPA. Tapi kalau saya terima tawaran itu, maka konsekwensinya kuliah saya sedikit terganggu. Sebaliknya, bila saya tolak tawaran pekerjaan itu, Saya agak kerepotan juga memenuhi kebutuhan kuliah saya. Untuk memilih keduanyapun rasanya sulit mengatur waktunya.
Ini sekedar ilustrasi bagaimana rumitnya berada di dua persimpangan. Itulah hidup. Tak selamanya jalan yang kita lalui selalu mulus, terkadang kita harus melalui jalan terjal, terkadang juga jalan berbatu. Hingga terkadang pula kita dihadapkan pada jalan persimpangan yang sulit kita tentukan jalan mana yang harus dipilih.
Dalam agama Islam, saat kita dihadapkan pada kondisi yang dilematis seperti ini, Islam menganjurkan umatnya untuk memohon petunjuk kepada Allah. Permohonan petunjuk atas dilemma ini dikenal dalam syari’at islam dengan shalat sunnah istikharah.
Apa itu shalat istikharah?
Shalat istikharah adalah salah satu bentuk pendekatan diri kepada Allah dengan niatan mohon hidayah atas hajat atau maksud yang di cita-citakan di masa depan. Sebelum menentukan pilihan atas segala sesuatu yang membutuhkan pertimbangan matang dan diharapkan ketepatannya, disunnahkan melakukan sholat istikharah dulu, karena semuanya entah itu jodoh, pekerjaan dan lain-lain tak ada yang tahu apakah itu benar-benar cocok untuk kita. Karena yang tahu hanyalah Allah semata. Karena sesuatu yang kita cintai, belum tentu jodoh/yang terbaik untuk kita.
Setelah istikharah, seorang tidak tentu kalau akan mendapat petunjuk lewat mimpi, kadang oleh Allah tidak diberi mimpi, akan tetapi terbentang jalan untuk menuju ke hal yang kita istikharai menjadi sangat mudah, adakalanya diberi jalan yang sulit bahkan sebuah kegagalan. Begitulah fatwa Ibnu Hajar dalam kitab Fathul Bari.
Syaikh Muhammad Ibn ‘Alan dalam kitab Dalil al-Falihin syarah dari kitab Riyadhus sholihin karya Imam Nawawi menjelaskan bahwa shalat istikharah bukan hanya sekedar memohon yang terbaik tetapi juga memohon petunjuk untuk mendapat sesuatu yang terbaik. Dalil al-Falihin, 6/1
Keutamaan Shalat Istikharah
Rasulullah SAW bersabda :
مَا خَـــــــابَ مَنْ اِسْــــتَــــخَارَ وَلَا نَدَمَ مَنْ اِسْتَشَارَ وَلَا عَالَ مَنْ اِقْتَصَدَ.
Orang yang selalu melaksanakan sholat istikarah, maka tidak akan kecewa, dan orang yang selalu bermusyawaroh tidak akan menyesal, dan orang yang hemat tidak akan mengalami kekurangan dalam kehidupannya. Hadits diriwayatkan oleh: Sahabat Anas bin Malik RA. HR. Thabrani, No 365
Nabi menegaskan bahwa dengan istikharah, akan mampu menemukan jawaban atas pertanyaan pertanyaan hidup, termasuk pilihan antara karir dan kuliah. Mana yang terbaik dan lebih manfaat temukan jawabannya dalam istikharah.
Rasulullah SAW bersabda:
مِنْ سَعَادَةِ ابْنِ آدَمَ اِسْتَخَارَتُهُ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ.
Sebagian dari tanda-tanda keberuntungannya anak Adam adalah permohonannya dia kepada Allah SWT untuk dipilihkan yang terbaik dengan melaksanakn sholat istikhoroh. (Hadits diriwayatkan oleh sahabat Sa’d bin abi Waqos RA). Mustadrak, No. 1903
Dan dianjurkan pula dalam kitab Adabul Ulama’ Wal-Muta’allimin karya Imam Al-Husein bin Al-Mansur Al- Yamani,
Seorang hamba dianjurkan setiap hari melakukan sholat istikhoroh walaupun tidak ada sesuatu yang berbobot, dengan niat dan harapan semoga Allah SWT memilihkan yang terbaik terhadap prilakunya kepada orang lain dan prilaku orang lain kepadanya.
Cara melakukan shalat istikharah
- Niat shalat
اصلي صلاة الاستخارة ركعتين سنة لله تعالى
Ushalli sholatal istikhoroti rok’ataini sunnatan lillahi taala
- Baca doa iftitah walaupun doa ini hanya sunnah, bukan rukun shalat. Tidak membacapun tetap sah.
- Baca surat al-Fatihah
- Baca surat al-Kafirun
Rakaat kedua
- Baca surat al-fatihah
- Baca surat al-ikhlash
Setelah salam berdoa dengan doa dibawah ini
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَـــــــــــالَمِيْنَ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَـــــــلَى سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ سَيِّـــــــــــــدِنَا مُحَمَّدٍ اَلصَّادِقِ الْوَعْدِ الْأَمِيْنِ وَعَلَى آلِـــــهِ وَصَحْـــــــبِهِ أَجْمَعِيْنَ. اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَــــــــخِيْــرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِـنْ فَضْـلِكَ الْعَظِيْـــمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْـــــــــــــــدِرُ وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوْبِ.
اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ جَمِيْعَ مَا أَتَحَرَّكُ فِيْهِ وَاَنْطِقُ بِهِ فِيْ حَقِّيْ وَفِيْ حَـقِّ غَيْـرِيْ، وَجَمِيْعَ مَا يَتَحَرَّكُ فِيْهِ غَيْرِيْ وَيَنْطِقُ بِهِ فِيْ حَقِّيْ وَحَـــــقِّ أَهْلِيْ وَوَلَدِيْ وَمَا مَلَكَتْ يَمِيْنِيْ، مِنْ سَاعَتِيْ هَذِهِ إِلَى مِثْلِهَا مِنَ الْغَدِ، خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَبَارِكْ لِيْ فِيْهِ ثُمَّ يَسِّرْهُ لِيْ. وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ جَمِيْعَ مَا أَتَحَرَّكُ فِيْهِ وَأَنْطِقُ بِهِ فِيْ حَقِّي وَفِي حَقِّ غِيْرِيْ، وَجَــمِيْـــعِ مَـــا يَتَحَرَّكُ فِيْهِ غَيْرِيْ فِيْ حَقِّيْ وَفِيْ حَقِّ أَهْلِيْ وَوَلَدِيْ، وَمَا مَلَكَتْ يَمِيْنِيْ مِنْ سَاعَتِيْ هَذِهِ إِلَى مِثْلِهَا مِنَ الْغَدِ، شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ عَــــاجِلِهِ وَآجِـــــــلِهِ فَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ أَيْنَـــمَا كَانَ ثُمَّ رَضِّـــنِيْ بِهِ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. وَصَلَّى اللهُ عَلَــــــى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.