keutamaan sahur
keutamaan sahur

Bukan Sekedar Makan, Inilah 4 Keutamaan Sahur

Sahur adalah bagian dari rutinitas puasa Ramadhan. Aktivitas ini guna menunjang vitalitas kebugaran tubuh esok hari karena puasa. Supaya tidak lemah dan lemas sehingga bisa beraktivitas secara normal. Bukan sekedar makan, hukum sahur adalah sunnah dan dianjurkan dilakukan di akhir malam sebelum fajar.

Namun, sebenarnya, makan sahur lebih dari sekedar untuk itu. Ternyata, makan sahur memiliki keutamaan sendiri. Tidak terbatas hanya soal pahala. Makan sahur memiliki keutamaan seperti dikabarkan oleh Baginda Nabi sendiri.

Pertama, sebagai pembeda antara puasa Ramadhan dengan puasa umat sebelumnya.

Dari ‘Amr bin ‘Ash, Nabi bersabda: “Yang membedakan puasa kita dengan puasa Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) adalah makan sahur”. (HR. Muslim).

Seperti dijelaskan oleh Musthafa Sulaiman dalam kitab Fiqhi al Shiam, makan sahur adalah pembeda antara puasa yang dilakukan oleh umat Islam dengan puasa umat sebelumnya. Yakni, kaum Yahudi dan Nasrani. Dimana, mereka mengharamkan makan, minum dan tidur saat puasa.

Terkait hadis ini Imama Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim menjelaskan, yang menjadi pembeda dan menjadi keistimewaan puasa kita dengan puasa kaum Yahudi dan Nasrani adalah makan sahur. Mereka tidak sahur, sedangkan kita makan sahur.

Kedua, ada nilai keberkahan.

Dari Anas bin Malik, Rasulullah bersabda: “Hendaklah kalian makan sahur karena ada keberkahan di dalamnya”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Begitu agungnya keberkahan yang ada dalam anjuran makan sahur, Nabi sampai mendoakan umatnya supaya tidak lupa makan sahur sekalipun tanpa sahur kuat untuk berpuasa.

Ibnu Hajar dalam Fathul Bari menulis, hendaklah seseorang makan atau minum meskipun sedikit supaya mendapatkan keberkahan makan sahur.

Ketiga, Allah dan para malaikat bershalawat kepada orang yang makan sahur.

Dari Abu Sa’id al Khudri, Rasulullah bersabda: “Makan Sahur adalah aktivitas penuh keberkahan. Jangan kalian tinggalkan walau hanya dengan seteguk air, karena Allah dan para malaikat bershalawat kepada orang yang makan sahur”. (HR. Ahmad)

Keempat, tidak dihisab.

Kata Nabi: “Ada tiga hal (makan) dimana seorang hamba tidak akan dihisab oleh Allah. Yakni, makanan sahur, makanan disaat berbuka puasa dan makanan yang dinikmati bersama saudara-saudara yang lain”. (HR. Al Adzra’i)

Inilah sebagian keistimewaan dan keutamaan makan sahur. Karenanya, teramat rugi apabila kita sampai melewatkan makan sahur sekalipun yakin mampu berpuasa esok hari tanpa sahur. Makan sahur memiliki hikmah-hikmah seperti telah dijelaskan sebagiannya di atas. Tentunya, masih ada hikmah-hikmah lain di balik makan sahur yang belum kita ketahui.

 

Bagikan Artikel ini:

About Nurfati Maulida

Check Also

darah haid

Darah Haid Tuntas Tapi Belum Mandi Besar, Bolehkah Berpuasa?

Perempuan haid dilarang berpuasa. Tapi, larangan ini tidak bermakna diskriminasi Islam terhadap perempuan. Puasa ramadhan …

buah takwa

Bentuk Bahagia Menyambut Ramadan

Dalam kitab Durrotun Nashihin, ada yang yang berbunyi: “Siapa yang bergembira dengan masuknya bulan Ramadan, …